3. No more strange days

33 3 0
                                    

Untuk kali pertama Aster dibuat waspada terhadap orang-orang yang menemuinya—kecuali orang-orang yang memang Aster kenal dan teman di kampusnya.

Ini adalah sebuah kewaspadaan Aster terhadap orang-orang di Canada terutama di kampus, ia benar-benar melakukan apa yang di perintahkan kedua sahabatnya.

Sudah tujuh hari terhitung Aster melakukan hal aneh ini di dalam kampus. Ia benar-benar menjadi remaja yang aneh dan tidak banyak bicara.

Tujuh hari itu pun Aster tidak pernah lagi bertemu dengan pemuda yang bernama David.

Aster masih teringat dengan wajahnya, jadi dia tidak akan pernah bisa bertemu dengan Aster lagi. Karena Aster akan berputar arah jika bertemu dengan David lagi.

Dua mata kuliah sudah Aster selesaikan, kini Aster tidak memiliki kegiatan apapun lagi. Ia hanya perlu pergi menemui Ari yang memang hari ini memiliki jadwal yang sama dengan Aster. Namun Anggun akan mengakhiri kelasnya di sore hari, Anggun sudah memberi tahu bahwa Aster dan Ari duluan saja menuju Apartemen mereka.

Aster berjalan keluar dari kelasnya, sesekali ia akan mengamati orang-orang yang berlalu-lalang. Ia juga berjalan menempel pada dinding, ini adalah salah satu hal yang Aster gunakan untuk mengendap-endap saat ia akan benar-benar keluar dari gedung, untuk memeriksa keadaan di luar sana.

Aster sampai di pintu gedung, ia menyubulkan kepalanya sedikit, hanya untuk melihat keadaan di luar. Neta coklatnya bergerak menyisir keadaan.

"Aster? What are you doing?" Tanya bingung teman Aster yang akan memasuki gedung. Aster hanya menggeleng saja sebagai jawaban.

Sudah di pastikan aman di luar sana.

Teman Aster yang tadi bertanya di buat keheranan dengan Aster yang tiba-tiba keluar dan berlari kecil keluar dari gedung, sebelumnya Aster berpamitan dengan temannya ini.

Di musim panas ini, Aster benar-benar gila dengan cara berpakaian nya.

Sweater hitam dipadukan dengan jeans berwarna hitam, tidak lupa dengan topi dan kacamata hitam yang Aster kenakan. Tote bag hitam yang tersimpir di pundak nya, serta sepatu boots pendek yang Aster gunakan, membuat siapa saja yang melihat akan merasa gerah dengan pakaian tertutup di musim panas ini.

Tinggal beberapa langkah lagi Aster akan sampai di gedung dimana Ari berada.

Tiba-tiba langkahnya terhenti.

Aster seperti patung saat ini.

Kacamata hitam nya ia lepaskan untuk melihat dengan jelas apa yang ada sedikit jauh di depannya itu.

Tunggu! Apa-apaan ini?! Aster bingung. Ari sedang berbicara dengan laki-laki itu? Apakah saat ini Ari akan menjadi terget nya?

Buru-buru Aster menyembunyikan dirinya di pohon yang tidak jauh dari tempatnya berdiri, Aster sedikit mengintip pada Ari yang masih berbincang itu.

Aster memicingkan matanya.

Wah! Lihat sahabatnya itu tersenyum ramah? Apa Ari tidak tahu, bahwa laki-laki yang bersamanya itu adalah laki-laki aneh yang pernah berbicara juga dengan Aster?!

Oh! Oh! Tidak bisa di biarkan kali ini!

Aster keluar dari tempat persembunyiannya untuk menghampiri sahabatnya itu.

Apa-apaan pundak Ari di usap begitu? Dan Ari sahabatnya itu hanya tertawa.

"Hey! Excuse me?!" Dengan alis yang ditekuk, Aster melepas tangan yang mengusap sahabat nya itu.

Mereka yang tadinya berbincang sedikit terkejut dengan kedatangan Aster, yang kini berada di tengah mereka berdua.

"Oh, Aster!" Sapa nya.

ROMANSA | YoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang