bonus chapter

1.1K 94 22
                                    






"I'm sorry.." dengan manja Azka berhambur ke pelukan Reyhan, bergumam kata maaf saat lagi lagi terciduk melamun.

Tapi Reyhan tak marah, ia justru membawa tubuh Azka agar duduk nyaman dipangkuannya "kamu lagi ada masalah? Hmm .. "

Azka bungkam, tak ingin bertemu tatap dengan prianya.

Pipi halusnya Reyhan usap "Aku ada salah? Bilang dong, jangan diem kaya gini. Aku kan bingung kamu maunya apa " ucapnya halus, tak ingin memperkeruh keadaan.

"Aku cuma_cape, kamu tau sendiri kan akhir akhir ini kita sibuk persiapan buat resepsi "

Reyhan peka jika sesuatu tengah terjadi, dan Reyhan juga tau jika Azka tengah berbohong. Tapi dia memilih bungkam, membiarkan Azka lelah sembunyi dan berakhir mengungkapkan segala perasaannya nanti.

"Aku Kan udah bilang, biar aku aja yang urus semuanya .." kembali tubuh Azka ia peluk, kecupi pelipis Azka penuh sayang " jangan cape sayang, nanti kamu sakit"

"Ya gak bisa gitu. Yang nikah kan kita, masa cuma kamu yang kerja"

"Ya gak apa-apa, nanti kan dapet bayaran penuh dari kamu pas malam pertama"

"Malam pertama? Honey.. Our first night when we first started dating"

"Tapi sensasinya beda kalo abis nikah yaaang"

Azka mencebik, tapi tak menolak saat tengkuknya dihadiahi kecupan basah " emang beda yah? prasaan sama aja deh"

"Beda_" desahan Azka lolos, bersamaan dengan celananya yang berhasil ditanggalkan "_ karena nanti status kamu udah sepenuhnya punya ku"

Beban fikiran Azka berkurang, rasa nyaman yang Reyhan berikan mampu membuatnya lupa dengan semua masalah yang tengah ia alami.

Beberapa menit setelahnya, obrolan mereka ditutup dengan saling bercumbu panas. Menghangatkan satu sama lain, Sebelum pindah ke kamar dan melanjutkan sesi panas keduanya yang sempat tertunda.

Reyhan, Sorry I lied to you

Biarkan Azka lepaskan rasa penatnya sebentar, sebelum menyiapkan diri untuk menemui Satya sore ini dirumahnya.


...

"Oh God.." lirih Azka saat berdiri didepan pintu rumah Satya "please help me "

Berulang kali Azka berdoa, sebelum menguatkan diri untuk mengetuk pintu itu dengan pelan.

Tak ada sautan, jadi dengan berani Azka buka pintu itu untuk masuk. Tiba-tiba Azka diam, mengenyahkan rasa sesak saat banyaknya memori mulai menghampirinya. Tapi rasa sesak itu berubah menjadi rasa sakit saat menemukan banyak nya figur kebahagiaan Satya bersama orang tercintanya.

Sean

They look happy

"Ini salah, I shouldn't have come here " lirihnya berbalik untuk segera pergi.

Tapi langkahnya terhenti saat bertemu tatap dengan manik teduh Satya yang tengah berdiri diambang pintu.

Cinta pertamanya yang selalu ia rindukan setiap hari.

"Azka, You're home? .."

Sedari awal Azka sudah menduga, pertemuan nya dengan Satya tak akan sesuai dengan harapan nya .

Azka ingin tegar, Azka ingin kuat, Azka ingin terlihat jika dirinya mampu bahagia tanpa kehadiran Satya dihidupnya.

Tapi airmata nya justru luruh, dengan isakan seiring Satya mendekat untuk berhambur memeluk tubuhnya.

USAI [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang