12 - Surya dan Julia

34 2 0
                                    

⚠️ Ada kata-kata kasar

Harap bijak dalam membaca 🙏

~

~

~

Surya benar-benar tidak mengerti mengapa Rini menolak dirinya.

Kini ia pun pergi menuju kedai kopi lalu memesan minuman sambil menikmati derasnya rintik hujan.

Beruntung hujannya turun saat Surya sudah masuk ke dalam kedai dan disambut oleh pegawai di sana.

"Mau pesan apa, Mas?"

"Americano."

"Baik, akan kami siapkan."

Surya beranjak menuju salah satu kursi yang berada paling ujung lalu melihat ke arah kaca jendela di sampingnya.

Hujan semakin deras dan entah kenapa hati Surya rasanya sakit sekali.

Seumur hidup ia sudah terbiasa menerima apapun yang ia mau. Tapi kenapa Rini begitu sulit untuk dimiliki?

Surya pada akhirnya harus menyerah dengan perasaannya karena Rini telah berpesan agar ia belajar untuk melupakan perasaannya.

Tak lama kemudian pesanan Surya diantar dan diletakkan di atas mejanya.

"Silahkan dinikmati, Mas. Hujan adalah momen terbaik untuk menikmati secangkir kopi."

Surya mengangguk dan menerima kopi itu.

"Kamu sibuk?" Surya bertanya pada pegawai itu sambil menatapnya.

"Eh, nggak sih. Mas mau saya jadi teman ngobrol?" tanya pegawai itu memastikan.

Surya kembali mengangguk dan dengan segera pegawai itu duduk di hadapan Surya.

"Mas, saya akan belajar untuk menjadi pendengar yang baik." ucap pegawai itu dengan senyum manisnya.

Surya menghela nafas sambil menatap rintik hujan yang semakin deras.

"Saya baru aja ditolak dan entah kenapa rasanya sangat sakit sekali." ucap Surya yang kemudian beralih mengaduk kopi.

Pegawai itu terkejut dan merasa simpati dengan apa yang terjadi dengan Surya.

"Saya ikut sedih, Mas. Semoga setelah minum kopi di kedai kami sambil menatap rintik hujan serta bercerita dengan saya, rasa sedih itu bisa mulai sedikit berkurang."

Surya tersenyum mendengar itu.

"Nama kamu siapa?"

"Julia, Mas."

"Julia, saya seumur hidup belum pernah ditolak. Apa yang saya mau pasti bisa saya dapat. Jadi, penolakan dari gadis yang saya suka adalah pengalaman pertama saya tidak bisa mendapatkan apa yang saya inginkan."

Julia mengangguk paham.

"Pasti sulit untuk menerimanya, Mas. Tapi percayalah, semua akan membaik seiring berjalannya waktu. Mas hanya perlu menghadapi semuanya. Jangan berkecil hati karena ditolak, Mas. Sungguh, orang yang berani mengungkapkan perasaan pada orang yang disuka adalah sebuah kemenangan. Pada akhirnya Mas jadi tahu bagaimana orang yang Mas suka merespon perasaan, Mas."

Surya kembali mengangguk.

"Terimakasih sudah menenangkan perasaan saya untuk saat ini, Julia."

Gadis itu tersenyum dan mengangguk.

"Saya senang bisa melakukannya. Oh iya, kalau begitu saya izin pamit ya, Mas. Sepertinya pegawai lain juga membutuhkan bantuan saya."

Terlihat dari mulai banyaknya pengunjung masuk ke dalam kedai untuk berteduh sekaligus memesan kopi.

BLACK-VELVET FAMILY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang