⚠️cerita ini dibuat hanya untuk hiburan, bila ada kesamaan dengan cerita dari author lain, itu hanya kebetulan saja
Jika ada typo author mohon maaf
♛┈⛧┈┈•༶happy reading༶•┈┈⛧┈♛
Di sebuah rumah besar, seorang pria tengah berbincang dengan dokter pribadi keluarganya. Obrolan mereka terdengar sangat serius dan menegangkan
"Apakah kau tidak salah memberikan hasil lab ini padaku dokter Shin?" Tanya seorang pria paruh baya pada seorang dokter
"Tidak tuan Min, itu adalah hasil lab putramu 1 bulan lalu"
Pria paruh baya yang diketahui adalah ayah dari Min Suga itu menghela nafas beratnya, tidak tau harus merespon apa pada secarik kertas yang berisi catatan hasil laboratorium sang anak.
"Tuan Min, sebaiknya anda mengikuti saran ku, bawalah anak anda pergi ke Paris dan menjalani pengobatan disana" Ujar dokter bermarga Shin itu
"Bukankah kau sendiri yang mengatakan kalau penyakit putraku itu hanya 30% saja tingkat kesembuhannya? Lantas kenapa harus jauh-jauh aku membawanya ke Paris, dia juga tidak akan mau menjalani pengobatan itu karena sejak awal kau sudah mematahkan semangatnya"
"Aku tau tuan Min, tapi anda juga harus mencobanya, hidup dan mati manusia itu bukan dokter yang menentukan tapi Tuhan, jika tidak ada usaha bagaimana anak anda dapat sembuh"
Tanpa kedua pria itu sadari, ternyata orang yang sedang mereka bicarakan telah berdiri tak jauh dari tempat mereka duduk dan mendengar semua pembicaraan itu "aku tidak mau ke Paris" Ucap Min Suga sembari berjalan mendekati sang ayah
Kedua pria disana sontak kaget dengan kedatangan pemuda itu yang tiba-tiba
"Tuan muda Min, mengertilah tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan, semua penyakit pasti ada obatnya hanya saja kau perlu berjuang untuk mendapatkan obat itu" Ujar dokter Shin
"Untuk apa aku berjuang hingga ke Paris jika tingkat kesembuhan ku hanya 30% saja, itu sama dengan membuang-buang waktu dan uang, kalau masih bisa aku bertahan dengan obat-obatan, yasudah tak apa aku akan terus meminum obat itu" Min Suga memang terkenal keras kepala, setiap keputusannya tidak bisa dibantah bahkan sang ayah sudah sangat lelah membujuknya
"Nak, kau masih muda dan masa depanmu masih panjang, biarlah ayahmu ini kehilangan banyak harta asalkan kau sembuh dan sehat kembali, ayah sudah tua.. Ayah hanya ingin melihatmu sehat dan bahagia nak" Ucap ayah Min
"Ayah, biarkan aku menjalani sisa hidupku dengan baik jangan menyiksaku dengan pergi berobat hingga ke luar negeri, aku tidak mau, aku hanya ingin disini bersama dengan ayah dan menikmati semua yang ada di kota ini, banyak tempat yang belum aku datangi di kota ini ayah"
"Tapi nak.."
"Sudahlah, kalian tidak perlu membujuk ku lagi, keputusanku akan tetap sama, aku tidak mau pergi ke Paris" Setelah mengatakan itu, Min Suga pergi meninggalkan ruang tamu
♬♩♪♩ ♩♪♩♬
Sekarang pemuda bernama Min Suga itu tengah berada didalam kamarnya, dengan pikiran yang menerawang membayangkan suatu hari nanti ia akan pergi meninggalkan dunia dan meninggalkan kekasihnya yang sangat ia cintai, entah bagaimana ia harus mengatakan pada sang kekasih kalau umurnya tidak lama lagi.
Min Suga meraih ponselnya yang berada diatas meja, ia mencari nomor kekasihnya disana lalu menghubunginya.
"Halo, ada apa siang-siang begini menghubungi ku?" Tanya Jung Hoseok dari seberang telepon
"Aku hanya sedang memikirkanmu sayang"
"Berhentilah menggombal dasar kucing kardus, aku sedang mengerjakan tugas kuliahku sekarang"
"Ahh baiklah, apakah aku mengganggumu? Aku hanya ingin mengajakmu makan siang diluar, apa kau bisa?"
"Tumben sekali kau bertanya dulu sebelum mengajakku, biasanya juga kau langsung datang"
"Tak ada salahnya kan jika aku bersikap seperti orang-orang hahaha"
"Ya ya ya, lupakan soal itu, kau jemput saja aku kebetulan sekarang aku sudah sangat lapar"
"Oke siap bos, 15 menit lagi aku sampai"
Min Suga memutuskan sambungan teleponnya, dengan segera ia mengambil kunci mobil untuk menuju rumah sang kekasih. Hubungan mereka memang baik-baik saja selama ini, tidak pernah ada pertengkaran bahkan cekcok mulut pun tidak pernah, oleh karena itulah keduanya sangat bergantung satu sama lain. Jika salah satunya tidak ada maka dunia terasa seperti berakhir, entah apa yang akan terjadi nanti bila Min Suga pergi untuk selamanya
♬♩♪♩ ♩♪♩♬
15 menit kemudian, mobil yang dikendarai oleh Min Suga telah sampai di rumah kekasihnya. Dengan senang hati ia turun dari mobil itu dan langsung mengetuk pintu
Tok.. Tok..
"Iya sebentar" Suara seorang wanita langsung menyapa indra pendengaran Suga diluar
"Selamat siang bibi" Sapa Min Suga ramah pada ibunya Hoseok
"Ehh calon menantu ku ternyata yang datang, sudah janji dengan Hoseok?"
"Iya bibi, kami ingin makan siang diluar"
"Ahh baiklah, sana temui dia dikamarnya"
Min Suga masuk kedalam rumah dan menuju ke kamar sang kekasih, sesampainya disana ia melihat kekasihnya itu sedang berganti pakaian.
"Hai Jung Hoseok ku tersayang" Ucap pemuda Min itu
Mendengar suara yang tiba-tiba membuat Jung Hoseok tersentak kaget "astaga, kau ini membuatku jantungan saja, kau ingin aku mati muda"
"Hehe maaf.. Tapi aku suka melihatmu terkejut, kau tampak lebih menggemaskan"
"Hei Min Suga, kau ini salah makan obat atau bagaimana hah.. Kenapa mendadak jadi hobi menggombal seperti buaya darat saja" Ujar Jung Hoseok
"Oh ayolah sayang, mengapa banyak sekali julukan untukku, apakah wajahku ini mirip seperti buaya hmm? Atau seperti kucing kardus? Entah hewan apa lagi yang akan kau sama kan denganku" Min Suga memasang wajah merajuknya pada sang kekasih, mereka memang suka bercanda seperti ini, itulah rahasia langgeng nya hubungan mereka berdua
"Aigoo, kucing kardus ku merajuk kah, sini sini aku akan mengusap kepalamu" Kekeh pemuda Jung
♬♩♪♩ ♩♪♩♬
Kini kedua anak adam itu yakni Min Suga dan Jung Hoseok sudah berada di sebuah cafe, disana mereka memesan beberapa menu untuk makan siang mereka. Sambil makan, mereka terus saja bercanda hingga mengundang banyak pasang mata, orang-orang yang juga berkunjung ke cafe itu terus memperhatikan interaksi keduanya. Ada yang kagum akan keharmonisan pasangan itu, dan banyak pula yang mencibir mereka karena melakukan skinship ditempat umum, namun meskipun begitu keduanya tidak peduli, mereka tetap melakukan apa yang mereka sukai.
"Sayang, kapan kau libur kuliah?" Tanya Suga
"Wisuda ku sudah hampir dekat dan aku juga tak lama lagi magang, jadi aku rasa minggu depan aku libur"
"Ahh kalau begitu bagaimana selama kau libur, kita pergi menghabiskan waktu bersama membuat kenangan yang indah bersama" Ujar pemuda Min
"Kenapa tiba-tiba mengajakku berlibur?"
"Hey apakah salah jika seorang kekasih mengajak kekasihnya liburan? Lagipula sudah sangat lama kita tidak menikmati hari-hari yang indah ini"
"Oke baiklah jika memang itu yang kau mau, tapi sebelum kita pergi liburan tolong bantu aku menyelesaikan tugas kuliahku, aku sangat pusing sekali" Keluh Jung Hoseok
"Aigoo kasihan sekali tupai liar ku ini, baiklah baiklah kucing kardus akan membantumu sayang" Ucap pemuda Min
Mereka tertawa bersama karena obrolan itu, panggilan yang terdengar aneh ditelinga Jung Hoseok membuatnya hampir menangis karena tertawa.
Mereka akan benar-benar menghabiskan waktu bersama dan membuat banyak kenangan bila nanti Min Suga pergi untuk selamanya. Sejauh ini Jung Hoseok tidak menaruh curiga sedikit pun tapi tetap saja ia merasakan keanehan
To be continue
Follow me
![](https://img.wattpad.com/cover/364099842-288-k273565.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Pengorbanan
FanfictionBagaimana jadinya jika kedua saudara kembar menyukai satu orang dalam sisa hidup mereka, awalnya sang kakak hanya ingin mewujudkan pesan terakhir adiknya namun malah ia terjebak didalam perasaannya sendiri ⚠️bxb area, bagi yang anti homo tolong jang...