akhir

233 22 1
                                    

"Cho tae, kamu ada waktu besok, bisakah kita bertemu??? "

Membaca berulang pesan teks terakhir yang di kirim dayeol kemaren.
Mengguncang taehyun, gelisah.

Sudah sedari tadi taehyun duduk gelisah di tempat yang memang menjadi kesepakatan pertemuannya.

Bolak balik melihat arah masuk, gugup jelas kentara dari raut wajahnya.

Hampir 3 bulan taehyun menahan diri menempeli dayeol, dan pesan ini berhasil menghilangkan kepercayaan dirinya.

Bagaimana seorang dayeol bisa sangat mempengaruhi taehyun???

Memainkan ponsel nya mengalihkan kegugupan. Berbagai pikiran berkelebat di benaknya.

Apa yang akan di katakan, dayeol???

Mengingatkannya pada saat sekolah menengah dulu.
Ketika dayeol akan melaksanakan pertandingan, dia juga mengatakan ada hal yang ingin di bicarakan.
Tak ku sangka waktu itu dayeol akan menyukaiku.

Mungkinkah sekarang???

Senyum terukir di bibir taehyun. Bahkan nampak merekah indah.

Kembali di lihatnya arah masuk.

Dapat di lihat nya kini orang yang memporak porandakan pikirannya dari semalam.
Bahkan semalaman taehyun tak mampu terpejam.

Senyum menyambut kedatangan dayeol yang juga di balas senyum tipis olehnya.

Mempersilakan dayeol duduk di hadapannya dan menyuruhnya pesan yang di inginkan.
Ini jam makan siang, mungkin mereka akan sekalian pesan makanan berat.

"Kamu baru selesai kelas, dayeol?? " tanya taehyun memecah keheningan.

"Emm... " jawab dayeol sambil mengangguk. "Apa kau sibuk akhir-akhir ini jarang datang ke club??? " tanya dayeol

"Emm,,, sedikit. Lagi pula kita sebentar lagi wisuda mungkin aku ke sana untuk mengucapkan perpisahan" jelas taehyun.

Dayeol mengangguk membenarkan.

"Kamu sudah ada planning lepas wisuda?? " tanya dayeol

Percakapan terjeda karena pelayan datang mengantarkan makanan.

"Aku belum ada planning apapun! Bisa jadi ikut bisnis ayah, tapi entahlah bagaimana nanti" ucap taehyun menyuap makanan ke dalam mulutnya.

"Aku senang kamu berbaikan dengan ayahmu, cho tae!! " tulus dayeol

Dayeol jg menikmati makanannya. Agak kurang minat sebenarnya.

Taehyun menatap dayeol, kemudian tersenyum cerah.

"Kamu lah yang selalu meyakinkan ku, dayeol. Aku senang bisa kenal dengan mu!! "

Dayeol tak kuasa melihat mata itu. Hingga dia memutuskan menunduk menatap makanannya.
Tiba-tiba dadanya terasa sesak.

'Bagaimana aku mengatakannya??'
Pikir dayeol

"Kamu sendiri sudah ada rencana setelah lulus dari sini?? " tanya taehyun

Dayeol mengangguk

"Oohhh... Kau selalu saja bekerja keras dayeol. Katakan padaku, apa itu??!! " taehyun menatap penuh minat bahkan dia meletakkan sendoknya
Meletakkan kedua sikunya di atas meja, bersedekap.

Dayeol mengaduk makanan nya tanpa berani menatap taehyun.

"Kamu akan bekerja di dekat tempat ayahmu?? " tebak taehyun karena melihat dayeol bungkam.

A Shoulder To Cry On (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang