berlanjut

272 19 1
                                    

Aku terjingkat merasakan hawa dingin menempel di pipiku.
Mengumpulkan kesadaran yang sempat hilang karena tak sengaja tertidur.
Melihat sekeliling aku masih berada di perpustakaan kampus.
Menoleh ke samping mencari seseorang yang mengisengi ku tadi.

"Aw... Cho tae?? Sedang apa di sini??? " tanyaku sambil menegak kan punggung yang terasa pegal.

Sambil tersenyum taehyun menjatuhkan bokong nya di kursi sebelahku

"Sengaja menghampiri mu karena tadi aku melihatmu masuk ke sini. Tidak tahunya kamu kemari hanya untuk tidur!! "

"Hei... Kau menggodaku cho taehyun?? !! "

"Apa aku salah?? Jelas aku melihatmu tertidur tadi!! "

Aku diam tak menanggapi.
Aku kira pertemuan kita kali ini akan berujung kaku dan canggung.
Tapi ternyata kami bisa bersikap biasa saja.
Mengabaikan yang telah lalu, atau memang taehyun tak pernah menganggap semua rasa yang pernah aku sampaikan dulu.
Apapun itu aku bersyukur kita bisa kembali berteman.

"Nih...! "

Taehyung menyodorkan minuman kaleng dingin. Mungkin yang tadi dia tempelkan di pipiku.

"Makasih"

Ku buka dan ku tenggak sedikit, membasahi tenggorokan ku yang memang sudah terasa mengering.

"Ada acara malam ini?? " tanya taehyun kemudian

Ku palingkan wajahku menatapnya.
"We...??? "

"Ikutlah kami makan malam dan mungkin minum sedikit nanti!! "

"Dengan siapa?? "
Kembali aku teguk minumanku sambil membuang pandang ke depan. Memperhatikan jejeran rak buku dan beberapa orang yang nampak sedang memilih buku.

"Tidak banyak. Aku hanya mengundang soyoung jg minjung. "

Aku tidak menyahut.
Baru beberapa hari sejak pertemuan itu. Tapi entah kenapa aku tak pernah bisa menolak ke inginan manusia satu ini.
Tidak kuasa melihat rengekan nya yang terlihat seperti anak anjing yang rapuh.
Orang yang seharusnya aku benci dan aku jauhi sekarang malah...
Ahh...

"Yah... Mau ya... Tidak akan seru kalau kamu tidak datang!! Yah... Dayeol... Ku mohon...!! "

Lihat !!!
Sekarang bahkan dia menggoyangkan lenganku dan membulat kan matanya.

"Eh... Baiklah. Tidak usah memasang wajah seperti itu! "

Aku berusaha menarik lenganku yang masih di peluknya.

"Sungguh??? Kau sudah berjanji ya!?? "

"Ehh... " tegasku

Aku kembali membaca lembaran kertas yang tadi sempat ku baca sebelum tertidur.
Masih di temani taehyun yang sesekali terciduk sedang memperhatikan wajahku.

Aku berdehem menggeliat, merenggangkan punggung yang terasa pegal.
Melirik jam tanganku ternyata sudah lumayan lama aku duduk di sini pantas bokong ku terasa panas.

Ku lirik orang yang masih setia duduk di sampingku.
Ternyata tertidur.
Ku alihkan atensiku sepenuhnya memperhatikan wajah nya yang nampak teduh.

Wajahnya masih sama seperti dulu.
Alis yang tegas. Bibirnya yang tipis. Hidungnya yang runcing. Juga rambutnya yang sering dia biarkan menutupi matanya.

Tanpa ku sadari tangan ku terangkat hendak merapikan helaian yang menutup sebagian matanya.
Beruntung kesadaran ku lekas pulih.

Segera ku alihkan pandangan ku darinya.
Tidak
Jangan seperti ini
Tolong  !!!
Berulang kali aku harus mengucapkan mantra yang sama.

A Shoulder To Cry On (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang