🦄Prologue

717 41 0
                                    

"Oy mata empat!! Kesini cepat!" Perintah seorang gadis bersama teman secircle nya memanggil seseorang.

"Lihatlah.. sepertinya akan ada pertunjukan menakjubkan yah.."

"Hahahahaha... sudah biasa dia terkena cakar salfa, hahaha tidak heran"

"Wahh... dia akan menangis!"

"Biarkan saja! dia memang cocok menjadi samsaknya salfa dkk"

"Iiuuhh.... lo bau banget!! Lo pasti gak mandi ya!"

"Hahaha.. dia kan miskin jadi gak mungkin dia bisa beli alat mandi yakin teman-teman..?"

"Iya bener banget"

"Hueekk.. bau banget!"

Terdengar cemoohan para siswa mengiringi jalan dia, tatapan jijik dan kata pedas sepertinya sudah terlalu sering ia dapatkan.

Kepalanya menunduk takut hanya untuk melihat raut wajah para siswa, yang pastinya menyakiti perasaannya.

Entah apa yang menimpa dia hingga dijadikan target pembulyan disekolahnya.

"K-kena-pa s-salfa?" Tanya dia terbata bata, perasaan takut itu tak terkendalikan.

"Kalau ngomong tuh yang bener dekil!" Sahutan pedas itu dari salah satu circle salfa.

Dia hanya diam menunduk menunggu salfa menjawab.

"Siniin tas burik lo!" Suruh salfa dengan nada bentaknya.

"M-mau ngapain S-salfa?" Keringat sebiji jagung mengalir turun karena tidak kuat menahan takutnya.

"Banyak tanya lu cupu! Serahin aja cepet!"

"I-iya i-ini" dengan tangan gemetar dia menyerah kan tas usang miliknya.

Salfa mengambil tas itu dengan jijik, lalu menumpahkanya ke lantai.

Brukk..

Buku pelajaran pemilik tas berserakan dan juga isi kotak bekal yang berceceran.

"Ternyata ada bekal guys, makanan sampah aja masih dibawa. Memang sudah seharusnya lu tuh gak disini!"
Ejek gadis berambut pendek dengan bandana pinknya.

Teman teman yang mendengarnya mengiyakan dengan tawa mengejeknya.

Salfa hanya tersenyum sinis, lalu tanpa aba-aba Salfa menarik rambut kusutnya.

"Aww....sakit... tolong lepasin..." rintih Dia dengan tangan memegang rambutnya.

"Gw peringatkan lagi ke lu! Keluar dari sekolahan ini!, kalau besok elu masih menapakan kaki najis mu kesini lu habis sama gw! Inget itu!" Ancam salfa.

Dia hanya mengangguk dengan menahan sakitnya.

Teman satu circle salfa yang memiliki banyak emas disetiap jarinya menendang betis dia.

Dia hanya bisa meringis dan meratapai kesialanya.

"Guys cabut." Perintah salfa memimpin para anter anteknya.

Dia Rumi Sasaran bulyan satu sekolahannya, padahal dulu dia tidak seperti itu.

Dulu, dia siswi biasa yang tidak terkenal punya teman yang juga orang biasa.

Tapi karena suatu kejadian...

Flashback on

"Oy, rumi sini" Teriak gadis dimeja kantin melambaikan tangan mengode seorang gadis celingukan.

Isekai I'm Coming!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang