"Excuse me? I'm so sorry who are you?" Aster baru saja memasuki rumahnya, namun ia di kejutkan dengan seorang wanita paruh baya yang tengah memasak.
"Selamat siang nyonya. Saya Hani, tuan David yang mempekerjakan saya untuk menemani nyonya di sini." Jelas seorang wanita paruh baya dengan senyuman. Ia juga menghampiri Aster yang masih menatap bingung di daur pintu.
"Nyonya itu? saya?" Tanya Aster bingung sembari menunjuk dirinya sendiri.
Wanita paruh baya yang bernama Hani pun mengangguk dan tersenyum, ia membantu Aster membawa kantung plastik yang ada di lengannya.
"Iya. Nyonya belum makan siang bukan?" Tanya Hani. Ia memapah Aster untuk duduk di meja makan. Kemudian menyimpan kantung plastik yang berisi buah-buahan itu di meja.
Makanan sudah tersaji di atas meja. Banyak sekali menu yang dimasak, semuanya adalah makanan kesukaan Aster.
Aster yang duduk dilayani dengan baik, bak putri bangsawan.
"Hari ini saya di pesankan oleh tuan David untuk memasak makanan kesukaan nyonya. Jika anda berkenan untuk mencicipi masakan saya, itu akan menjadi sebuah kehormatan." Katanya.
Aster dibuat tidak nyaman. "Saya panggil anda siapa? Kalo bisa... Jangan panggil saya nyonya, itu sangat berlebihan. Panggil Aster saja." Ucap Aster pelan.
"Tidak bisa. Saya tidak bisa memanggil seperti itu." Tolaknya, sambil menunduk takut.
"Ibu. Saya panggil anda ibu saja ya? Tapi saya minta untuk di panggil Aster saja." Ucap Aster yang dimana diakhir kalimatnya ada nada sedih nya.
Hani, Asisten rumah tangga itu sedikit panik. "Saya akan panggil Aster." Sedikit takut untuk mengatakannya.
Aster tersenyum, kemudian ia meminta wanita itu untuk duduk dan menemani nya makan. Ada tolakan saat Aster mengajak, namun Aster tidak ingin makan sendirian, ia sedikit memaksa dan berakhir makan bersama.
Di sisi meja dekat Aster ada beberapa surat, salah satunya dari David. Aster membacanya dengan senyuman yang terlukis di wajahnya. David mengatakan ia mengirim asisten rumah tangga untuk menemani Aster selama ia jauh darinya, David juga mengatakan bahwa wanita yang ada di rumah mereka adalah seorang kepercayaan David, jadi tidak perlu khawatir.
Aster dan ibu Hani, akan menjadi teman. Aster yang meminta, beruntung ibu Hani ini adalah orang yang ramah dan mudah memahami Aster yang pemalu.
Hanya beberapa jam saja mereka bisa akrab dan banyak mengobrol. Ibu Hani juga akan tinggal di rumah ini saat David tidak ada dan akan kembali ke rumahnya saat David pulang.
Ibu Hani memperlakukan Aster dengan sangat baik, Aster seperti sedang bersama ibu kandungnya sendiri. Aster dibuat nyaman.
"Ibu, nanti mau temani aku tidak?" Tanya Aster, ibu Hani yang sedang melipat baju pun menghentikan sebentar aktivitas nya.
"Temani kemana?"
"Aku mau konsul ke dokter kandungan." Katanya.
Bu Hani tersenyum, "Apa tidak ingin dengan tuan David?"
Ada helaan napas yang panjang dari Aster.
Konsul pada dokter kandungan. Aster memikirkan hal ini sepanjang hari, ia ingin sekali konsul kesana namun David masih sibuk dengan pekerjaan nya. Awalnya memang David sering sekali pulang, namun sudah lima bulan usia pernikahan mereka ini David hanya akan pulang jika perkejaan nya benar-benar selesai.
Seperti bulan ini, sudah hampir satu bulan David tidak pulang. David hanya memberi kabar lewat surat dan telepon di malam hari.
"Tidak tahu, dia sibuk." Ujar Aster.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROMANSA | Yoona
FanfictionA classic story of two humans who love each other, the universe approves but not the family. Rt.20+ Prekuel of Laut Kasih