bingung

197 19 1
                                    

"Dayeol...

Sontak aku dan minjung menoleh

" cho tae??? "


🖤🖤🖤



Aku masih terduduk kikuk
Di salah satu restoran kami masih saling bungkam. Minjung duduk di depanku sedang taehyung di sebelahku.

Aku tidak mengerti suasana macam apa ini, aku bukan orang yang pandai membuka kata.

Aku melirik minjung, masih sama memasang wajah kaku
Beralih melirik taehyun muka nya hampir sama dengan minjung bahkan lebih menyeramkan

Ohhh...
Ayolah... Aku harus bagaimana...

Aku terhimpit oleh suasana yang tidak mengenakkan.

Aku memutuskan berdiri hendak pergi tidak menunggu makan karena aku sudah sangat kenyang melihat adegan tidak menyenangkan ini

"Mau kemana?? " suara minjung menginterupsi

"Kampus" jawabku singkat

"Kamu belum makan, makan dulu nanti aku antar!?? " titahnya

"Apakah aku masih bisa menelan makanan sedangkan kalian memasang wajah aneh di depanku?? " aku menatap tajam bergantian dua orang yang masih saling bungkam

"Memang kami kenapa?? " taehyun bersuara dengan nada biasa tidak ketus

"Emmm... Dayeol... Kami baik-baik saja. Tunggu makan ya!!?? " bujuk minjung

Aku duduk kembali

"Kamu dari mana tadi kok bisa ke apartemen ku?? " tanyaku menatap taehyun

"Menjemputmu.tapi tidak tahu kalau ternyata sudah di jemput minjung. Lain kali aku akan bertanya dulu!! " jawab taehyun dengan cengiran khas nya

"Kalian ini... Sebentar lagi kita acara kelulusan.Fokus dengan tugas masing-masing. Ingin luluskan?? " tanyaku

Mereka terdiam.
Ku lihat minjung menunduk.
Suasana canggung kembali.

Namun sesaat makanan datang
Kami fokus ke piring masing-masing.
Lebih tepatnya tenggelam dalam pikiran masing-masing mungkin.

~o0o~

Aku masih berkutat dengan beberapa buku dan juga menulis kadang menandai sesuatu yang ku rasa penting di beberapa bab.

Sibuk membolak balik buku hingga getaran ponsel di saku mengejutkanku.

"Nee... Minjung??!! " sapaku

"Dimana?? "

"Emmm... Masih di ruang belajar. We...??? "

"Tidak lihat jam?? "

Aku menurut melirik jam tanganku lalu kemudian terkejut

"Sudah larut ternyata" gumamku lirih

"Sadar sekarang?? "

Aku hanya terkekeh sambil menggaruk tengkuk yang jelas minjung tidak melihat

"Bergegaslah!! Aku tunggu di parkiran!! " titah minjung kemudian

"Segera!! "

Aku memutus sambungan
Lekas merapikan buku yang berserak di atas meja.
Kebiasaan kalo sedang di ruang belajar selalu lupa waktu

Sedikit berlari aku menyusuri lorong sekolah.
Suasana sedikit menyeramkan.
Tidak ada seorang pun tersisa di sini, hanya aku yang mendengar langkahku sendiri membuat bulu kudukku semakin meremang

A Shoulder To Cry On (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang