BAB 16 || TERUNGKAP

29 18 0
                                    

Rasa lelah dan kecewa serta rasa sakit di pipi yang  mendapatkan tamparan keras dari mami, saat ini sinta hanya bisa terbaring dengan lemah di atas kasur dan mata yang memandangi langit-langit kamar. Hanya bantal lah yang menjadi  saksi atas perasaan sinta pada saat itu sampai terlelapnya mata.

***

Rasa yakin dan semangat rama yang saat ini dirasakan untuk memuktikan bahwa dirinya lebih baik dan bisa menjadi yang terbaik untuk sinta dan akan rama buktikan bahwa bryan bukan laki-laki yang baik untuk sinta.

“ram? Are you ok?” ucap dewi kepada rama yang sedang termenung melamun di atas ranjang rumah sakit.

“o-oh sorry, ga papa ko gue ga kenapa-napa” jawab rama dengan membuyarkan lamunannya.

“ram boleh gue tanya?” penasarannya dewi semenjak kedatangan bryan laki-laki asing yang terlihat dekat dengan sinta, karena setahu dewi sinta tidak memiliki sodara ataupun kakak adik laki-laki.

“kenapa dew?” jawab rama.

“sorry ram, yang datang untuk jemput sinta itu siapa?” tanya dewi.

“cowok yang dijodohkan dengan sinta oleh maminya tapi sinta menolak” jawab rama.

“terus lo?” jawab dewi yang terkejut mendengarkan jawaban dari rama karena selama ini sinta tidak pernah menceritakan hal ini kepada dirinya.

“mami sinta ga pernah setuju dengan hubungan gue dan sinta, mungkin ya lo tahu gue yang begini. Tapi gue juga ga akan pernah nyerah” jawab rama dengan percaya diri dan yakin dengan dirinya.

“tapi lo ngerasa ga sih ada yang aneh sama sikap dia?” ucap doni yang menyambung percakapan dewi dan rama.

“maksud lo don, aneh bagaimana?” jawab dewi.

“ya lo coba pikir dari mana dia tahu ruangan rama sedangkan dia baru pertaa kesini, ok lah dia ke rumah sakit ini info dari maminya sinta. Dan lo liat juga ga sih bagaimana ekspresi muka dia pas tahu kondisi rama?” ucap doni menjelaskan.

Apakah di balik kejadian kecelakaan yang terjadi oleh rama dan sinta ada kaitannya dengan bryan?

***

Pancaran silau sinar matahari yang menembus kaca jendela kamar sinta membuat sinta terbangun dari tidurnya dengan menyipitkan kedua matanya.
Tak terasa sinta tertidur dengan cukup lama mungkin karena kelelahan juga.

“hari ini gue harus balik ke rumah sakit, gue ga mau tinggalin rama lama-lama” ucap sinta dan langsung membuka mata dengan lebar di lanjut melangkahkan kakinya ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Sementara mami dan papi sudah berada di meja makan untuk sarapan pagi dan bersiap pergi bekeerja ke kantor masing-masing.
Langkah cepat sinta untuk menuju garasi mobil, tanpa melihat kanan dan kirinya.

“sinta, mau kemana?” ucap mami.

“mau balik ke rumah sakit” jawab sinta.

“hari ini tidak masuk ke kampus?” tanya papi.

“sinta izin papi, sinta pamit dulu ya pap” jawab sinta dengan langsung meninggalkan orang tuanya.

Di balik pintu depan rumah sinta yang sedang memasukkan ponselnya kedalam tasnya tak sengaja mendengarkan suara seperti ada seseorang yang sedang berbincang,

“kerjaan lo ajah ga becus apa juga gue harus bayar penuh” ucap seseorang itu.

Sinta yang penasaran mencoba untuk mengintip dari sedikit dari balik pintu.

“bryan? Sedang telpon dengan siapa dia? Bayar? Kerjaan? Apa yang di maksud?” sinta yang dibuat penasaran dan seperti ada hal yang mencurigakan dari bryan.

“lo harus habisi dia dulu baru gue akan bayar lo dengan penuh, kemarin gue liat rama yang sudah membaik keadaannya itu semua karena lo ga becus” jelasnya bryan di telpon.

Sinta yang kaget tak percaya bahwa apa yang barusan dia dengar dari seseorang yang di anggap baik oleh maminya, ternyata dialah yang sudah membuat rama dan sinta celaka. Ternyata copet itu adalah orang suruhan bryan. Sinta yang tak tahan pun langsung menghampiri bryan dan merebut ponselnya.

“jadi lo orang di balik ini semua? Tega lo ya” ucap sinta dengan nada tingginya dan wajah merah yang menahan marah dari tadi.

Sementara mami dan papi yang berada di meja makan mendengar seperti ada suara keributan dari luar rumah pun langsung menghapiri yang di mana suara tersebut berasal dari sinta dan bryan.

“ada apa ini?” ucap mami.

“bryan?” lanjutnya papi.

“sinta? Kenapa pagi-pagi seperti ini sudah membuat keributan?” ucap mami kepada sinta.

“mami tanya kenapa? Karena dia rama sampai masuk ICU dan sinta yang terdorong keras oleh copet yang mau mengambil tas sinta. Dan copet itu orang suruhan dia. Dia orang jahat yang sudah mencelakai rama dan sinta” jawab sinta dengan emosi yang sudah tidak bisa di pendam lagi.

“sint.. tante.. om.. bryan bisa jelasin semuanya” ucap bryan dengan membela dirinya dan mencoba untuk mengambil kepercayaan orang tua sinta.
Tetap saja hasilnya nihil tidak ada lagi kepercayaan bryan dapatkan dari orang tua sinta.

***

Halo SOBAT BACA terimakasih karena sudah menyempatkan waktunya untuk membaca, semoga kalian terhibur yaa. Nantikan untuk bab
Kalau kalian mau kasih kritik atau saran boleh juga loh, yuk langsung tulis di kolom komentar. Jangan lupa untuk vote terus yaa.. terimakasih.!!!

RAMA SINTA {TELAH TERBIT}✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang