Seperti biasanya sinta yang selalu pergi ke kampusnya dengan wajah ceria dan semangat, tetapi tidak dengan hari ini. Semenjak kehadiran bryan dan niatan maminya yang menginginkan bryan untuk menjadi kekasihnya.
Dengan wajah yang ditekuk sinta memasuki ruang belajarnya, dewi yang memperhatikan kedatangan sinta pun terheran-heran karena tidak biasanya sahabatnya itu seperti ini. Saaat ini dewi dan sinta menjadi teman satu fakultas dan jurusan juga di universitas yang sama setelah sinta memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Indonesia bukan di belanda.“pagi pagi sudah di tekuk ajah itu wajah” sahutnya dewi ketika sinta mengambil posisi duduk di sebelah dewi.
“Aaaaaaaaa.....” teriaknya sinta tiba-tiba seperti sudah tak bisa lagi menahan kekesalan dalam dirinya, membuat satu ruangan tiba-tiba hening dan tidak ada kativitas berlanjut ketika mendengar teriakan suara dari sinta dan semua mata tertuju kearah sinta yang sedang menutup wajahnya dengan kedua telapak tanagannya.
Dan sinta yang setelah berhenti berteriak dan membuka wajahnya nya pun baru tersadar bahwa semua orang melihati dirinya dan sinta pun merasa malu dan meminta maaf dengan menunjukkan gigi putihnya.“lo kenapa sih? Waras kan lo?” tanya dewi terheran.
“berasa gila tahu ga sih gue itu” jawab sinta dengan merengek kepada sahabatnya.
“karena rama?” tanya dewi dengan lanjut.
“bukan, mami gue..” jawab sinta dengan memajukan bibirnya.
“kenapa sih?” tanya dengan tenang dan mengusap halus pundak sahabatnya.
“mami gue jodohin gue dengan anak sahabatnya tapi gue cintanya sama rama, tapi untungnya papi gue berpihak ke gue” jawabnya sinta yang masih kesal.
“bagus dong, lo terima ajah” jawabnya dewi dengan bercanda dan menaik turunkan alisnya dengan ketawa meledeknya. Sinta yang terlihat tambah kesal karena dewi malah berpihak ke maminya padahal dewi tahu betul kalau sinta cinta mati dengan kekasihnya itu. Dewi pun langsung meminta maaf kepada sinta karena muka sinta yang sudah terlihat sangat merah seperti cabai.
“bercanda.. bercanda.. maaf yaa” ucap dewi dengan lembut kepada sinta.
Tak lama setelah itu dosen pun datang dan suasana ruangan menjadi hening dan tenang untuk fokus kepada materi pada hari ini.
***
Setelah jam materi selesai sinta dan dewi pun menuruni tangga untuk menuju ke perpustakaan kampus, dan dari arah sudut rama dan doni yang melihat keberadaan sinta dan dewi pun langsung melangkahkan kaki menujunya.
“wooyy dew..” ucapnya doni dengan berteriak memanggil dewi.
Dewi dan sintapun terhenti langkahnya dan menoleh ke arah sumber suara dengan doni dan rama yang lari menuju kearah dewi dan sinta.
“berisik tahu ga, biasa ajah kalo manggil ga usah teriak-teriak” ucapnya dewi dengan mencubit perut doni karena kesal.
“aawww.. sakit, yaa maaf lagian kadang lo budeg kalo di panggil suka ga nengok” jawabnya doni dengan meringis kesakitan.
“enak ajah, kuping gue masih waras kali. Lo itu yang budeg” jawabnya dewi.
“lo” jawanya juga doni.
Sinta dan rama yang dari tadi memperhatikan sahabatnya masing-masing yang sedang ribut merasa sangat lucu karena setiap doni dan dewi bertemu selalu saja bertengkar dan ribut.
Sinta dan rama pun berniat untuk meninggalkan dua sahabatnya itu yang masih ribut dengan tertawa kecil. Dewi yang sadar kalau sinta meninggalkan dirinya langsung menoleh ke arah rama dan sinta.“sin tungguin gue” teriaknya dewi.
“ram tunggu” teriaknya juga doni.
“ini semua gara-gara lo, sinta dan rama jadi pergi” ucapnya dewi kepada doni dengan menunjuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAMA SINTA {TELAH TERBIT}✅️
Teen FictionRama dan Sinta sebuah perjalanan sepasang kekasih yang sedang di mabuk asmara. Namun kisah mereka terhalang oleh restu dari orang tua sinta yang di mana sinta adalah seorang gadis dari keluarga crazy rich yang dimana orang tuanya memiliki perusahaan...