Holla, apa kalian merindukan cerita ini? Ini update keempat kalinya hihihi.
Ramein ya! Kalau nggak rame aku males buat lanjut.
Vote jangan lupa!!!! Vote itu gratis, nggak bayar kok tapi kenapa pada susah banget buat nge-vote?
Komentar juga. Kalian komen "lanjut" aja udah berterima kasih aku😁
Jadi jangan malas-malas buat vote ya!
HAPPY READING!!!
**********
Alister dan Gerald tiba di apartemen sahabat mereka, Eunola. Tetapi gadis itu menyambut kedua sahabatnya dengan tatapan datar. Alister tersenyum manis dengan mengangkat kantong plastik putih yang berisikan martabak kesukaan Eunola.
"Gue bawa martabak keju kesukaan lo," kata Alister dengan gembira.
Gerald pun mengeluarkan barang yang dia bawa. "Gue juga bawa sushi kesukaan lo. Ini gue beli tempat biasa kita makan," timpal Gerald.
Eunola mengangkat sebelah alisnya. Gadis itu duduk di hadapan kedua sahabatnya dengan kedua tangan yang dia sekap di dada. "Siapa yang suruh lo berdua ke sini? Ganggu gue aja. Sana pulang, gue mau tidur," usir Eunola dengan nada ketus.
"Nola, jangan marah dong. Gue sama Gerald cuman bercanda, kita nggak tahu kalau bercanda kita keterlaluan. Maaf, ya?" bujuk Alister.
"Iya, Nola. Kita nggak bermaksud mau ngejek lo kok, kita cuman penasaran aja sama rencana lo besok mau ke mana," kata Gerald.
Eunola tak bergeming. Dia menatap datar kedua sahabatnya. Marah? Tidak. Eunola hanya kesal saja dengan dua pria yang selalu menjahili dirinya.
"Ya. Sana balik," ucap Eunola.
Alister dan Gerald saling melemparkan tatapan. Mereka belum berhasil membujuk Eunola, karena dari nada bicara Eunola masih terkesan marah.
Alister mengulumkan senyumannya. "Nola, lo mau apa? Gue beliin deh. Tapi jangan ngambek lagi," ucap Alister.
"Gue nggak mau apa-apa. Gue ngantuk, sana pulang kalian," kata Eunola.
"Kita mau nginep," celetuk Gerald tiba-tiba.
Bola mata Eunola terbelalak. Dia menatap tajam kedua sahabatnya. "LO PIKIR INI TEMPAT PENGINAPAN?! NTAR LO BERDUA DICARIIN ORANG TUA KALIAN LAGI DAN GUE YANG KENA TEROR!"
Alister mengedikkan bahunya. "Chill, gue sudah izin Mami," kata Alister.
Gerald mengangguk setuju. "Gue juga sudah izin sama Bunda."
Eunola menghela napas kasar. Gadis itu mengambil dua makanan yang dibawa mereka. "Oke. Tapi jangan berantakin kamar tamu! Terutama lo, Ger, jangan tidur jalan lagi!" tegas Eunola dengan memberikan tatapan tajam kepada Gerald.
Gerald yang mendengar itu hanya menggaruk tekuk lehernya yang tak gatal. Kebiasaan yang sulit untuk diubah. Sejak kecil Gerald sudah terbiasa tidur berjalan, bahkan pernah dia tidur berjalan hingga ke gudang rumahnya.
Ketika bangun dia berada di gudang yang kotor dan penuh dengan debu.
Alister memperhatikan kedua sahabatnya yang tengah saling mengobrol. Ia teringat sesuatu. Alister mengeluarkan beberapa lembar foto yang dia dapatkan tadi di gudang, lalu dia letakan di atas meja.
Eunola dan Gerald menatap foto yang Alister letakan di atas meja. Gerald mengambil satu foto tersebut. "Buset, tante Sea cantik bener waktu SMA," celetuk Gerald yang kagum dengan kecantikan Ibu dari sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Man
Romance• Don't copy my story! • Jangan lupa tinggalkan jejak ketika kalian baca cerita ini. Vote dan komen! WARNING! ⚠️Cerita ini mengandung kata-kata kasar ⚠️Cerita ini tidak untuk dibaca anak di bawah 17 tahun! ⚠️This is a dark romance story Dia, Alister...