Bar 15

12.3K 903 84
                                    

"Oke, kalian bisa istirahat dulu."

Mendengar intruksi Omi, tim tenor pun segera berpencar untuk istirahat. Begitu juga Gigi, dia memilihi untuk duduk di kursi dekat jendela. Dia mengeluarkan ponselnya dan menghidupkan layarnya. Tidak ada pesan. Gigi pun memasukkan kembali ponselnya sambil menghela napas dalam. Agak lama Gigi terdiam, seolah tidak terpengaruh akan bisingnya gurauan teman-teman di sekitarnya, hingga akhirnya dia berdiri dan berjalan menghampiri kak Omi yang sedang menenggak air minum.

"Kak, kak Nue mana sih? Kok dua hari ini dia gak ngelatih?" tanya Gigi setelah Omi menelan air minumnya.

Omi mengangkat pundaknya sambil meletakkan gelas plastik itu di dekat galon.

"Tau tuh anak. Gak ada kabar." Ujarnya dengan nada sedikit kesal.

Tiba-tiba saja seseorang menepuk pundak Gigi dan mendekatkan wajahnya di telinga Gigi.

"Ciee... kenapa nih? Ditinggal kakak tersayang, jadi galau ye...?"
Gigi menoleh sambil mengerutkan alisnya, segera ia melepaskan diri dari tangan Radit dan pergi dengan muka masam.

"Ck, apaan sih?!"
Sementara Gigi berjalan kembali ke tempat duduknya semula, Radit masih tertawa jahil. Omi yang tidak tahu apa-apa hanya bisa mengatakan "kenapa sih?" berkali-kali dengan wajah bodoh.

Gigi sudah sampai di kursinya tadi dan duduk dengan sedikit keras. Matanya memicing, melihat Radit yang mengatakan sesuatu pada Omi dengan volume pelan, lalu Radit tertawa dan Omi memandang Gigi dengan alis mengangkat sebelah.

"Ck.." decak Gigi. Lama-lama ia tidak suka dengan laki-laki ngondek bernama Radit itu.

Ternyata dia biang gosip yang menyebalkan. Akhir-akhir ini pun teman-teman PSM-nya mulai menertawakannya. Mereka mengira Gigi dan Nue menjalin hubungan terlarang!
Shit..! Gigi tahu itu mungkin hanya candaan, tapi lama-lama gurauan itu juga akan menjadi fakta jika diomongkan terus menerus. (ya Gigi meng-amini jika Nue dan dirinya nantinya bisa jadian, tapi juga bukan buat konsumsi publik kali!) Dan yang paling membuat Gigi gusar adalah, karena gosip inilah akhirnya Nue mulai menjaga jarak dengannya. Nue yang biasanya menginap di kos-kosan Gigi, mengajak Gigi makan bareng, mengantar Gigi ke kampus, mendengarkan musik bareng.....sekarang tidak lagi. Hari ini-pun Nue tidak datang di latihan rutin, ini sudah yang kedua kali. Lebih lagi, sms Gigi padanya juga jarang sekali ia balas. Gigi pun hanya bisa menghela napas dalam. Padahal hubungannya dengan Nue sudah semakin dekat sebelumnya, namun kini?

Gigi seolah harus mengulang lagi rasa pahit di masa lampau. Tidak, bahkan dulu lebih baik daripada saat ini. Setidaknya dulu Nue tidak berusaha untuk menjauhinya.
Gigi memangku pipinya dengan telapak tangannya. Hatinya terasa kosong dan hampa ditengah keramaian ruang aula itu.
Padahal hanya 4 hari, tapi terasa 4 tahun bagi Gigi yang merindukan sosok Nue. Kebersamaan dan kedekatannya dengan Nue sebelumnya seperti candu dengan dosis yang makin tinggi, dan kini ia harus berpuasa, tidak bisa menikmati candu itu dengan tiba-tiba. Kini Gigi dilanda sakau yang hebat. Kalau bisa, Gigi ingin berteriak dan memanggil nama Nue, berharap Nue mendengarnya. Tapi ia tidak bisa, ia hanya bisa melakukan itu jauh di dalam hatinya. Bisakah Nue mendengarnya?

**

Di tempat lain, Nue memarkir sepedanya di sisi Jembatan Semanggi. Ia melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju puncak bukit. Setibanya di puncak, ia duduk di salah satu dudukan dari batu atau semen atau apalah itu. Sejenak ia termenung melihat pemandangan di bawahnya. Lalu ia merogoh ponsel di sakunya dan melihat layarnya sejenak. Ia melihat terdapat 4 pesan dari Gigi. Ia buka pesan itu satu persatu.
'pagi kak.. mau ngingetin aja, sempatkan sarapan dulu, terus obatnya jangan lupa diminum. Have a nice day..

Hymn of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang