Kesedihan mendalam

250 34 3
                                    

⚠️cerita ini dibuat hanya untuk hiburan, bila ada kesamaan dengan cerita dari author lain, itu hanya kebetulan saja

Jika typo author mohon maaf

♛┈⛧┈┈•༶happy reading༶•┈┈⛧┈♛

Beberapa hari kemudian, didalam sebuah mobil yang melaju cukup kencang dijalan raya, terlihat sang pengemudi tidak berhenti menangis. Seorang pemuda dengan memakai pakaian berkabung terus menyalahkan dirinya karena tidak bisa melakukan apapun hingga sampai saudaranya meninggal. Yah dia adalah Min Yoongi yang sedang menuju Seoul untuk bertemu dengan saudara kembarnya yang telah tiada, malam tadi ia dihubungi oleh ayahnya bahwa Min Suga kritis namun ketika ia akan pergi malah tiba-tiba saja kliennya mengadakan pertemuan yang tidak bisa ditinggalkan atau diwakilkan, mau tidak mau ia harus menghadiri pertemuan itu demi mempertahankan citra perusahaan nya. Tak disangka, belum lagi acara selesai, ayahnya sudah meneleponnya kembali dan mengatakan bahwa saudara kembarnya telah meninggal, mendengar kenyataan itu membuat Min Yoongi sangat terpukul hingga menyalahkan dirinya sendiri yang tidak bisa membantu sang adik untuk sembuh, atau setidaknya melihat wajah sang adik untuk yang terakhir kalinya.

"Kau sungguh bodoh Yoongi, sungguh kau tidak berguna" Umpatnya pada diri sendiri

Mobil terus melaju hingga tiba dirumah duka, sudah banyak orang disana termasuk kolega kolega dari ayahnya yang melayat. Yoongi turun dari mobil dengan langkah yang lemah, dia tidak sanggup untuk melihat wajah pucat adiknya yang sudah tidak bernyawa

"Min Yoongi, kemari nak.." Ucap sang ayah yang melihat Yoongi hanya berdiri didepan pintu rumah duka

Min Yoongi begitu sedih sekali, ia langsung memeluk ayahnya dan menangis "ayah maafkan aku, aku tidak bisa membantunya untuk sembuh, aku benar-benar kakak yang tidak berguna ayah" Ucapnya

"Nak.. Jangan bicara seperti ini, ayah juga merasa sangat sedih.. Ayo kedalam lihatlah adikmu sebelum ia dimakamkan" Ayah Yoongi menuntun anaknya masuk kedalam, mereka berdiri didepan peti mati Suga

Sang ayah membuka peti mati itu dan langsung menampakkan sosok Min Suga yang terbaring tidak bernyawa di sana, kulitnya yang putih kini sudah pucat, bibir yang biasanya merah kini terlihat membiru. Min Yoongi ingin menyentuh wajah adiknya namun ia tidak sanggup, tangannya bergetar dan kakinya juga terasa lemas, ia hanya bisa menangis melihat jasad adiknya itu.

♬♩♪♩ ♩♪♩♬

Disisi lain, dirumah Jung Hoseok, pemuda itu hanya sibuk mengerjakan tugas akhir kuliahnya, dia tidak mengetahui bahwa kekasihnya telah tiada karena sebelum meninggal Min Suga berpesan untuk tidak memberitahu Jung Hoseok. Namun tak sampai disitu, sang ibu yang baru saja pulang dari membeli kebutuhan rumah di minimarket, membawa kabar buruk untuk anaknya

"Seokie.. Ibu ada kabar buruk untukmu" Ucapnya seraya memasuki kamar sang anak

Tanpa menoleh kearah ibunya, Jung Hoseok menjawab "kabar buruk apa ibu?"

"Min Suga dia___" Belum lagi sang ibu melanjutkan ucapannya, Jung Hoseok sudah lebih dulu memotong

"Aku tidak ingin mendengar tentangnya lagi ibu, jadi jangan membicarakan dia disini" Ujarnya

"Nak.. Dengarkan ibu dulu, dia meninggal tadi malam.."

Jung Hoseok langsung membeku, jantungnya seakan berhenti berdetak, tangannya tak sanggup lagi mengerjakan tugas-tugas kuliahnya "darimana ibu tau?" Hanya pertanyaan itu yang mampu ia tanyakan pada ibunya

"Saat di minimarket ibu tidak sengaja mendengar kabar itu dari orang-orang, nak.. Kita harus melayat, mereka sudah begitu baik padamu" Ujar sang ibu

"Tidak, aku tidak mau ibu.. Dia sudah tidak menganggapku jadi aku tidak perlu repot untuk melayatnya" Mulutnya memang mengatakan itu tapi hatinya terasa sangat sakit sekali mendengar kenyataan pahit ini

Cinta dan PengorbananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang