[26] Akhir Bahagia

155 15 2
                                    

                      [Epilogue]

 Seorang wanita berjalan menyusuri jalanan sendirian, dengan sebuah tumblr yang nampak berisi matcha di tangannya- ia sibuk akan dunianya sendiri di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 Seorang wanita berjalan menyusuri jalanan sendirian, dengan sebuah tumblr yang nampak berisi matcha di tangannya- ia sibuk akan dunianya sendiri di sana.

     Sudah 15 kali tanggal 17 juli berlalu tanpa sang pemilik hari. Kini ia sudah bukan seorang gadis lagi, ia sudah melalui teralu banyak hal. 4 bulan perjumpaan, namun sampai saat ini rasa sakitnya tak pernah berubah. Bagi banyak orang, mungkin pertemuan ini berjalan begitu singkat- namun Naya berpikir bahwa 4 bulan itu adalah suatu anugerah yang Tuhan izinkan tuk dirinya jalani.

      Ia berjalan perlahan menuju suatu halte dan duduk di sana. Jujur saja pada 3 tahun pertama, ia tak pernah terpikir tuk duduk menunggu bus di halte lagi. Ia tak siap dengan begitu banyaknya kenangan yang tercipta di sana.

      "Naya!" sontak dirinya menoleh dan tersenyum pada sang sumber suara.

      "Pagi, Diana. Tak biasanya kau pergi menggunakan bus, ada apa?" balas Naya, sementara Diana tersenyum masam,

      "Pagi ini aku kesal pada Naren, aku hanya memintanya mengambil pakaian ganti untuk Echa. Tapi dia malah mengacak lemari pakaian Echa dan menolak saat aku suruh ia merapikannya lagi. Jadi kutinggal saja Echa dengan papanya." jelas Diana panjang lebar, Naya terkekeh mendengarkan cerita Diana. Ia tahu benar bahwa pasangan itu sulit sekali akur, entah mengapa semesta mentakdirkan mereka bersama-bukan apa, namun memang mereka tak bisa sekalipun tuk tak berdebat walau akan tetap berakhir dengan berbaikan, namun Naya cukup pusing dibuatnya.

      "Kelihatannya pagimu sangat seru." 

      "Tolong jangan sarkas." ketus Diana, sontak saja Naya tertawa mendengarnya- entah mengapa menggoda Dania adlah salah satu hal yang paling ia suka.

      "Omong-omong ....Hey! sadarkah dirimu bahwa dirimu tampak begitu cantik saat tersenyum?" pekik Dania tiba-tiba.

     "Jadi, kau mau minta ditraktir apa? hmm?" balas Naya dengan tatapan curiga.

     "Aku hanya memujimu! omong-omong, kau sudah dengar bahwa Charissa akan kembali pekan depan?" tutur Dania.

     "Oiya? bahkan ia tak mengabariku dulu."

     "Ah, kurasa ia memiliki niat untuk membuat kejutan awalnya, namun siapa peduli?" tukas Dania. Namun tak lama datanglah sebuah bus yang menepi pada halte itu, sontak Dania berdiri dan bersiap tuk menaiki bus- namun ia tersadar bahwa Naya nampak seperti tak berniat memasuki bus yang sama.

     "Hey, kau mau pergi ke kantor kan?" Naya menggeleng pelan.

     "Aku mau mampir sebentar." Diana mengangguk paham dan melambaikan tangannya,

     "Titip salam untuknya, katakan bahwa aku belum sempat menemuinya- mungkin lain kali." ucapnya sebelum masuk ke dalam bus. 

           













[√] Miss 🌆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang