4. Saling Mengagumi?.

27 3 0
                                    

Bertemu dengan dirimu adalah
Takdirku, sedangkan jatuh cinta
Kepadamu merupakan pilihan ku,
Dan resiko terbesarnya ialah
Merindukanmu.

~Muh. Afghan Pradipta~

Letakkan aku dalam hatimu,
Maka aku pun akan meletakkanmu
Dalam hati-Ku

~Felysya Adelisya Mahardika~

----

Keesokan harinya...

POV Afghan

"Assalamu'alaikum, selamat pagi ayah bunda." Sahut Afghan yang baru turun dari kamarnya.

"Waalaikumsalam, pagi juga nak." Jawab Bilal dan Anisa.

Afghan pun langsung duduk di sofa ruang tamu bersama Bilal.

"Aish kapan pulang bund?." Tanya Afghan pada Anisa.

"Mungkin nanti sore nak." Sahut Anisa dari dapur yang tak jauh dari ruang tamu. Afghan pun hanya mengangguk.

"Nak, kamu tidak lari pagi mengelilingi batalion seperti biasanya." Tanya Bilal kepada Afghan.

"Setelah sarapan pagi aja yah." Jawab Afghan.

"Nak ayah mau tanya sesuatu." Ucap Bilal pada Afghan.

"Tanya apa yah." Penasaran Afghan.

"Kamu semalam kenapa kok senyum senyum sendiri pas mau pulang dari rumah nya Om Andri dan Tante Syafiya." Tanya Bilal pada Afghan.

"Iya, kenapa kamu begitu nak enggak kaya biasanya. Lagi suka sama anaknya Tante Syafiya dan Om Andri ya." Goda Anisa kepada Afghan. Yang digoda pun hanya bisa tersenyum.

Flashback on.

Selang beberapa menit kemudian keluarga Afghan pun pulang.

"Ya sudah Syafiya kita pulang dulu ya." Pamit Anisa kepada Syafiya.

"Iya. Hati hati ya, kapan kapan main kesini lagi." Ucap raya Syafiya kepada Anisa, Bilal, dan Afghan.

Afghan, Bilal, dan Anisa pun menaiki mobil mereka kendarai.

"Hati hati ya Tante Anisa, Om Bilal, dan mas Afghan." Ucap Felysya sedikit teriak sambil melambaikan tangan.

Anisa dan Bilal pun langsung senyum dan melambaikan tangannya sedangkan Afghan tak menggubris ucapan Felysya hanya tersenyum salting.

"Lucu sekali kamu saya." Gumam Afghan sambil tersenyum tipis

"Astaghfirullah Afghan, kenapa sih kamu ini udah dua kalinya loh." Afghan pun tersadar, Ia langsung menyalakan mesin mobil.

Flashback off

"Bener nak apa yang dikatakan bunda mu." Tanya Bilal yang langsung membubarkan lamunannya Afghan.

"Afghan juga belum tau yah,bund. Afghan takut perasaan ini hanya nafsu semata atau memang benar benar karena Allah. Afghan belum yakin itu." Jelas Afghan kepada Bilal dan Anisa.

"Iya gapapa nak, dan ingat satu lagi dimana pun dan kapan pun kamu berada kamu harus ingat sama Allah." Ucap Bilal pada Afghan.

''in syaa Allah Afghan itu yah." Sahut Afghan.

Teman Ku Adalah Kakak Iparku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang