☆ Selfishness ☆

3 1 0
                                    


Di hari siang minggu ini adalah waktu bagi Kania dan abang tercintanya Jay.

Dua bersaudara yang satunya emosian yang satunya tantrum ini tengah memasak di dapur.

Gak sih, yang masak cuma Jay, Kania cuma tukang icip sana, icip sini.

"Inimah masakan lo kebanyakan garam anjir bang."

"Tukang makan, diem aja. Komplain mulu."

"Beneran bang, Kari lo keasinan nih."

Jay yang sedang pilih-pilih lagu berhenti sejenak lalu mencicipi karinya. "Apaan, pas gini."

"Mau aja kena tipu."

Jay mengetok kepala Kania dengan sudip yang ia pegang.

"Aduh!"

"Udah sana lo, kalau cuma mau merusuh." Jay mengusir Kania dari dapur.

"Gak mau ah, gw mau merusuh disini." Kania mengambil hape Jay dan menghidupkan lagu "Penjaga Hati". Bernyanyi dengan suara kambink kejepitnya.

" KaAaAnKu AaaARungi Tujuh LauutAaAan SaaAaamudrAaAaAA~"

"Eghh Kania diem lah, suara lo gak enak anjing. Budeq telinga gw!"

Kania diem. "Yeuuu mentang-mentang yang suaranya enak."

"Sewajarnya gw yang nyanyi karena gw bisa nyanyi, lo diem aja. Suara cem kambink aja pake nyanyi segala."

"Diem lo mulut lo, entar gw gampar mulut lo, lo."

Jay mengambil hapenya dan menghidupkan lagi ampun dj.

"Ampun djj!! Menyala dek ku!"

Kania menutup telinga. "Ihh lagu apaan sih?! Jamet amat?!"

Jay joget uget-uget kayak orang kesurupan, sedangkan Kania cuma kebisingan sama lagu Jamet Jay.

"Diasikin aja dek!"

"Lo asik, asik sendiri."

Ting tong~

Bel Rumah Jay berbunyi. Jay mematikan musiknya. "Gih liat siapa."

Kania yang kesal sama abangnya, pergi ke depan, membuka pintu.

"Iya, siapa?"

Wajah Kania tambah cemberut, bukan cemberut, tepatnya lebih dingin lagi. Kenapa Beliau satu ini pake datang kemari.

"Menyambut tamu itu dengan senyuman dong Kania. Dasar Anak muda, attitude nya kurang."

Kania mendengus sebal melihat wanita tua di depannya ini.

"Dek Na! Siapa?!" Kata Jay dari dapur. Karena gak mendapatkan jawaban, Jay mematikan kompor dan pergi ke depan. Langkah cowok tinggi ini memasuki ruang tamu.

Dan disana Jay melihat "dia" ada disana. Suasana rumah yang tadinya asik dan happy aja, mendadak suram dan tegang.

"Masuk dulu, Oma."


"Gw gak mau!" Gadis itu hampir berdiri dari sofa, jika tidak ditahan oleh Jay agar tetap duduk.

"Kania tenang."

"Tapi bang-"

"Gak apa, kita dengerin aja mereka dulu. Nanti biar gw yang ngomong."

Wanita tua berusia 65 tahun itu, yang tampak elegan dengan jaket bulu. Meski sudah tua, tapi penampilannya cukup glamor.

Dia meletakkan cangkir teh yang batu saja ia seruput.

STUPID RELATIONSHIP!  - ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang