Five : Pentas Seni

391 28 3
                                    

[Note: Video diatas/dimultimedia itu waktu sih Chandra ngebawaain lagu yang dia nyayiin. Yah anggap aja lah panggungnya itu panggung sekolah, dan penontonnya segitu lol ]

Suasana sekolah pagi ini terlihat sangat berbeda, tentunya. Hari ini disekolah ku—tepatnya di SMA Negeri 05 Balikpapan—akan mengadakan acara pentas seni. Tadinya, aku tidak begitu tertarik, tapi setelah mendengar kabar pentas seni ini terbuka. Yang artinya, semua orang bisa ikut menikmatinya.

Aku yang menjadi salah satu peserta akan tampil dalam acara itu menjadi bersemangat, karena Joe akan datang dalam acara ini.Semalam, setelah kami selesai melalukan aktivitas itu aku memberikannya tiket masuk. Aku hanya ingin memberikannya sedikit kejutan tentunya.

"Oi Chan. Lu gimana, udah latihan belom?" tanya Angga, sang panitia acara.

Aku hanya menyunginggkan senyum lebar dan mengacungkan jempol. Saat ini moodku sedang berada diatas rata-rata. Tidak sabar menunggu saat-saat yang aku tunggu.

"CHANDRA JAGA BAZAR KELAS KITA WOI!!" Teriakan Hafiz terdengar melengking ditelingaku. Aku yang memang berjalan dalam meadaan melamun menoleh dengan cepat kearahnya.

"Apaan sih Fiz? Telingga gua sakit. Lu itu jadi cewek kalem dikit napa," omelku sambil mengusap telingaku.

"Salah lu sendiri. Udah jaga bazar kelas kita sono. Jangan lupa pake kostumnya, biar serasi. Awas kagak!" Setelah itu Hafiz pergi keluar kelas.

Bazar kelasku kali ini memekai tema animal cafe. Walaupun itu ide dari kepalaku, tapi rasanya terdengar aneh. Apalagi, dengan keadaan para pelayannya yang memakai kostum binatang. Dan parahnya, aku harus memakai kostum jerapah.

Tadinya aku berharap mendapatkan kostum singa, dan bisa menakuti para pembelinya. Tapi, lagi-lagi Hafiz memberikan alasan 'Muka lu cocok jadi jerapah.'

Meh!



Sudah hampir setengah jam lamanya aku menjadi pelayan jerapah yang terus tersenyum. Dan, orang yang kutunggu-tunggu tidak juga datang.

"Kemana dia?" gerutuku pelan sambil melihat ponselku lagi.


Tidak ada balasan apapun.


"Chan, ada tamu lu tuh," teriak salah seorang temanku. Dengan cepat aku menoleh dan menemukan Joe berdiri diambang pintu sambil tersenyum.

Aku berjalan mendekatinya dan berdiri tepat didepannya. "Jadi jerapah? Haha cocok sekali, Channie~" Pujinya sambil mencubit pipiku gemas.

Jika orang yang memujiku Joe, maka aku akan rela. Aku hanya mengacak surai rambutnya dan membawanya masuk. Aku sengaja menyuruhnya untuk duduk dimeja pojok. Alasannya cukup simple, agar aku bisa menciumnya tanpa terlihat orang lain.

"Mau pesan apa, manis?" tanyaku setelah memberikannya buku menu.

"Ehm.. apa ya? Rekomendasi coba, ah tapi kan Channie suka makanan manis yaaa~~" ucapnya sambil memainkan buku menu.

Aku hanya tertawa kecil dan menjawil hidung mancungnya. "Tau banget. Yaudah, gimana kalau omelete manis spesial?"

"Tuh-tuh, pasti yang manis-manis. Hahahaha" Tawanya kecil. Suaranya begitu nyaman untuk aku dengar. Aku hanya tersenyum kecil.

"Biar Joe tambah manis. Gimana, mau? Atau mau yang lainnya aja?"

"Gak usah, itu aja. Channie kan yang buat?"

You're My Beautiful Dream {BoyxBoy|LGBT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang