Waktu terus bergulir, Shani sudah lebih baik karna gracio lebih perhatian pada nya, semua itu membahagiakan Shani dan perlahan mengobati kesedihannya, ketika ingatan akan hal mengerikan yang pernah dia lakukan bersama seseorang bisa sedikit hilang.Sayangnya, semua berbanding terbaik dengan Chiko, sudah berhari hari Chiko mencoba mencari celah untuk bisa bicara dengan Shani, dia selalu memperhatikan Shani dari jauh, Chiko selalu menunggu Shani untuk mau bicara padanya, dengan berbagai cara meski yang dia dapatkan pada akhirnya diabaikan dan tak dianggap ada.
Sore itu setelah selesai kelas, dia akan mencoba meminta bantuan dengan salah satu sahabat Shani yang sering bersama. Di depan gedung fakultas kedokteran Chiko menunggu orang itu, setelah 3 hari Chiko melakukan hal yang sama tapi berakhir tak bisa menemukan sahabat Shani itu, tapi sepertinya kini keberuntungan ada pada Chiko, dia melihat orang itu dan segera menghampiri nya.
"Ka Jinan"
Jinan mengernyit memandang seseorang yang ada dihadapannya, Jinan sedikit ingat lelaki ini pernah beberapa kali menghampiri Shani tapi Shani selalu mengabaikannya dan ketika Jinan bertanya, Shani akan menjawab, "orang iseng kali", membuat Jinan tak lagi bertanya karna Jinan pikir lelaki ini salah satu orang yang tertarik pada sahabatnya karna Shani lumayan di kagumi beberapa kaum Adam di kampus mereka.
"Siapa ya?"
"Saya Chiko kak, maaf boleh minta waktu sebentar, ada hal penting yang mau saya bicarakan dengan ka Jinan"
Jinan melihat lelaki itu sedikit memelas sepertinya tak apa bila dia mengiyakan permintaan orang ini
"Ya boleh mau bicara apa ya?"
"Apa kita bisa bicara di suatu tempat, taman atau cafe misal?"
"Yaudah, sekalian gue mau makan kita ke kantin aja"
Di kantin fakultas kedokteran yang tidak terlalu ramai ini akhirnya Jinan dan Chiko berhadapan, Chiko memesankan makanan untuk seniornya itu, dan dia juga memesan minuman agar Jinan tak risih saat makan, Chiko merasa hal yang akan dia bicarakan cukup sensitif jadi alangkah lebih baik Jinan dan dirinya sama sama dalam kondisi tenang seperti perut yang kenyang.
"Oh lu anak Fab, cowo gue juga anak Fab"
"Oh ya siapa kak kalo boleh tau?"
"Ferdi, tapi dia udah lulus, baru tahun ini"
"Wah dia juga senior gue di basket kak"
"Lu juga masuk tim basket? Pantes gue kaya ga asing sama Lo, berarti tahun lalu lu juga main pas ada turnamen?"
"Iya kak, tapi kayanya tahun ini gue ga ikut"
"Kenapa?"
"Gue mau mengundurkan diri dari basket, biar lebih fokus sama SKS"
"Ambis juga ya Lo, jadi apa yang mau Lo obrolin?"
Ucap Jinan setelah meletakkan sendok dan garpu karna makanannya sudah habis, Chiko mengambil nafas sejenak untuk mulai berbicara tentang tujuan awalnya
"Kak Jinan sahabat nya Shani ?"
"Iya, Lo suka sama Shani ya? Udah ga kaget sih sebenernya gue kalo ada orang yang suka Shani terus kepoin nya ke gue" jawab Jinan santai
"Iya kak gue suka sama Shani"
"Terus apa yang mau lu tanya tentang Shani?"
"Gimana keadaan shani beberapa hari ini kak?"
Pertanyaan Chiko membuat Jinan mengernyit kan dahi, sedikit bingung karna biasanya orang akan bertanya apa kesukaan Shani atau nomor ponsel shani
"Ya baik aja sih, kenapa lu tanya gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice
Teen FictionPilihan menentukan apa yang akan terjadi selanjutnya. 1000 % FIKSI JANGAN DI BAWA KE REAL LIFE! B X G *SHANCHIK *GRESHAN *DELSEL *DELSHA *ZEESHA *ZEESHEL JUST FOR FUN !