23

1K 113 7
                                    




Hari berlalu begitu cepat meninggalkan kenangan manis meski dengan jejak kaki yang terukir begitu berat, ada banyak hal yang bisa selalu disyukuri dalam setiap perjalanan, hidup bukan hanya tentang kesedihan dan kesenangan tapi hidup mempunyai arti mendalam tentang cara kita menjalani setiap detik nya

"Selamat pagi papa"

"Pagi del" jawab Chiko sambil tersenyum

"Papa lagi apa?" Tanya Adel saat melihat sang papa sibuk menyiapkan kotak bekal

"Karna hari ini libur kita camping yuk"

"Widih seruuu tuh pah"

"Kamu ganti baju gih pake celana panjang ya sama jangan lupa pake jaket"

"Siap abangkuh"

"Abang abang, aku bapak mu loh" teriak Chiko tak terima

Kini Chiko dan Adel sudah melaju di atas vespa, mereka menuju bukit yang memiliki hamparan rumput hijau yang indah dan sebuah sungai yang airnya dingin dan jernih, disana juga banyak yang sedang berekreasi seperti mereka

Setelah karpet di gelar, mereka mulai mengeluarkan berbagai perbekalan, disana ada snack, air mineral, dan daging beef steak serta roti, setelah selesai merapihkan semua itu, mereka menyiapkan alat pancing yang dibawa

"Nah udah di pasang nih umpan nya Del"

"Ayo pah lempar ke sungai kail nya"

"Sekarang kita tunggu deh, kalo tali pancing nya udah keliatan ke tarik tarik langsung tarik balik"

"Lama ga pah nunggu nya, aku lapar"

"Yaudah sambil nunggu umpan kita di makan, kita masak steak aja dulu yuk"

"Ayo pah ayo"

Chiko menyalakan kompor portabel kecil kusus camping, meletakan teplon kecil dan menuangkan butter setelah panas daging beef sirloin premium yang sudah di bumbui garam dan lada di letakan, terdengar suara daging yang tergoreng dan kepulan asap disana

"Emmm... dari bau nya aja enak banget pah"

"Oh jelas, siapa dulu yang masak papa"

"Iya in, Adel udah lapar nih pah"

"Sabar ya bentar lagi matang nih"

Saat daging itu dirasa matang, Chiko mengangkatnya dan mulai memotong motong daging steak yang masih panas itu, tingkat kematangan steak ini medium well yang berwarna merah muda di dalam tapi dengan rasa daging yang tetap juice, adel segera mencomot potongan daging itu saat papa selesai memotong

"Huh huh... hanas hah"

"Tiup dulu makannya masih panas itu"

"Hehik hoheng hama nya"

Chiko hanya terkekeh dan menggeleng melihat kelakuan anak bujang nya, dia juga ikut makan, akhirnya kedua ayah dan anak ini makan bersama dengan diselingi humor dan candaan yang sebenarnya tidak terlalu lucu tapi mampu menghadirkan kehangatan  dan keceriaan

"Papa minggu depan Olimpiade nya udah mulai, papa bisa hadir ga?"

"YXG kuy bro"

"Nanti papa temen in dari awal acara ga ?"

"Tentu dong, papa udah kosong in jadwal di hari kamu lomba tenang aja"

"Huhuy.... Aku tambah semangat nih pah, tapi aga takut juga kalo kalah aku ngecewain papa"

"Kalah atau memang itu biasa Del, nama nya juga perlombaan, dan papa ga pernah kecewa sama Adel, bahkan dengan Adel kepilih sebagai perwakilan sekolah aja papa udah bangga banget sama kamu"

ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang