epilog

253 22 2
                                    

Hembusan angin menerbangkan kelopak bunga sakura yang tengah bermekaran.
Aroma musim semi menyebarkan aroma harum di setiap kuntum bunga yang tengah bermekaran.

Cho taehyun merentangkan kedua tangannya jg memejamkan matanya
Menikmati setiap hembusan angin yang menerpa dirinya.

Perlahan dia buka kelopak matanya, melihat hamparan bunga sakura di hadapannya yang sudah mekar sempurna.

Sudah 3 tahun semenjak dirinya di nyatakan lulus dari Universitas.

Kini taehyun telah sukses menjadi CEO muda, di salah satu perusahaan Korea Selatan.

Paras tampan, mapan.
Apalagi yang kurang??
Tentu banyak wanita yang mengantri ingin bersanding dengannya.
Tapi....

.

.

Flashback on !!!!

.

.

Taehyun berlari sekuat tenaga memasuki bandara
Melihat daftar keberangkatan pesawat di layar besar memastikan pesawat dengan tujuan Inggris belum lepas landas.

Tak menemukan info di layar taehyun membawa kakinya kembali berlari ke arah ruang tunggu.

Matanya menyapu semua yang mampu di lihatnya.
Dalam hatinya terus merapal kan doa semoga masih di beri kesempatan.

Ia hanya ingin mengatakan bahwa ia sangat mencintai dayeol, hanya dayeol seorang sampai kapan pun.

Taehyun tidak akan melarang keputusan dayeol untuk pergi ke Inggris. Dia hanya ingin memberi tahu perasaannya.
Dia tidak ingin menyesal untuk kedua kalinya, melepas kepergian orang terkasih nya tanpa memberi tahu kesungguhan nya.

Tadinya dia akan tetap diam.
Memendam segala rasa nya.
Berpikir dayeol sudah membunuh perasaan yang pernah tumbuh untuknya.

Sebelumnya dia sudah berkabung ketika tahu dayeol akan pergi ke Inggris bersama Minjung.

Mungkin benar dayeol sudah melupakannya dan bersiap membuka lembaran baru bersama Minjung.

Namun pesan singkat Minjung yang dia Terima beberapa saat lalu mem bangkitkan semangatnya.

Dia tidak perduli akan jawaban dayeol nanti.
Dia hanya akan memberi tahu bahwa dia benar-benar mencintai dayeol.
Dan akan mendukung setiap keputusannya.

Jika di ijinkan dia ingin memeluk dayeol, walau mungkin untuk yang terakhir kali.

Taehyun akan menerima tiap keputusan yang akan dayeol ambil nanti.
Toh... Dulu taehyun sudah lebih dulu menyakiti dayeol dengan katanya ketika dayeol mengatakan cintanya.

'Tunggu aku dayeol !!! Ku mohon!! '
Berulang kali terlantun kata, berharap terkabul. Hanya ingin melihat dayeol sebentar saja.

Lelah
Hampir putus asa.
Taehyun hampir menyerah, dia sudah menyisir hampir setiap tempat di bandara. Namun tak kunjung dia lihat bayangan dayeol.

Mungkin dia terlambat... Lagi...

Berjalan gontai dia melangkah dengan kepala tertunduk.
Air Matanya sudah mengalir tanpa bisa di tahan.

"Cho tae" bisik dayeol tanpa sengaja

Dayeol dan Minjung sudah cek-in sedari tadi. Dia sedang menunggu pesawat yang di jadwalkan sebentar lagi akan berangkat.

Minjung ikut melihat ke arah yang di lihat dayeol.

Nampak taehyun tengah tertunduk lesu, melangkah tak berarah.

A Shoulder To Cry On (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang