"Mohon maaf, ini dalam rangka apa, ya, Mas Ramayanayulio secara random memilih saya jadi pacar?"
Rama terbahak sampai sebutir air mata menetes di ekor matanya. "Sejak kapan namaku jadi Ramayanayulio?"
"Ya, abis saya nggak tahu apa nama panjang Mas."
"Ooo, jadi pengen tahu nih ceritanya?"
Nirina membuang muka. "Bodo amat!"
Rama terbahak lagi. "Lengkapnya, Rama Surya Tjandra. Kayaknya kamu wajib tahu biar nggak bingung kalau ada yang nanyain nama panjang pacarmu ini."
"Di-di-dih! Siapa, lho, yang mau jadi pacar Mas Rama." Nirina mengambil tasnya dari atas sofa. Ia tanpa pamit meninggalkan Rama, masuk ke kamar mandi.
"Jawab dulu, kamu terima nggak tawaran saya?" Rama mengepung Nirina sampai ke depan pintu.
"Bentar, saya ganti baju dulu biar mata Mas Rama nggak kelamaan pedih!" teriak Nirina.
"Hahaha, mana ada pedih. Seger tauuuu!" Karena kasihan, Rama membiarkan Nirina kabur ke kamar mandi.
Ish, dasar titisan jamet setengah akar alang-alang!
Nirina keluar dengan baju lengkap seperti semula. Ia lebih percaya diri dilihat dari caranya bicara sambil menegakkan badan. "Mas jawab dulu pertanyaan saya tadi. Kenapa Mas random pilih saya?"
Jangan bilang karena aku lucu, eh bego .... Kutabok, nih!
"Oke aku akan jawab, tapi kasih tahu dulu siapa nama kamu?" Rama mengantongi tangannya ke saku celana. Dengan berdiri setengah bersandar ke nakas, pose Rama saat ini kelihatan sangat cool. Sayangnya, Nirina tidak tertarik sama sekali.
Rama adalah golongan pria zona hitam dalam hidup Nirina sebab ia berasal dari keluarga kaya raya. Nirina paling anti berhubungan dengan orang kaya. Jangan dikira cuma orang kaya yang anti sama orang miskin sepertinya. Nirina juga bisa mengklasifikasikan kaum borjuis itu sebagai bakteri yang patut dijauhi.
"Nama saya Nirina."
"Lengkapnya?"
"Nggak ada, cuma Nirina aja. Mungkin orang tua saya terlalu males mikir nama atau lagi pengen hemat kata kali."
"Haha, humorku receh banget, sih, kena kamu, Nirina. Semua ucapan kamu tuh kocak, kayak asal nyablak, tapi jujur dan menghibur."
Nirina manggut-manggut saja dianggap lucu oleh cowok yang kata Karen super galak macam dedemit ke adik-adik koasnya. "Jadi alasan Mas Rama random pilih saya tuh karena saya lucu?"
Rama langsung menggeleng. "Salah. Ada alasan lain."
"Apa?"
"Kamu mungkin nggak tahu gimana rasanya jadi aku. Kapan pun, di manapun, cewek-cewek pasti caper ke aku. Mereka tergila-gila sama ketampanan dan kekayaanku."
SOMBONG AMAT!
"Ya, terus?" cibir Nirina.
"Hari ini kamu malah mati-matian nyari cara buat bikin aku benci sama kamu."
"Ya, emang itu job desk saya, Mas."
"Tetep aja, aku nggak lihat kamu memiliki ketertarikan lebih ke aku."
MAKSA AMAT!
"Harus banget, ya, saya tertarik ke Mas Rama?" cecar Nirina.
Rama mengangguk lagi. "Sewajarnya begitu. Kamu tahu nggak Nir, ketidaktertarikan kamu ke aku tuh udah melukai egoku."
Oh, oke, jadi intinya si Ramayanayulio ini cuma pengen mengenyangkan egonya? Jadi dia mau pacarin aku buat bikin aku jatuh cinta ke dia, terus rencananya dia mau buang nanti pas aku lagi sayang-sayangnya?
![](https://img.wattpad.com/cover/364021541-288-k167086.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dikerjain Mas Dokter
HumorNirina dibayar oleh Karen untuk menggantikannya datang ke kencan buta yang sudah diatur orang tua Karen. Karen akan membayar SPP kuliah Nirina kalau gadis itu berhasil membuat Rama ilfeel dan dengan sukarela membatalkan perjodohan. Siapa sangka Dokt...