11: She like a Angel

112 11 13
                                    

HAPPY READING!

New world Alister Gevariel Narendra

Now he is Tuan Muda Narendra

Pagi ini keluarga Narendra tengah berkumpul di rumah kaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi ini keluarga Narendra tengah berkumpul di rumah kaca. Setelah sarapan bersama mereka memutuskan untuk minum teh dan berbincang-bincang santai di rumah kaca.


Setelah kejadian malam itu tak ada yang berubah. Alister tidak menunjukkan rasa kecewa dan kehancuran hatinya di depan orang-orang. Seperti biasa, dia selalu menunjukkan wajah yang tenang, serta senyuman hangatnya.

Alister merasa membaik tinggal bersama keluarga Ayahnya. Ia juga memutuskan untuk lost contact dengan keluarga Ibunya, bahkan Alister memilih untuk mengganti nomor dan handphone, baginya tak ada lagi yang harus dia pertahankan, ia tak mau mengingat apa pun tentang keluarga Ibunya.

Sekalipun itu tentang adiknya, Araya.

"Hei, Al. Pagi-pagi sudah melamun saja," celetuk Ardhan yang membuyarkan lamunannya.

Alister hanya tersenyum tipis. Ia menyeruput teh miliknya. Beberapa hari tinggal di mansion keluarga Narendra, ia semakin tahu tata krama dan etika seorang anggota keluarga terpandang. Bisa di katakan ia mempelajarinya dengan cepat.

Ia pun semakin dekat dengan kedua sepupunya, namun ketika tahu tentang sepupu perempuannya yang bernama Marcella, dia sedikit terkejut mengetahui masa lalu perempuan itu.

Tetapi ia tak menunjukkan reaksi yang berlebihan.

"Al, bagaimana kalau hari ini kita berburu? Kamu bilang bahwa kamu suka berburu, dan kebetulan kita punya hutan buatan yang ada berbagai macam binatang. Kita bisa berburu burung, kelinci, atau bahkan rusa," kata Ardhan yang mencoba semakin dekat dengan sepupunya.

Bukan hutan buatan, melainkan tanah luas dan kosong yang hanya diisi dengan perpohonan. Orang-orang menyebutnya sebagai hutan buatan milik keluarga Narendra.

Alister menimang-nimang ajakan Ardhan. Tak lama dia mengangguk setuju, "Boleh. Aku sudah lama tidak memainkan alat panah," ucap Alister.

"Suamiku akan ikut. Iya, kan, Sayang?" Marcella melirik ke arah Alvaro.

"Ya, aku bisa ikut dengan mereka," sahut Alvaro.

"Kanara mau ikut!!! Kanara mau sama paman Alister," celetuk anak perempuan bernama Kanara.

Kanara Azalea. Anak perempuan berusia sembilan tahun itu menyukai pamannya. Kanara mulai dekat dengan Alister karena beberapa kali Alister menemaninya bermain di luar, menemani Kanara ke kebun bunga, dan beberapa hal lainnya.

"Nara, mereka itu mau berburu. Bukankah kamu tidak suka dengan berburu? Lagipula mereka akan sangat lama. Ada baiknya kamu bersama Mama saja," ujar Marcella lembut.

Dangerous ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang