2

3 0 0
                                    

Setelah membersihkan badan, tiba tiba Ratih merasa mual dan lemas

"Huek"

"Huek"

"Astaghfirullahaladzim, mual banget perutku perasaan tadi aku udah makan deh ga mungkin kalau mual kayak gini gara gara aku telat makan" gumam Ratih

Setelah dirasa agak mendingan Ratih keluar kamar mandi dan memutuskan untuk berbaring sebentar di kasur, karena memang rasa mual itu masih sedikit ada.

"Ini tanggal berapa ya? kok belum haid juga aku" ucap Ratih sambil melihat kalender

Dan betapa terkejutnya Ratih ternyata tanggal yang seharusnya haid sudah terlewat jauh hingga selisih tiga minggu

"Apa jangan jangan aku hamil? Aku telat haid udah tiga minggu, lama bangett kok aku ga sadar yaa, aku harus beli tespeck biar tau apa yang aku pikirin bener atau engga" ucap Ratih bermonolog

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam yang artinya sebentar lagi Amar pulang, tak begitu lama suara pintu diketuk dan segera Ratih membuka pintu untuk menyambut kepulangan Amar suaminya.

"Assalamu'alaikum istri mas tercinta" ucap mas Amar sambil mengecup kening Ratih dan Ratih membalas dengan mencium tangan mas Amar

"Wa'alaaikumussalam mas" sahut Ratih sambil tersenyum

"Mas kangen banget sama kamu sayang, lama banget nunggu jam pulang" tukas  Amar dengan wajah yang dibuat cemberut dan itu terlihat sangat lucu di mata Ratih

"Baru sehari mas, bisa aja kamuu hehe " sambil Ratih cubit pelan lengan Amar

"Yaudah mas, mas bersih bersih dulu gih habis itu langsung tidur, aku tadi juga udah nyiapin air hangat buat mas" Ucap Ratih pada  Amar

"Yaudah sayang mas mandi dulu kalau gitu yaa" jawab Amar sambil berlalu ke kamar mandi dan Ratih pun langsung menuju ke kamar karena rasa mual masih Ratih rasakan walaupun ga separah sore tadi.

Sampainya di kamar Ratih langsung berbaring untuk meminimalisir rasa mual yang ia alami, tak terasa ia malah ketiduran sambil menunggu  Amar selesai mandi

"Sayang" panggil Amar sambil membelai pipi Ratih, Ratih pun sedikit terusik dengan belaian Amar memutuskan untuk membuka matanya dan terbangun

"Euh, mas Amar udah selesai? mau makan lagi ga mas? aku ambilin ya?" tawar Ratih kepada Amar

"Engga sayang, mas tadi udah makan sebelum pulang, mau tidur aja sambil meluk kamu" jawab  Amar sambil ikut berbaring disamping Ratih dan langsung memeluk Ratih

Karena dirasa nyaman Ratih pun terlelap kembali bersama  Amar dan akhirnya mereka tertidur dengan posisi Amar memeluk Ratih.

~

Alarm berbunyi menunjukkan pukul tiga pagi, Ratih bergegas bangun dan mematikan alarm tadi lanjut membangunkan Amar untuk menunaikan sholat malam berdua.

setelah sholat malam, perut Ratih kembali bergejolak dan Ratih langsung berlari menuju kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya yang sangat membuatnya tidak nyaman.

"Huek"

"Huek"

Amar datang sambil tergopoh-gopoh dan panik reflek memijat tengkuk Ratih untuk sedikit mengurangi rasa mual

"Sayang kamu sakit? mas anterin ke klinik yuk, kita periksa mas khawatir" ajak Amar sambil terus memijit tengkuk Ratih

"Boleh mas, sebenernya aku mual begini udah dari kemarin cuma ku pikir udah agak mendingan ternyata muncul lagi" jawab Ratih

"Ya Allah sayang, kenapa kamu baru bilang yaudah ah ayo kita periksa sekarang biar mas tau kondisi badan kamu kenapa, gih kamu siap siap dulu mas mau manasin motor ke depan dulu" perintah Amar lalu pergi ke depan untuk memanaskan motor sebelum kami pergi

Langsung saja Ratih bersiap diri, memakai cardigan rajut dan hijab, setelah dirasa sudah siap segera ke depan karena Ratih tidak mau membuat Amar menunggu terlalu lama

"Yuk yang" perintah Amar

Ratih segera naik ke motor dan  Amar menyalakan motornya bergegas menuju klinik terdekat

'semoga apa yang aku pikirkan benar Ya Allah' batin Ratih berharap kalau ini bukan mual biasa tapi mual karena hormon kehamilan.

~

Sesampainya di klinik, segera saja Amar mengambil antrian dan mengisi beberapa data untuk Ratih periksa nanti, setelah selesai mereka menunggu giliran dan duduk dikursi yang sudah di sediakan.

Tak berselang lama giliran Ratih tiba

"Atas nama Bu Ratih, Silahkan menuju ke ruang periksa" ujar petugas klinik menyebut nama Ratih

Ratih dan Amar bergegas pergi kesana

"Baik bu, silahkan ibu berbaring sebentar biar saya cek dulu " ucap bu dokter yang menangani Ratih

Langsung saja Ratih berbaring dan bu dokter segera mengecek kondisi tubuhnya, tak berselang lama

"Bu, apa ibu telat haid?" Tanya bu dokter pada Ratih

"Emm iyaa bu, sudah ada hampir tiga mingguan" jawab Ratih

"Baik, untuk memastikan supaya lebih jelas silahkan ibu tespeck dulu yaa" ujar bu dokter sambil memberikannya alat tespeck lalu ia menerima nya dan pergi ke kamar mandi

Alangkah terkejutnya Ratih ternyata dari tespeck itu muncul garis dua yang selama ini Ratih nantikan, Ratih keluar dari kamar mandi dan menyerahkan tespeck itu kepada bu dokter

" Alhamdulillah, dari tespeck ini sudah jelas ya bu muncul garis dua dengan sangat tegas berarti kemungkinan besar ibu saat ini sedang mengandung" jelas Bu dokter sambil tersenyum

Dan mendengar itu Amar pun terkejut lalu tersenyum karena tidak menyangka tentang apa yang Ratih alami sekarang

" Baik untuk mengetahui secara jelas lagi, kita usg yaa, ibu silahkan berbaring lagi disini" perintah bu dokter

Ratih berbaring dan bu dokter langsung saja mengecek perutnya dengan alat USG

"maa syaa Allah, lihat buu ini sudah ada janin dan kantung kehamilannya, kira kira ini sudah berumur 4 minggu yaa, ini yang berbentuk seperti kacang nah itu janin nya bu calon anak bapak dan ibu" papar bu dokter menjelaskan

"maa syaa Allah, akhirnya penantian kita dikabulkan sayang" ucap  Amar

Ratih pun mengangguk dan tersenyum bahagia, karena memang ia dan Amar ingin sekali segera mempunyai momongan dan akhirnya Allah mengabulkan itu di waktu sekarang.



Meniti Hidup Bersama Denganmu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang