HAPPY READING!
********
Alister menatap mereka dengan tidak percaya setelah mendengar perkataan Samuel Narendra. Ia adalah salah satu anggota keluarga Narendra terlama yang masih hidup, bahkan yang Alister dengar dari berbagai berita bahwa istri dari Samuel sudah meninggal setelah dua tahun putra bungsu mereka pergi.
"Kalian langsung percaya kepadaku begitu saja?" Alister membuka suara untuk bertanya. Ia sedikit kaku dan berbicara dengan bahasa baku.
Agnes yang masih berada di dekat Alister pun dengan hangat mengelus kepala anak itu. "Wajahmu sudah membuktikan bahwa kamu adalah anak Kenzie. Kami percaya itu."
"Kenapa? Apa kalian ngga takut kalau semisalnya aku menipu kalian?" ucap Alister dengan ragu-ragu.
Tatapan mereka semua tertuju kepada Alister. Mereka tahu bahwa Alister hanya kaget karena mereka bisa langsung percaya.
"Ya, kalau kamu menipu kami semua berarti kamu memang berniat untuk mati secara tragis di sini," ceplos Ardhan.
Agnes mendelik tajam karena perkataan putranya. Segera dia menegur putranya karena berbicara tidak sopan. "Ardhan Christian Kendrick!"
"Sorry mommy...." Ardhan hanya menunjukkan gigi putihnya.
Pandangan Samuel sama sekali tidak lepas dari Alister. Ia mengulumkan senyumannya. "Alister, kemari. Biarkan Opa memelukmu," pinta Samuel dengan nada lembut.
Alister terdiam. Ia melirik ke arah Agnesa, dan wanita itu menganggukkan kepalanya. Perlahan ia melangkah mendekat, lalu Alister mendaratkan bokongnya disebelah pria paruh baya yang sejak tadi menatapnya.
Tangan Samuel menyentuh wajahnya cucunya yang begitu mirip dengan putra bungsunya. Senyumannya mengembang. Alister hanya diam. Samuel membawa cucunya ke dalam pelukannya, ia memeluk hangat anak itu.
Alister tak berkutik. Ia tak percaya kalau dirinya bisa di terima dengan hangat oleh keluarga yang dipandang psikopat oleh banyak orang.
"Bertahun-tahun kami mencarimu.... Kami hampir mengira bahwa kamu tidak selamat lahir ke dunia, mengingat dulu kandungan Chelsea sangat lemah. Tetapi ternyata Tuhan berkata lain, kami bisa menemukanmu sekarang. Kamu—Begitu mirip dengan mediang Ayahmu," bisik Samuel lembut.
Yang lain pun merasakan terharu juga karena sudah menemukan anak Kenzie.
Alister masih tak mengeluarkan suara apapun. Dia masih tidak percaya. Di keluarga Maminya, ia dibenci, dipandang dengan jijik, tapi di sini? Mereka bahkan belum mengenal hingga satu jam, tetapi dirinya sudah di terima oleh mereka.
"O–opa," panggil Alister dengan nada bergetar.
Ia tersadar dengan ucapannya, segera Alister melepaskan pelukannya lalu menundukkan kepalanya. Hal tersebut menarik perhatian mereka. Ada apa dengan anak itu? Mengapa secara tibs-tiba tubuhnya gemetar ketakutan?
"Alister, ada apa, Nak? Kamu takut dengan Opa?" tanya Samuel lembut.
"Ma–afkan saya.... Saya telah lancang memanggil Anda dengan sebutan Opa," kata Alister.
Kening mereka mengerut. Melvin angkat bicara. "Dia memang Opa kamu, Alister. Tidak ada hal yang lancang untukmu." Lagi, ia berucap yang membuat semua keluarga terkejut. "Kenapa kamu begitu ketakutan? Apa yang terjadi denganmu di keluarga Ibumu?"
"Honey, apa yang kamu bicarakan?" tanya Agnes kepada suaminya.
"Aku rasa ada sesuatu yang telah terjadi di antara Alister dengan keluarganya Chelsea," pungkas Melvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Man
Romance• Don't copy my story! • Jangan lupa tinggalkan jejak ketika kalian baca cerita ini. Vote dan komen! WARNING! ⚠️Cerita ini mengandung kata-kata kasar ⚠️Cerita ini tidak untuk dibaca anak di bawah 17 tahun! ⚠️This is a dark romance story Dia, Alister...