10

6 0 0
                                    

10 tahun yang lalu...

Setelah sidang perceraian, Nerissa mencoba untuk menguatkan dirinya dan juga Winda, mamanya. Nerissa tidak pernah menyangka bahwa orangtuanya akan bercerai, keluarganya pun hancur.

Tidak ada anak yang menginginkan orangtuanya bercerai, tapi apa yang dilakukan papanya sudah tidak bisa dimaafkan lagi. Nerissa mencoba untuk menerima semuanya. Nerissa tidak ingin mamanya menderita. Perpisahan adalah keputusan yang terbaik.

"Nerissa.." Hardi menemui Nerissa dan Winda.

"Ayo ma, kita pulang." Nerissa tidak ingin melihat Hardi, karena itu dia mengajak Winda untuk pergi dari sana.

"Nerissa tunggu." Cegah Hardi.

Nerissa berdecak, "Ada apa lagi? Urusan kita sudah selesai disini. Kita tidak punya hubungan apapun lagi. Mulai sekarang, anda bukan papa saya lagi."

"Ner, jangan berkata seperti itu. Bagaimanapun juga dia masih papa kamu." Ujar Winda

"Tidak ma, dia bukan papa Nerissa lagi. Sejak hari ini, Nerissa sudah tidak punya papa lagi." Nerissa menatap tajam Hardi.

Nerissa tidak bisa menerima semua yang Hardi lakukan padanya dan juga mamanya. Nerissa sangat kecewa pada Hardi, sangat kecewa sampai Nerissa tidak mau lagi menganggap Hardi sebagai papanya.

"Papa tau, papa memang salah. Seberapa banyak papa meminta maaf pun, kamu tidak akan bisa memaafkan papa. Papa sudah melakukan kesalahan yang besar, papa memang tidak bisa dimaafkan."

"Jika kamu tidak mau menganggap papa sebagai papa kamu lagi, papa akan menerimanya. Tapi papa minta satu hal Ner. Setelah ini, papa tidak akan mengganggu kamu dan Winda lagi. Kalian berhak bahagia tanpa papa."

Hardi lalu beralih pada seorang anak yang sedang duduk tak jauh darinya,"Dia adik kamu Ner, namanya Ayasha. Walaupun Ayasha hanya adik tiri, tapi papa minta tolong, jaga Ayasha. Ibunya sakit-sakitan, tidak bisa mengurus Ayasha. Papa sering kali pergi ke luar negeri, papa tidak bisa selalu menjaganya."

Nerissa mengernyit kesal karena Hardi seakan-akan lari dari tanggung jawabnya, "Kenapa harus aku yang menjaganya? Seharusnya papa yang bertanggung jawab. Papa yang bertanggung jawab atas apa yang sudah papa lakukan." Tolak Nerissa.

"Papa tau kamu pasti akan menolaknya. Tapi papa mohon Ner, tolong jaga Ayasha. Ini permintaan terakhir papa, setelah ini papa tidak akan mengganggu kalian."

"Soal keperluan apapun, papa yang akan bertanggung jawab. Setiap bulan papa akan mengirimkan uang untuk biaya hidup dan biaya sekolah kalian."

Hardi tidak bisa menelantarkan Ayasha, satu-satunya cara adalah menitipkan Ayasha pada Nerissa dan Winda, karena Hardi tau mereka tidak akan menyakiti Ayasha.

Hardi tidak ingin dosanya bertambah karena menelantarkan anaknya dari perempuan lain.

Hardi tidak menikahi Mulan, Ibu dari Ayasha. Tapi Hardi sudah berjanji untuk bertanggung jawab penuh atas Ayasha.

"Maaf, tapi aku tidak bisa." Nerissa kekeh untuk menolaknya.

Nerissa melihat ke arah Ayasha. Jika Nerissa menuruti kemauan Hardi, Nerissa takut dia justru membenci Ayasha. Setiap melihat Ayasha, Nerissa pasti akan teringat dengan kesalahan Hardi. Lebih baik jika mereka hidup terpisah. Ayasha tidak salah apa-apa, Nerissa tidak ingin Ayasha yang menanggung semua dosa papanya.

Nerissa terkejut saat Hardi bersujud padanya.

"Apa yang papa lakukan?"

Hardi menangkupkan kedua tangannya, memohon pada Nerissa, "Papa mohon Ner, papa tidak ingin menambah dosa papa dengan meninggalkan Ayasha sendiri. Papa akan melakukan apapun asal kamu bersedia menjaga Ayasha."

Sebuah Rasa 'Cinta'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang