5

882 95 6
                                    




Jam menunjukan pukul 23.00, Zee sudah terlelap karna hari ini lumayan melelahkan, Shani masih terjaga menunggu balesan pesan dari suaminya yang bahkan sampai saat ini belum dibaca

Hari sudah sangat larut apakah suaminya itu kembali tidak pulang ke sini, padahal ini masih jadwal dia untuk bersama Shani, lama berpikir perlahan kantuk mulai menyerangnya

Sebuah mobil masuk ke pekarangan rumah dan tak lama terdengar suara pintu yang di ketuk tak sabaran

TOK TOK TOK

"Ck.. kemana sih dia lama banget buka pintunya"

"Shaniii.... Buka.. shaniii.. hais dasar kebo ga tau apa suaminya udah cape gini"

Shani seketika terbangun, mendengar pintu di ketuk tak sabaran tak salah lagi itu gracio orang yang di tunggu nya dari kemarin, Shani segera bergegas keluar, saat mau turun dia berpapasan dengan Zee, yang sepetinya juga terbangun dan mau membuka pintu

"Zee..."

"Eh mama"

"Kamu mau kemana?"

"Mau buka pintu mah kayanya papa pulang"

"Biar mama aja yang buka, kamu lanjut tidur lagi gih"

"Hoam... Yaudah ma" Zee yang memang masih ngantuk kembali ke kamar

Ceklek

Pintu dibuka oleh Shani

"Kamu gimana sih! Lama banget bukanya!" Teriak gracio saat Shani membuka pintu

"Maaf mas aku kira mas ga pulang ke sini"

"Dasar ga tau diri kemarin kamu minta aku pulang kesini, sekarang malah nyangka aku ga pulang, mau kamu apa sih hah?!"

"Maaf mas ak-"

"Alah udah lah cape sama istri yang ga becus kaya kamu!"
Gracio segera pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri

Shani menangis dalam diam, sambil kembali mengunci pintu dan mengikuti suaminya, kepalanya masih pusing ditambah bentakan dan sikap gracio di tengah malam seperti ini membuatnya hanya bisa menahan sesak

Zee... Yang kini justru malah terjaga kantuknya hilang seketika mendengar suara papa nya yang membentak mama nya, tangannya terkepal kuat, meski kejadian ini lumayan sering terjadi tapi tak bisa dipungkiri hati Zee Amat sakit melihat perlakuan papa nya terhadap sang mama.

Wanita mana yang bisa sekuat mamanya sudah di madu, diperlakukan kasar, di acuhkan, dan ketidak Adilan yang papanya lakukan, bahkan pada dirinya pun papanya begitu cuek dan tak perduli hanya bisa marah dan menyudutkan, tak jarang Zee sering melihat mama nya menangis diam diam sendirian di dalam kamarnya. Tapi apa daya dia hanya bisa diam.

Shani segera menyiapkan baju untuk suaminya, seburuk apa pun suaminya Shani sangat mencintainya, dan memang bersama suami nya lah yang Shani mau tidak dengan yang lain

Gracio keluar dari kamar mandi berbalut handuk, sebelum pulang gracio sempat minum di bar sebentar karna pusing mengurus perusahaan nya yang sedang bermasalah, sebenarnya dia ingin pulang ke Tanggerang rumah istrinya Anin dia ingin menghabiskan waktu bersama istri tercintanya tapi semuanya harus di urungkan mengingat ini tgl haid istrinya itu, terpaksa gracio pulang ke rumah Shani

"Mas kamu udah selesai mandi, ini bajunya udah aku siapin"

"Ga perlu, sini kamu baring dikasur"

Shani hanya menurut dan masuk ke dalam selimut, namun selimut itu di singkap oleh gracio

ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang