"Taeyong!"Mark dan Jeno yang sedang anteng menonton televisi dikamar Jaehyun hanya saling tatap-menatap. Dengan posisi badan yang dua-duanya terlentang dan kaki gembrot Jeno diatas paha Abangnya. Untung Abang Mark sabarnya seluas samudra.
"Ada tamu, Bang." Kata Jeno yang masih fokus kedepan.
"Panggilin Mamih, Dek." Perintah Mark.
Jeno yang diperintah seperti itu hanya memandang Abangnya memalas.
"Biarin aja deh, Adek gak kenal." Sautnya cuek.
Mark hanya mengangguk, toh dia juga males untuk turun dari kasur. Jadi biarkan saja, orang yang memanggil Mamihnya itu menemukan Mamihnya sendiri.
Jaehyun keluar dari kamar mandi dan menatap kedua anaknya itu dengan pandangan cukup sabar.
"Ada tamu itu, kenapa gak di panggilin Mamihnya malah anteng berdua disini." Kata Jaehyun sambil geleng-geleng kepala.
"Mager Pih." Balas Jeno cuek.
Jaehyun melotot, "Gak sopan ya, Papih gak ada ngajarin begitu." Kata Jaehyun sambil mendelik kearah anak bontotnya itu.
"Ihhh adek gak kenal." Kata Jeno.
Benar juga. Tapi dari teriakannya Jaehyun sudah bisa menebak siapa yang bertamu. Siapa lagi kalau bukan sahabat Taeyong yang biasanya sering berkunjung kesini. Suara dengan teriakan yang khas.
Ceklek
"Jaehyun, bini lo kemana sih?" Kepala Ten menyembul dari arah luar.
"Eh? Hah? BUSET ANAK SIAPA NIH?" Teriak Ten ketika ngelihat dua gumpalan manusia diranjang Jaehyun.
"Duh Ten, berisik. Takut tuh anaknya." Kata Jaehyun.
Ten masih saja terkejut, ia memperhatikan Mark dan Jeno dengan seksama. Lalu menutup mulutnya karena terkejut melihat duplikat Taeyong dan Jaehyun versi share in Jar ada di hadapannya.
"Ini anak siapa, Jae?! Adek lo? Adek Taeyong? Tapi lo kan anak tunggal terus Taeyong anak bontot. Walah apa-apaan nih. Mana mirip banget lagi sama lo." Ten masih saja berisik.
"Tante berisik deh, Adek budek jadinya." Akhirnya Jeno bersuara.
Ten membelak, "Heh sembarangan, Tante! Gue gak setua itu ya dipanggil Tante! Kakak Ten!" Ten tidak terima.
"Ten yang bener kalau ngomong depan anak gue lah!" Tegur Taeyong yang datang dengan beberapa plastik ditangannya.
"Anak gue?! Hah anak lo?! Woi Taeyong sadar, lo dari orok sampe sekarang masih ting-ting kenapa jadi punya anak udah segede begini. Wah, wah gue harus telfon Winwin sama Doy ini mah." Kata Ten semakin heboh.
"Duh, berisik. Omongan dijaga ah Ten, ada anak kecil. Apalagi ini berdua gampang dipengaruhi banget." Kata Taeyong sambil melirik anak-anaknya yang masih melihat Ten dengan aneh.
"Gimana gue gak berisik, lo dengan antengnya bilang ini dua anak lo. Jelas gue kaget."
"Stttt! Udah deh ah, drama. Kenalin ini Anak pertama gue namanya Mark, terus yang bontot gembrot ini namanya Jeno." Kata Taeyong mengenali satu-satu.
"Mamihhhh, adek gak gembrot." Jeno merengek.
Ten membelak kaget. Mamih katanya? Pinsan deh Ten sekarang temannya yang masih stress skripsi udah punya anak 2. Gila gak tuh? Dari mana brojolnya kok udah segede ini?
"Duh gue pusing."
"Makan siang dulu nak, Jae kasih dulu ini anaknya makan. Udah gue beliin di depan." Kata Taeyong menyuruh Jaehyun dengan sudut matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose Family
FanficMark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua mengambil langkah untuk meninggalkan panti agar tidak dipisahkan satu-sama lain. "Adek cepat pilih ya...