"Sekarang belajar sama Om Yuta dulu ya bang, selagi Bapak lu ngurus sekolah lu pada."Mark dan Jeno yang sedang menggambar dan membaca buku cerita anak-anak langsung menoleh ke Om Yuta mereka yang sudah membawa beberapa tumpuk buku.
Jeno yang melihatnya langsung mendelik tidak suka, bocah itu mendengus kesal dan siap-siap untuk pergi menjauh dari Om Yuta.
"Eh mau kemane lu? Duduk! Belajar dulu lu gembrot sama gua sini." Hadang Yuta menggunakan kakinya.
Jeno langsung mendengus kesal, "Ih Om Yuta kan bego, gimana bisa belajar bareng Om Yuta sih." Tolak Jeno dengan sengit.
"Mulai. Lu gua gaplok tau rasa ya, Dek."
Jaehyun yang duduk di sofa sambil memantau anak-anak dengan laptop dipangkuannya langsung menatap Yuta tidak terima.
"Coba aja anak gue di gaplok, elu yang gue tendang dimari." Ancam Jaehyun dengan tidak terima.
Yuta cuma cengengesan nggak jelas, lupa dia masih ada pawangnya si gembrot disini. "Aelah bercanda doang ini, Jae. Lu tegang amat gue liat, buset dah." Kata Yuta dengan senyuman yang menurut Jaehyun sangat menyebalkan.
"Bacot bet idup lu, Bang. Hari senin bukannya kerja malah anteng dimari. Karyawan lu noh nilep duit lu kaga tau karena ke asyikan main sama anak-anak gue."
"Eits, sembarang banget itu mulut nyap-nyap. Ada Winwin noh santuy aja aelah, gue juga mampir bentaran doang kok." Elak Yuta sambil melirik kearah dua bocah.
"Tau nih Om Yuta kenapa sering banget kesini sih? Kan lagi nggak ada acara kumpul sama temen-temen yang lain, Om Yuta nggak di undang kok selalu dateng." Kali ini Jeno benar-benar kebingungan karena Om satu ini selalu ada di rumahnya.
Yuta sedikit salah tingkah karena yang di ucapkan oleh gembrot memang benar kenyataannya, "Ngilangin stress." Jawab Yuta asal.
Jeno mendelik, "Yang ada Adek yang stress Om Yuta kesini mulu." Balas Jeno dengan kesel dan juga membuat Yuta membalas tatapan Jeno tidak terima.
"Hadeh banyak omong lu dek! Sini belajar dulu kita. Katanya mau sekolah gue tes dulu sini." Ujar Yuta sambil meletakkan tumpukan buku yang ia beli sendiri khusus untuk anak-anak Jaehyun.
"Belajar apa Om Yuta?" Tanya Mark sambil memperhatikan Yuta yang sudah membuka-buka buku dan bocah itu tampak tertarik.
Berbeda dengan Jeno yang sudah ogah-ogahan dengan bibir yang maju beberapa senti. Padahal tadi dia sedang asyik mewarnai kepala Upin-Ipin malah digangguin Om Yuta Jeleknya dengan belajar yang serius, Adekkan nggak suka ya.
"Matematika bang, ilmu yang menyengkelkan." Jawab Yuta asal.
Jaehyun langsung melempar bantal sofa kearah Yuta yang tidak pernah serius itu, "Yut beneran deh, anak gue bisa terkontaminasi ke tolol an lu ya, Bang. Yang bener aja ah!" Ujar Jaehyun dengan kesal.
Yuta cengengesan lagi, "Santai, percayain sama gue." Kata Yuta dengan sangat meyakinkan.
Jaehyun sebenarnya tidak percaya, apalagi seorang Yuta ingin mengajari anak-anaknya serasa amat tidak mungkin. Jaehyun dengan curiga langsung mengabari teman-temannya yang lain. Ini Yuta lagi kerasukan apa tiba-tiba datang membawa buku seplastik besar. Dan datang di pagi buta. Beneran gabut atau kerasukan ini manusia satu.
"Duduk mbrot! Nggak sopan belajar berdiri begitu." Perintah Yuta saat melihat Jeno masih berdiri enggan untuk ikut bergabung dengan sesi belajar yang sangat mencurigai ini.
"Om Yuta sakit? Ini bukan Om Yuta Jelek yang Adek kenal." Ujar Jeno bertanya-tanya penuh khawatir.
Yuta langsung mendelik, "Hadeh mulai drama, duduk lu, Dek. Kita mulai." Ujar Yuta sambil fokus dengan buku-bukunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose Family
FanfictionMark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua mengambil langkah untuk meninggalkan panti agar tidak dipisahkan satu-sama lain. "Adek cepat pilih ya...