"hwaaaa" pemilik surai putih ini tanpak menguap terang terangan di tengah penjelasan guru.
"hayasaka kun?" panggil guru nya sembari tersenyum menakutkan, tetapi untuk hayasaka yang tak peduli hanya terdiam dan memejamkan kedua mata nya sembari menempelkan dagu nya di meja nya sendiri.
*PLAK!
Sebuah hantaman keras meluncur di kepala hayasaka, dan menyebabkan sebuah bekas yang besar di kepala nya, bahkan air mata hayasaka sampai keluar.
"maaf sensei!! Aku akan memarahi nya nanti. Jadi jangan hukum dia dulu" ucap y/n dengan enteng.
"baiklah, aku percaya kepada mu" mendengar jawaban dari sang guru, y/n langsung menghela nafas dan bergumam, "syukurlah"
Hayasaka yang tidak menerima nya merasa kesal dan berbisik kearah y/n "SYUKURLAH DARI MANA NYA!"
*plak!
Mendengar suara itu lagi seisi ruangan langsung melihat kearah suara tersebut terutama guru nya. y/n hanya terkekeh dan meminta maaf. Sedangkan hayasaka malah tambah merasakan sakit dari pukulan y/n.
~ ~ ~
"hayasaka.. tugas mu masih belum di kerjain??" –y/n
"hwaa.. malas" -hayasaka
*plak
"arghhh..." hayasaka merintih kesakitan dan mengelus kening nya sendiri.
"buruan kerjain!!" –y/n
"kali ini kau yang kerjain ya~" ucap nya tanpa rasa bersalah sembari memasang wajah melas.
y/n membuka ponsel nya dan menelpon ranma teman kelompok hayasaka.
"moshi moshi ranma kun?"
Hayasaka langsung tersentak terkejut dan ketakutan, lalu berniat kabur dengan cara diam diam keluar kelas, tetapi y/n langsung mencengkram kerah baju hayasaka yang membuat hayasaka pasrah.
"yosh, ranma akan datang, tunggu sini-"
"hwaaaa gak mau gak mau gak mauuu!!" hayasaka terlihat merengek, y/n hanya bisa menarik nafas berat dan melihat kearah hayasaka yang masih terduduk di lantai dengan tahanan y/n.
[kenapa harus aku yang menjadi partner nya sih?] ucap y/n dalam hati dengan perasaan terheran heran.
[tapi.. rasanya aku sedikit..] wajah y/n perlahan memerah melihat hayasaka, warna mata nya yang seperti ruby, rambut nya yang putih bersih dan wangi, dan juga suara nya yang sungguh ciri khas nya dan terkadang suara hayasaka bisa lembut, tetapi juga bisa berisik dan nyaring.
Tanpa y/n sadari hayasaka melihat wajah nya yang memerah itu, hayasaka hanya terdiam kebingungan dan mengangkat salah satu alis nya. y/n yang baru sadar langsung melepas hayasaka dan membalik kan tubuh nya.
"y/n chan kenapa?" Tanya hayasaka sembari meranjak berdiri.
"ti-tidak..." jawab y/n dengan suara yang sedikit bergemetar.
Suasana terdengar hening sampai akhir nya ranma datang dan melihat situasi di dalam. Ranma mengira hayasaka sudah membuat y/n menangis.
"huaaaa! Kak ranma.. a-apa kabar? Hahahaha"
"hahaha, lucu sekali kau Tanya seperti itu padahal baru tadi pagi kita bertemu."
"ha-hahaha.."
"tu-tunggu kak ranma ngapain ngeluarin aura itu?"
"AAAAAAAAAAAAAAA"
Hayasaka pun di seret oleh ranma.
Dan di dalam kelas hanya ada y/n sendiri yang sedang memegangi dada nya, berharap detak jantung nya kembali normal.
[a-apa apaan tatapan hayasaka kun tadi? Te-terlihat...]
[ti-tidak... tidak mungkin aku menyukai nya, di-dia.. sungguh menjengkel kan.]
~ ~ ~
y/n ikut melihat kelompok hayasaka berlatih hingga selesai.
"huaa.. kenapa sihir minuta enggak keluar?" -minuta
"tenang minuta kun kau hanya butuh banyak latihan" ucap hayasaka berusaha membuat minuta tidak putus asa lebih cepat.
"tapi, minuta sudah berlatih banyak saat makan malam.." -minuta
"bu-bukan.. apa yang pikirkan minuta kun, makan?" -aposu
"un.. shishigami kun bilang jika aku makan makanan shishigami kun tadi malam aku sudah di sebut latihan.." –minuta
"hah??" mendengar apa yang minuta bilang mereka semua langsung melirik ke arah shishigami yang tanpak menghindar dan sok sokan bersiul.
Melihat keributan di antara mereka y/n langsung tertawa. y/n tidak menyangka bahwa minuta akan mudah tertipu oleh shishigami, sedangkan makanan yang ia makan adalah hukuman shishigami saat malam tadi.
Menyadari y/n masih ada di sana hayasaka menghampiri nya sembari melambaikan tangan.
"kau belum pulang?" Tanya nya. y/n terdiam sejenak dan mengedipkan mata nya sejanak sampai akhir nya mengangguk.
"aku akan pulang sekarang sih."
"ah baiklah, akan aku antarkan" ucap hayasaka sembari tersenyum, lalu berjalan lebih dulu.
"oh ya... minna! Aku pergi dulu ya, jangan lepasin shishigami kun!" sebelum mengantar y/n hayasaka berpamitan dengan teman nya dari kejauhan.
"sip!!" balas mereka singkat sembari mengacungkan jempol.
Sedangkan y/n sendiri hanya menundukan tubuh nya singkat ke arah mereka, dan berjalan mengikuti hayasaka dari belakang dengan wajah memerah tipis.
Saat mereka hampir sampai di rumah y/n, y/n menyetarakan kecepatan langkah nya agar bisa tepat di samping hayasaka, dengan wajah yang masih memerah tipis y/n memegang lengan baju hayasaka sembari menundukan wajah nya.
Hayasaka hanya menengok dan terdiam heran. "oh ya y/n... " y/n yang mendengar nya hanya mendeham.
"Aku pernah menulis ini di buku diary ku.." lanjut hayasaka sembari melihat ke langit yang tanpak sudah gelap.
"aku baru mengucapkan nya sekarang karna aku selalu lupa... sebenar nya aku ingin sekali mengucapkan nya si waktu yang pas, dari dulu." Jelas nya sembari tetap menatap langit.
"aku lah sang pengguna sihir cahaya itu... aku akan terus menerangi mu" ucap nya dan perlahan tersenyum.
"menurutku kalimat itu agak kekanakan. Wajar saja sih, lagi pula aku buat nya saat masih kecil.." jelas nya dengan wajah yang memerah.
Di sisi lain y/n terkejut, tidak menyangka bahwa hayasaka sudah menulis kalimat itu dari dulu. perlahan pun wajah y/n memerah padam.
"bodoh." gumam y/n masih tetap menundukan wajah nya.
Hayasaka hanya tercengir dan menggaruk pipi kanan nya yang tidak gatal dan merasa canggung.
Sampai akhir nya mereka sampai di rumah y/n, y/n langsung masuk ke dalam tetapi ia masih belum menutup pintu nya, y/n terlihat bersembunyi di balik pintu itu sembari melihat hayasaka yang berjalan balik.
Tetapi Merasa bahwa y/n belum masuk ke dalam rumah hayasaka membalikan badan nya dan melihat y/n yang sedang di belakang pintu.
"aku.. me-"
"nyukai mu.." ucap nya ragu dan langsung menutup pintu nya.
Hayasaka langsung memerah dan mengingat kembali apa yang y/n katakan barusan tadi, hayasaka sama sekali tidak menyangka bahwa y/n akan membalas nya dengan kalimat seperti itu.
Di perjalanan hayasaka terus memikir kan nya.
~ ~ ~
Hwaaa...
Selesai.. yatta... akhir nya saya bisa mencetak rekor! Menyelesaikan fanfic ini dalam waktu satu minggu! Rasa nya seperti ingin meledak, yah dan maklumi aja kalau alur nya acak acakan abis... karna ini ngacir bikin nya..
Tehek~ //plak
Sankyuu!!
*01.03.2024
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Users Of Your Magic! [Magisuto]
FantasiFanfic; Magiastone! Pernah kah kau mengira bahwa teman masa kecil mu, orang yang kau suka atau orang yang kau kagumi juga memiliki perasaan seperti itu? atau... hanya mereka yang merasakan nya?? sihir apa yang ia gunakan? kutukan? cinta? atau sihir...