"Saya ingin anda mengakui perselingkuhan anda dengan wanita lain.""Saya tidak pernah berselingkuh. Wanita itu yang sudah menuduh saya." Ucap seorang pria pada wanita yang masih berstatus sebagai istrinya.
Sang istri menggugat cerai suaminya karena berselingkuh dengan wanita lain, dan kini suaminya juga ingin hak asuh anaknya.
Adrian lalu mengambil sesuatu di mejanya, lalu menunjukkannya kepada semua orang, "Ini adalah bukti perselingkuhan anda, semua bukti sudah ada disini, apa anda tetap ingin menyangkalnya?"
"Untuk hak asuh anak akan jatuh ke tangan ibunya karena beliau yang sudah merawatnya. Anda bahkan tidak pernah merawatnya, bahkan tidak memberikan nafkah untuk istri dan anak anda."
Adrian menatap pria itu, terlihat pria itu cemas karena semua bukti sudah sangat jelas.
Satu jam kemudian, Adrian keluar dari ruang sidang setelah menyelesaikan pekerjaannya sebagai pengacara. Adrian menghembuskan nafasnya lega karena untuk kesekian kalinya Adrian berhasil memenangkan perkara.
"Pak Adrian, terima kasih karena Pak Adrian, saya mendapatkan hak asuh anak saya."
Seorang ibu memeluk buah hatinya yang berusia sekitar 2 tahun dengan erat seakan tidak mau kehilangannya. Ibu itu terlihat begitu sangat bahagia.
Adrian tersenyum mengangguk, dia turut bahagia, "Sama-sama Bu."
Adrian mengelus rambut anaknya, "Saya senang bisa membantu Ibu."
Adrian sangat terharu melihat bagaimana seorang ibu memperjuangkan anaknya. Diantara kasus tentang hak asuh anak yang sudah sering Adrian tangani, kasus ibu inilah yang membuatnya ingin menangis.
Anak itu pasti sangat bahagia karena ibunya begitu sangat memperjuangkannya. Berbeda sekali dengan Adrian. Saat kedua orang tuanya bercerai, tidak ada satupun yang menginginkan Adrian. Kedua orangtuanya tidak ada yang menyayanginya, mungkin karena mereka menganggap Adrian hanya sebagai beban. Dari kecil sampai sekarang, Adrian dirawat oleh orang tua angkatnya.
12 tahun yang lalu..
Pulang sekolah, lagi lagi Adrian melihat orangtuanya bertengkar hebat. Adrian melihat papanya menampar mamanya, Adrian tidak terkejut karena dia sudah sering melihat papanya main tangan dengan mamanya.
"Aku sudah mengatakan jangan dekat dengan laki-laki itu, kenapa kamu tidak mendengarkan perintahku hah?! Kamu berselingkuh dengannya kan?!"
"Kamu selalu saja menuduhku berselingkuh, padahal kamu sendiri yang berselingkuh. Kamu pikir aku tidak tau kamu berselingkuh dengan teman kantormu?!" Ucap Cintya seraya menyentuh pipi bekas tamparan suaminya, menatapnya nanar. Rasanya sangat panas dan perih.
Cintya berdiri menopang tubuhnya yang hampir tidak berdaya atas perlakuan suaminya. Cintya memberanikan diri untuk menatap suaminya yang sudah sangat emosi.
"Aku sudah tidak tahan lagi hidup denganmu. Aku ingin kita pisah."
Bagas tersenyum miring, "Pisah? Jika kita pisah bagaimana kamu akan hidup hah?! Selama ini aku yang mencukupi semua kebutuhanmu. Jika aku tidak ada, kamu pasti sudah menjadi gelandangan."
"Lebih baik aku menjadi gelandangan, daripada aku harus hidup dengan laki-laki sepertimu." Ucapnya dengan lantang.
"Baiklah jika itu maumu, aku akan mengurus perpisahan kita."
"Soal Adrian, aku tidak akan meminta hak asuhnya. Aku akan membiarkanmu merawatnya." Ucap Bagas.
"Tidak, aku tidak akan membawa Adrian ikut denganku, Adrian akan tetap tinggal disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa 'Cinta'
RomanceApa yang akan kalian lakukan saat mengetahui jika suamimu berselingkuh? Tepat satu tahun pernikahannya bersama Edwin, Nerissa dihadapkan dengan kenyataan bahwa suaminya, Edwin berselingkuh. Yang lebih menyakitkan adalah, Edwin berselingkuh dengan ad...