22. Berdua

39.3K 3K 268
                                    



"Bagus, kalau kemari jangan bawa tuyul lo lah, Jae. Trauma gue." Kata Yuta melihat Jaehyun dan Taeyong yang sudah duduk disalah satu kursi caffe-nya.

Dua orangtua dadakan itu hanya menggeleng tidak percaya, "Sembarangan ngatain anak gue Tuyul." Kata Jaehyun membalas.

"Bentukan bulat begitu dikasih baju kutangan putih apa nggak mirip tuyul, kurang di botakin aja tuh bocah." Ujar Yuta tampaknya kelihatan punya dendam sama Jeno.

Kali ini Taeyong langsung tersedak, "Bang! Yang bener aja ah kalau ngomong." Taeyong sedikit memalas.

Dia kesini untuk bersenang-senang dan ingin melupakan sejenak fakta dari anak-anaknya yang menginap dirumah Kakek Neneknya. Ini Yuta lagi-lagi membahas keduanya dan ada sedikit penghinaan apa nggak sakit kepala Taeyong jadinya.

"Bercanda, Yong. Sensi amat lu, hamil yak?" Kata Yuta membuat Taeyong membelak kaget.

Ia langsung melayangkan pukulan pada bahu Yuta, "Sembarangan! Mulut lo ya, Bang. Bener-bener." Kata Taeyong dengan muka memerah.

Yuta hanya cengengesan, "Siapa tau udah di eksekusi duluan sama Jamal." Ujarnya kembali.

Jaehyun langsung menatap nyalang temannya itu, "Bang, bener ye kata Adek lo emang kagak punya otak ini mah." Kata Jaehyun.

"Emang kagak punya otak dia, Jae. Udah jangan didengerin." Saut Winwin yang datang dari arah dapur.

Caffe yang sedang mereka datangin ini memang milik Yuta, namun sebagai sahabat yang baik Winwin siaga satu untuk membantu mengurus usaha sang sahabat. Tampaknya lingkup pertemanan Jaehyun dan Taeyong memang patut di labelin pertemanan tanpa status. Berlagak seperti memiliki namun tidak punya status yang pasti.

Taeyong yang mendengar suara Winwin langsung menoleh, "Aaaaa Winnie, kangen banget." Kata Taeyong langsung berdiri untuk memeluk Winwin.

"Tumben banget? Padahal baru beberapa hari gue ke Apartemen lo ya, Yong." Ujarnya sedikit keheranan.

Taeyong yang mendapat respon begitu langsung mendelik tajam, "Males nih gue begini, seujon mulu." Sinis Taeyong pada Winwin.

"Nggak ada yang seudzonin lu, Yong. Hadeh, paham gue sekarang. Mau ngobrol disini atau didalem kantor Yuta aja?" Akhirnya Winwin mengerti maksud kedatangan sahabatnya itu.

Taeyong tanpa berpikir panjang, "Diruangan Bang Yuta aja." Jawabnya dengan cepat.

Jaehyun dan Yuta hanya saling melempar tatapan bingung melihat keduanya. Kenapa hanya mereka berdua yang tidak mengerti, bahkan Jaehyun juga tidak tau kenapa Taeyong ingin sekali mampir kemari.

"Kenapa bini lu, Jae?" Tanya Yuta ketika Taeyong dan Winwin pergi masuk kedalam ruangannya.

Jaehyun hanya menggeleng tidak tau, "Biarin aja, Bang. Kayak nggak tau Taeyong Winwin aja lu." Kata Jaehyun mencoba pura-pura acuh.

Yuta akhirnya mengalah, "Au dah, puyeng. Eh tapi Jae beberapa hari ini gue bersin-bersin mulu. Apa gue alergi ya?" Curhat Yuta tiba-tiba.

Tentu saja Jaehyun sangat kaget dengan pengakuan Yuta yang tiba-tiba itu. Dengan sedikit tidak enak ia menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal, hanya saja ia takut. Jaehyun berkali-kali melirik Yuta yang masih menunggu respon darinya.

Choose Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang