Pagi ini Aster masih berada di apartemen milikinya, ia baru saja selesai mandi dan bersiap. Ada Anggun di dapur milik mereka yang sedang menyiapkan sarapan, sedangkan Ari, ia sudah pergi ke kampus pagi-pagi sekali, katanya ada urusan.
Jadilah Aster dan Anggun sarapan berdua saja, mereka duduk diatas sopa depan televisi. Kartun favorit Anggun yang menemani sarapan mereka kali ini.
Semangkuk sereal dan segelas susu sudah Anggun berikan pada Aster, namun Aster masih mengaduk-aduk saja makanan yang ada pada telapak tangannya.
"Lo kenapa?" Tanya Anggun, yang menyadari Aster hanya melamun saja.
"Hah?" Sadar Aster.
"Lo kenapa?" Ulang Anggun.
"Emm... Nggak kenapa-kenapa kok." Jawab Aster, ia memakan sedikit-sedikit sereal itu.
Anggun curiga, ia desak kembali Aster. "Ada masalah apa? Lo ngelamun terus."
"Nggak kok." Gelengan kuat dari Aster untuk meyakinkan Anggun bahwasanya ia baik-baik saja.
"Kalo ada masalah dan belum nemu jalan keluarnya, coba cerita sama gue atau Ari. Siapa tahu ada jalan keluarnya." Saran Anggun. Kini televisi Anggun matikan, ia melangkah pergi ke dapur untuk menyimpan bekas sarapannya, kemudian ia mengambil tas miliknya.
"Lo gak akan ke kampus kah?" Tanya Anggun yang berdiri di belakang sopa.
Aster tersadar, ia buru-buru menghabiskan sarapannya. Ia juga berlarian ke kamarnya untuk membawa cardigan miliknya.
"Pelan-pelan Aster." Peringat Anggun yang melihat sahabatnya itu hampir jatuh karena kakinya sendiri.
"Ayo." Ajak Aster dengan napas yang berantakan.
Anggun masih berdiri dihadapan Aster dengan lengan yang terlipat di depan dadanya, ia miringkan sedikit kepalanya untuk melihat wajah sahabatnya itu.
"Kenapa? Ada sesuatu ya?" Tanya Aster, dengan meraba-raba di sekitar pipi dan mulutnya.
"Aster."
Panggilan itu terdengar menekan bagi Aster sendiri.
"Maaf..." Katanya sambil menunduk.
Anggun menghela napasnya panjang. Ada jeda beberapa detik saat Anggun memutuskan untuk mengajak Aster pergi sekarang. "Kita berangkat aja." Namun langkah Anggun terhenti, Aster menahannya.
"Anggun, aku buat kesalahan." Ujar Aster.
"Minta maaf aja." Ucap Anggun. Ia tahu bahwa Aster tidak ingin menceritakan nya, jadi ia berucap seperti itu saja. Toh nanti juga Aster akan bercerita jika semuanya sudah selesai.
Aster mengangkat kepalanya, kemudian ia tersenyum dan mengangguk patuh dengan ucapan Anggun. Dibalas senyum dan ajakan untuk berangkat ke kampus.
***
Benar-benar! Aster dibuat tidak fokus selama pembelajaran berlangsung. Ini sudah mata kuliah ke dua, namun Aster masih memikirkan kalimat yang pas untuk meminta maaf. Di dalam kepalanya sangat berisik, banyak dialog yang membuatnya susah fokus.
Sampai dimana kelas sudah selesai, Aster berjalan keluar gedung menuju ke halaman depan kampus. Ia berjalan sembari berlatih untuk meminta maaf kepada David, ia juga menggunakan beberapa kalimat yang pas untuk diucapkan nanti.
Sebenarnya Aster tidak tahu hari ini akan bertemu dengan David atau tidak, tetapi jika Aster tidak bertemu pun tidak masalah, yang terpenting Aster sudah berlatih dan menemukan kalimat yang pas untuk meminta maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROMANSA | Yoona
FanfictionA classic story of two humans who love each other, the universe approves but not the family. Rt.20+ Prekuel of Laut Kasih