Beberapa hari berlalu, Chiko sudah mempersiapkan semua keperluan bila tiba tiba mereka sudah waktu nya ke rumah sakit, aya juga selalu membantu anak dan menantunya dia juga sama tak sabar untuk menunggu kelahiran cucu merekaShani kini tengah mengeringkan rambutnya setelah mandi dan keramas tapi tiba tiba rasa nyeri di perut nya begitu menyiksa, apakah ini sudah waktunya ?
"Shan kamu kenapa perutnya sakit?" Panik Chiko saat akan pamit ke kampus
"Akhh Saakitttt"
"Kita kerumah sakit ya"
Tanpa menunggu lama Chiko menggendong istrinya ke mobil dan membawa nya ke rumah sakit, aya membantu mengemasi barang dan menemani anak dan menantunya
Kini mereka sedang menunggu dokter selesai memeriksa kondisi shani, pucho yang memang dari pagi sudah ada di toko kini menyusul pergi ke rumah sakit
"Assalamualaikum" sapa pucho ketika sudah melihat istri dan anak nya
"Walaikumsalam"
"Gimana keadaan shani bu?"
"Masih di priksa dokter pak,"
"Kita berdoa yah semoga shani dan anak anak nya selamat, kamu yang tenang le,"
"Ngeh pak,"
Tak lama dokter keluar dan mereka segera menghampiri
"Dok gimana istri saya?"
"Istri bapak masih dalam tahap awal pembukaan pak kemungkinan kita harus menunggu"
"Berapa lama dok?" Tanya pucho
"Umumnya berjam jam pak, tapi bisa juga dalam hitungan lebih lama tergantung perkembangan ibu nya"
"Kita boleh masuk dok?" Tanya aya
"Silahkan bu, sama permisi"
Chiko dan kedua orang tuanya masuk ke dalam, bisa dilihat shani yang sudah berbaring di ranjang dengan selang inpus yang sudah terpasang
"Shan," sapa Chiko saat masuk
"Nduk, Sing tenang yo, jangan takut, kamu pasti bisa" ucap aya menyemangati menantunya
Di dalam ruangan kini aya sedang membereskan barang barang yang dibawa, sementara Chiko sedang menelpon temannya di luar untuk memberi tahu bahwa dia tak masuk hari ini, pucho yang terlihat cemas sedari tadi melihat ke arah jam tangannya, dia pun berjalan ke ranjang shani
"Nduk," sapa pucho pada menantu nya, shani menoleh ketika ayah mertuanya itu menyapa
"Nduk, terima kasih karna kamu sudah bertahan sampai sejauh ini, kamu wanita yang hebat, bapak yakin kamu bisa melahirkan dengan selamat jangan takut ya, bapak takut ga keburu waktunya, bila anak anak mu sudah lahir tolong terima mereka ya Nduk, bagaimana pun mereka anak mu darah daging mu, bapak doakan semua yang terbaik untuk kamu dan anak anak mu_ bapak ke mesjid dulu"
Shani hanya memandang ayah mertuanya yang kini berjalan keluar, kenapa ada hal yang terasa aneh dengan ayah mertuanya itu
"Le, bapak ke mesjid dulu" ucap pucho saat sudah di luar
"oh iya pak, hati hati yo pak"
"Iyo"
Dokter sudah beberapa kali mengecek kondisi shani tapi sepertinya belum ada kemajuan, shani pun tak mendapatkan kontraksi lagi, dokter prediksi bahwa waktunya akan sedikit lebih lama dari biasanya
"Bapak kenapa kelihatan gelisah gitu?"
"Bapak ngejar waktu takut ga cukup,"
"Kenapa to pak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice
Teen FictionPilihan menentukan apa yang akan terjadi selanjutnya. 1000 % FIKSI JANGAN DI BAWA KE REAL LIFE! B X G *SHANCHIK *GRESHAN *DELSEL *DELSHA *ZEESHA *ZEESHEL JUST FOR FUN !