24

1.7K 132 16
                                    



Prittttttt

Bunyi peluit yang di tiup panjang, bersamaan dengan itu bola di lambungkan cukup tinggi, dua tangan dari dua kapten basket pun berusaha meraih bola tersebut yang ternyata berhasil di tangkap oleh tim sekolah azura

Beberapa pasang mata menatap heran pada kapten nya, tumben sekali Zee tidak berhasil menangkap bola lebih dulu, Zee mengerang kesal karna tak berhasil meraih bola,

Permainan terus berlangsung sengit dan poin pun terus saling kejar kejaran, zee yang berusaha tetap fokus meski dengan hati yang resah karna seseorang yang sedari tadi dia harapkan datang ternyata tak terlihat sampai saat ini, Pluit di tiup penanda bahwa babak pertama berakhir kedudukan kedua sekolah itu masih seri

"Nih minum" ucap pelatih basket pada zee

"Makasih coach" jawab zee

"Zee, dari beberapa kali tanding sampai kita sekarang ada di babak final, kamu adalah kapten terbaik yang saya punya, tapi saya ngerti setiap orang kadang berada di titik tidak stabil, saya harap kamu bisa berusaha yang terbaik di babak akhir ya zee, saya percaya kamu pasti bisa"

Ucap sang pelatih sambil menepuk pundak zee, dan meninggalkan anak itu sendiri, zee termenung memikirkan semua kata kata pelatihnya, dia kembali mengedarkan pandangan tapi sayang zee masih tak menemukan keberadaan orang yang dia sangat harapkan untuk hadir, mama tercintanya, wanita yang paling zee sayangi sepenuh hati,

Zee menundukan sejenak kepala nya mencoba meredam kesedihan yang tiba tiba melingkupi perasaan nya, "mama, apa mama ga jadi datang? Tapi kenapa ma, bukan kah mama sudah janji?" Tanya nya di dalam hati

Dengan sekuat diri zee bangkit kembali, dia tak boleh jadi pecundang dia harus menyelesaikan pertandingan ini dengan baik dan tetap berusaha semaksimal mungkin

Babak kedua di mulai pertandingan masih berlanjung sengit kedua tim ini terlihat sama kuat nya, sampai pada di menit menit akhir zee berhasil memasukan bola dari jarak jauh yang menghasilkan triple poin, akhirnya pertandingan di menangkan oleh Sekolah Bozana school

Azizi kehilangan banyak tenaga dia terkulai lemas setelah serah terima piala bersama teman teman nya, dengan masih memakai jersy basket nya yang basah dan mendali emas yang tergantung di lehernya, zee memejamkan mata, rasanya bukan hanya fisik nya yang cape tapi hati nya juga sangat cape
_________________

"Juara Olimpiade sains kali ini di menangkan oleh Adelio Putra Tama dari Bozana School......"

Prok prok prok prok

Horeeeeere

Selamatt adell

Bozana school terbalik.

Begitulah sorakan dari penonton saat tau sekolah mereka menang, Adel yang sedang menerima piala di atas panggung melambaikan tangannya ke arah pojok dimana ada sang papa yang sedari awal menemaninya, terlihat pancaran kebahagiaan dari kedua bapak dan anak itu, saat sudah turun panggung Adel segera berlari ke arah papa nya dan memeluk erat sang papa

"Papaaaa Aku menang pah...!"

"Horee.... anak papa hebattt, selamat ya Del, papa bangga banget sama Adel"

Chiko dengan penuh kebanggaan mengelus kepala putra nya yang sedang ia dekap, Chiko sangat bersyukur atas kemenangan sang putra,

Setelah pelukan bapak dan anak ini terlepas, tiba tiba ada seorang siswi menghampiri mereka, dengan memberikan sebuah coklat

"Permisi, Hai kak, hai om, maaf ganggu "

"Iya,ada apa"

"Ini kak aku mau ngucapin selamat atas kemenangannya, dan ini sebagai hadiah dari aku buat Kaka"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang