16 - Usman dan Hana

6 1 0
                                    

Hana adalah mahasiswi populer di kampusnya dan Usman adalah salah satu penggemarnya.

Hana sebenarnya belum punya pacar karena ia tidak mau pacaran.

Jadi, tentu saja ia menolak pernyataan cinta dari laki-laki yang menyukainya.

Ia bersikap acuh dengan semua laki-laki yang mengirimnya surat dan hadiah.

Tapi di antara semua laki-laki yang menyukainya. Ada satu orang yang sangat menarik perhatian Hana.

Laki-laki itu adalah Usman yang selalu satu sekolah dan satu kelas dengannya.

Kemana pun ia pergi Usman selalu berada tidak jauh darinya.

Jarak rumah mereka saja dekat karena kebetulan mereka bertetangga.

Usman bisa dibilang cogil karena ia tidak menyerah mendekati Hana meski gadis itu berapa kali menyuruhnya menyerah.

Usman bahkan mengungkapkan cinta pada Hana saat mereka masih kelas empat sekolah dasar.

Salahkan Usman karena baginya Hana terlalu cantik dan berharga untuk dilepaskan.

Ia tidak terobsesi, namun Hana sejauh ini tidak menjawab pernyataan cintanya.

Itulah kenapa ia rasa tidak perlu menyerah jika Hana tidak terang-terangan menolaknya.

Hana cuma berpesan untuk menyerah saja tanpa bilang tidak sehingga Usman rasa ia cuma diuji.

Usman bahkan setiap ulang tahun Hana selalu effort memberi kejutan dan hadiah yang Hana sukai.

Jangan heran, Usman salah satu anak saudagar kaya yang punya banyak tanah dan perumahan.

Bahkan dirinya juga anak tunggal sehingga apapun yang ia mau bisa dengan mudah untuk didapatkan.

Kecuali Hana karena gadis itu masih belum menerimanya tapi tidak pula menolaknya.

Usman hanya cukup mendengar kata tidak dari Hana tapi gadis itu tidak pernah mengatakannya.

Bagi Hana kata tidak bisa melukai perasaan orang lain sehingga ia memilih untuk menolak secara tersirat dengan meminta orang itu untuk menyerah.

Tapi tidak untuk Usman yang secara ugal-ugalan mendekati Hana dengan segala usahanya.

Kalau menurut kalian Hana merasa risih, maka jawabannya tidak karena ia sudah terbiasa.

Bagi Hana selama Usman tidak merugikan dirinya maka tidak masalah jika laki-laki itu mengikuti pendidikannya.

Hana yakin lambat laun Usman juga akan bosan karena hasilnya Hana selalu bersikap biasa saja.

Bahkan kue ulang tahun hanya dibagi tanpa dicoba sedangkan hadiahnya dibagi kepada teman-temannya.

Di sisi lain, penyanyi yang digemari Hana sebentar lagi akan hadir di kampusnya.

Hana tentu saja menunggu penyanyi itu karena ia tidak sabar ingin bertemu secara langsung.

"Han, lo sesuka itu sama Crush?"

"Iyalah, gue suka banget."

"Btw, lo mau dia jadi siapa di hidup lo?"

"Pacar, tapi keknya nggak mungkin karena Usman pasti bakal marah. Gue nggak mau dia marah karena bisa aja dia nyuruh gue dan keluarga pindah dari tanahnya."

"Jadi, lo takut sama Usman?"

"Nggak sih, cuma nggak enak aja sama keluarga gue kalau kami tiba-tiba diusir sama anak itu karena orangtuanya pemilik tanah dan rumah tempat kami tinggal."

"Emang selama ini kalian cuma sewa rumah?"

"Beli sih, cuma belum lunas aja."

"Ya udah sih, nggak usah takut nolak Usman kalau lo nggak suka."

"Gue sih udah nolak, tapi dia nggak paham."

Tiba-tiba kerumunan fans Crush pindah ke depan pintu masuk yang sebentar lagi akan dilewati oleh Crush.

"WELCOME OUR CRUSH!!!"

Hana yang mendengar teriakan itu langsung bergegas mendekati kerumunan dan tersenyum saat bisa melihat Crush secara langsung.

Namun, pandangannya beralih pada sosok di belakang Crush yang tentu saja adalah Usman.

Gelarnya adalah cogil Hana, sudah pasti lelaki ini yang mengundang Crush untuk konser di kampusnya.

Pandangan mereka bertemu dan Usman menurunkan kacamata hitamnya.

"Happy birthday, Hana."

Hana baru ingat jika ini adalah hari ulang tahunnya.

*

*

*

Pada akhirnya Hana menerima pinangan Usman karena selama 15 tahun sudah sangat effort menjadi cogil Hana.

"Lagi pula tidak ada salahnya menerima Usman yang cinta gila sama gue. Dia juga pasti nggak bakal selingkuh karena kelewat bucin sama gue."

Rosa, sahabatnya menghela nafas.

"Tapi tetap waspada, Han. Karena dia udah dapetin lo, pasti dia nggak ngerasa tertantang lagi untuk effort kayak dulu."

Hana mengangguk setuju.

"Iya, ngerti kok. Santai aja, kalau nggak cocok tinggal pisah."

Rosa langsung menutup mulut Hana.

"Dih, gampang banget mulutnya. Jangan sampai terjadi, ya. Nikah itu cukup sekali seumur hidup. Lagipula kamu belajar dong nerima Usman. Jangan cuma dia aja yang cinta dan kamunya nggak."

"Iya, tepung beras Rosa. Tenang aja."

~

~

~

END

BLACK-VELVET FAMILY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang