3 tahun sudah berlalu
Kini rama sudah sukses dalam bisnisnya yang ia kembangkan bersama dengan bundanya. Tentu saja akan menjadi nilai tambahan bagi dirinya untuk mami sinta.
Saat ini rama sangat merasakan kebahagiaan dengan adanya dua wanita yang selalu mendukungnya dan selalu mendapatkan perhatian dari keduanya, tetapi tetap saja dalam diri rama seperti ada yang kurang tanpa adanya sosok ayah.Tok.. tok.. tok..
Suara ketukan pintu ruangan kerja rama.
“masuk” ucap rama kepada seseorang yang ada di balik pintu.
“permisi pak, ada berkas yang harus bapak tanda tangani. Dan saya mau mengingatkan kalau besok siang akan ada meeting dengan klien penting yang harus bapak temui” ucap sekertaris rama.
“ok baik, terimakasih. Tolong pastikan semuanya akan berjalan dengan baik ya” jawab rama dengan menerima berkas darinya.
Drett.. dreett..
Lagi lagi pandangan rama harus berpaling dari layar komputer yang ada di depannya untuk mengecek ponselnya.
“ram, gue tungggu di cafe biasa ya. Kita makan siang bersama” isi pesan singkat yang dikirim oleh kekasih rama.
“ok” jawab rama.
***
Dari sudut lain yang ada di dalam cafe. Rama hanya tertuju dengan kecantikan dari sang kekasihnya yang sedang duduk dengan anggun dan paras wajah yang manis.
Datang dengan suasanya kebahagiaan tiba-tiba saja ketika rama hendak mendekati sinta, rama mendapatkan pemandangan yang seketika membuat hati dan jiwanya terbakar dengan amarah.“rama? ih lo yaa apaan si pakai tutup-tutup mata gue segala” ucap sinta dengan tangan nya memegang tangan seseorang yang menutup matanya.
“buka ram, gelap tahu” lanjutnya sinta.
Rama yang tak tinggal diam pun langsung menghampiri laki-laki yang tiba-tiba datang kepada kekasihnya itu.
“kurangajar” ucapnya rama dengan geram dan tangan yang di kepalnya.
Bugghh..
Rama yang mendaratkan pukulan kepada laki-laki tersebut.
“aaaaggghhrr” suara yang merasakan sakit akibat terkena pukulan kencang.
Sinta pun langsung membalikkan badannya dan sangat terkejut dengan kejadian tersebut, ternyata laki-laki yang menutup matanya itu bukan rama melainkan bryan laki-laki yang sangat sinta benci beberapa tahun lalu dan kehadirannya sudah tidak pernah dia temui lagi tetapi kini malah menampakkan batang hidungnya.
“apa yang lo lakuin di sini?” ucap sinta dengan menunjuk bryan.
“santai dong” jawab bryan dengan cengengesannya dan gaya tengilnya.
“lo pergi dari sini, atau gue panggil satpam untuk ngusir lo” ucap rama dengan kesal.
“gue bisa pergi sendiri” jawab bryan dan langsung melangkah pergi menjauh.
“lo ga papa kan? Ada yang terluka?” tanya rama dengan rasa khawatirnya.
“gue ga papa ko” jawab sinta dengan senyum-senyum karena sikap rama yang sangat perduli dengan dirinya.
“huuufftt.. syukurlah” ucap rama dengan tarikan nafas panjangnya.
Dua sang kekasih pun saling asyik mengobrol dan bertukar cerita tentang kesehariannya masing-masing di temani makan siang pada hari ini. Kini sinta merasa lebih aman karena adanya rama yang selalu siap siaga menjaga dirinya dan pastinya rama yang tak berpaling dan selalu menatap sinta sampai sinta merasakan malu karena ulah rama yang terus menatapnya.
“disini juga kalian rupanya” ucap seseorang yang tiba-tiba datang.
“mami” sinta yang menoleh ke arah suara yang berasal dari seorang wanita yang di ketahui adalah mami sinta.
“apa yang kalian lakukan disini?” mami yang melirik dengan tatapan yang masih tidak sukanya itu.
“sinta dan rama Cuma makan siang saja disini, mami mau gabung?” sinta yang menawarkan kepada maminya.
“sudah sukses kamu rupanya?” ucap mami dengan tatapan sinisnya.
Rama yang mencoba mengertii dengan sikap mami sinta mencoba untuk bersikap biasa saja hanya di balas dengan senyuman karena rama paham akan menjadi keributan kalau rama harus menjawab dengan apa yang mami tanyakan kepada dirirnya.
***
Keesokan hari dengan jadwal yang cukup padan dan sibuk yang harus dijalani.
Terlihat seorang laki-laki dengan jas berwarna hitam dengan tampilan yang sangat rapih, seseorang yang akan menjadi rekan sekaligus klien meeting rama hari ini.“selamat pagi pak, dengan pak vero ya? Kbetulan pak rama sudah menunggu bapak di ruang meeting. Mari saya antar pak” ucap sekertaris rama dan menuntun jalan untuk menuju ruangan meeting yang ada di kantor rama.
Tok..tok..tok..
“masuk” rama yang mempersilahkannya masuk.
“permisi pak rama. Pak vero sudah datang” ucap sekertaris rama dan mempersilahkan pak vero serta rekan yang lainnya untuk masuk.
Sebuah meeting dan presentasi selama ini berjalan dengan sangat baik dan selalu di terima dengan sangat baik juga.
Tetapi di ada sesuatu yang tidak asing, rama seperti pernah melihat wajah pak vero tetapi rama tidak mengingatnya di mana ia temukan.“pak rama? Apakah baik-baik saja?” bisiknya sekertaris yang memperhatikan rama seperti sedang tidak fokus dengan pembicaraan entah apa yang rama fikirkan.
“e-eekghm saya baik-baik saja” jawab rama dengan mengalihkan pandangannya.
Sampai meeting selesaipun rama masih memikirkan siapa pak vero sebenarnya, rasa ingin tahu rama semakin meningkat. Rama merasakan hal yang sangat berbeda ada hal yang sangat mendorong dirinya untuk pak vero seperti ada ikatan batin antara dirinya dengan seseorang yang baru pertama kali ia temui di hari ini.
Sejak saat itu rama selalu menggali informasi sampai dalam dengan sebanyak-banyaknya informasi yang ia kumpulkan untuk mengetahui kebenaran yang rama fikirkan.Apakah rama akan menemukan identitas dari pak vero?
***
Halo SOBAT BACA terimakasih karena sudah menyempatkan waktunya untuk membaca, semoga kalian terhibur yaa. Nantikan untuk bab
Kalau kalian mau kasih kritik atau saran boleh juga loh, yuk langsung tulis di kolom komentar. Jangan lupa untuk vote terus yaa.. terimakasih.!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
RAMA SINTA {TELAH TERBIT}✅️
Genç KurguRama dan Sinta sebuah perjalanan sepasang kekasih yang sedang di mabuk asmara. Namun kisah mereka terhalang oleh restu dari orang tua sinta yang di mana sinta adalah seorang gadis dari keluarga crazy rich yang dimana orang tuanya memiliki perusahaan...