"Ayah....!! Abang bhima jahat, huaaaa...!!!"
"Ish.. dia duluan, Dari tadi udah Abang bilang_ jangan ambil itu..! Sekarang kamu mau yang punya Abang"
"Ayah.. bhian pengen yang kaya Abang "
Satya kelimpungan melihat 2 anak kembar berusia 5 tahun tengah cekcok masalah robot.
Abhimata, sang kakak yang tak mau mengalah. Dan_
Abhiandra, sang adik yang selalu ingin dituruti.
Sekarang Satya bingung bagaimana cara tenangkan 2 anak yang sekarang tengah ribut_ didalam mobil yang tengah terjebak macet.
"Abang, tukar dulu yah sebentar. Nanti ayah belikan yang baru_"
"Gak mau !! Ini Abang punya"
Bhian yang liat kakaknya tak mau mengalah mengadu, memeluk tangan Satya untuk meminta pembelaan " ayah... !! "
"Yaudah, bhian pegang dulu robot yang tadi bhian ambil. Nanti pulang ayah beliin yang baru_"
"Nggak mauuu huaaa!!...bhian mau yang ada capitnya"
Helaan nafas Satya buang, lalu dengan lembut angkat tubuh kecil abhian agar duduk dipangkuannya " bhian sayang, robot yang bhian juga bagus kok, Gak kalah bagus dari yang punya Abang. Memang gak ada capitnya, tapi kan ada pistolnya "
Bian terlihat tidak setuju, bibirnya turun siap untuk kembali menangis " t_tapi yang Abang capitnya bisa gerak "
"Tapi pistol yang bhian ada lasernya "
Mata anak itu terlihat berbinar, sebelum melihat Lamat Lamat pistol robot yang Satya tunjuk" memang ada lasernya?"
"Iya, klo gelap pasti lasernya keliatan "
"Tuh.. dengerin!! Harus aja semuanya dituruti, dasar manja" ujar Bhima ketus, seraya buang muka kearah luar jendela.
Syukurnya masalah mereka terselesaikan sebelum sampai rumah, kalo tidak Satya harus melihat Azka kesulitan urusi sikembar yang tengah tantrum.
"Jadi udahan ya marahannya? Kasian baba kalo harus urusi kalian yang lagi marahan"
Abhiandra mengangguk kecil, melepaskan diri untuk dekati kakaknya " Abang, Abhian minta maaf yaaa "
Bhima menoleh dengan senyuman tampannya " iya, Abang maafin. Kamu mau pegang yang punya Abang? Nih gak apa-apa, Abang bisa pegang yang punya bhian "
Bhian yang menuruni wajah baba nya tertawa, lalu menoleh pada Satya memperlihatkan robot yang sedari dari menjadi biang masalah " ayah .. Abang Bhima baik "
Satya tak bisa untuk ikut tersenyum, walaupun beberapa kali teringat Azka kecil yang selalu menangis memanggil papanya.
"Okey, jalanan udah lancar. Let's go.. Waktunya kita pulang ...!!"
"Lechugooo !!"
....
Sesampainya dirumah, 2 anak kembar itu langsung berlari hampiri Azka yang tengah menata piring. Pria itu tampak sibuk dengan celemek, dan tak lupa piring berisi ayam goreng ditangan kanannya.
"Baba.. !! We go home "
"Aww.. My two prince ! Gimana sekolah nya, happy?"
Abhian terlihat antusias, mencoba merentangkan tangan untuk minta digendong " Ng ... Ayah beliin abang dan bhian robot baru hehe.. bagus ada pistolnya "
"Really? Robot nya bagus.." lalu menoleh kepada Satya " ya ampun, padahal gak usah repot-repot"
"Gak ngerepotin kok " jawab Satya, sesekali ambil ayam goreng untuk ia makan.