PoL 8. The Final Meal

1K 217 16
                                    

Happu reading:)

****

“Sip-sip. Dah wangi, dah keren.” Miyeon menepuk pundak sahabatnya berulang kali pagi itu.

“Beneran?”

Miyeon mengangguk. “Sumpah lo dah wangi banget. Ya nggak tau sih ntar jadinya gimana kalo keringatan pas sepedaan.”

Bibir Lisa langsung manyun dibarengi hentakkan kaki di lantai depan pintu apartemennya. Miyeon hanya cengengesan menyaksikan Lisa untuk pertama kalinya begitu khawatir terhadap penampilan dan bau tubuhnya, Lisa ingin rapi dan wangi.

“Sama ini kimchi dari Oma. Lo kasih aja ke cewek lo itu biar dia makin kesemsem, tau sendiri pelet kimchi Oma nggak pernah gagal.”

Lisa terkekeh. “Dia suka kimchi ini, pas gue minta kapan lalu itu juga dia makan satu bungkus.”

“Nah. Good luck.”

Lisa mengangguk menyimpan bungkus kimchi ke dalam tasnya yang berisi bikini untuk renang nanti, ia sengaja belum memakainya supaya tidak kotor selama perjalanan.

“Ya udah, gue pergi dulu.”

“Oke. Jangan lupa cium dia.”

“Hei!” tegur Lisa membeliak lebar.

Miyeon cengengesan mendorong punggung Lisa agar segera pergi. Ia antar Lisa mengambil sepeda, memastikan supaya Lisa tak mengulur-ulur waktu. Pagi-pagi tadi Miyeon sengaja mengunjungi Lisa setelah kemarin diberi tahu bahwa gadis itu akan pergi renang bersama perempuan yang disukainya. Ia ingin menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana Lisa panik mempersiapkan diri sekaligus mengantar pelet kimchi.

Dan kepanikan Lisa memang tidak ada duanya. Andai ia tak menyuruh gadis itu tenang sedikit pasti pintu kamar mandi sudah copot. Saat panik tenaga Lisa memang bertambah berkali-kali lipat.

Good luck, Manoban!”

“Kalo dia ilfil pas liat gue pake bikini gimana?” tanya Lisa muram.

“Ya lumrah sih.”

“Ih!” Lisa menghentakkan kakinya lagi.

“Bercanda. Gue yakin lo bakal keliatan seksi pake bikini itu dan bikin dia naksir berat.” Miyeon menepuk punggung Lisa menyemangatinya. “Eh, tapi dia suka cewek apa nggak? Kalo nggak mah, ya, percuma.”

“Suka.”

“Ya udah. Dah bener. Pesen gue, jangan naksir sama cewek straight.”

“Gue cuma naksir dia,” tegas Lisa.

Miyeon terkekeh. “Iya-iya. Si paling naksir dia. Dah sana.”

“Oke. Gue pergi dulu. Wish me luck.”

Good luck!” Miyeon menepuk punggung Lisa lagi saat gadis itu menaiki sadel dan menggenjot pedalnya menjauh. “Ntar cerita, ya!” serunya sambil melambaikan tangan.

Dan Lisa pergi menuju istana ratunya.

️🍽️❤️🍽️

“Hm, dia datengin gue beberapa hari lalu—kanopinya ditutup aja, ya, panas.”

“Baik, Bu.”

“I see. Kemarin gue juga nggak sengaja ketemu dia pas nganter pacar gue belanja. My baby minta dianterin belanja naik mobil baru gue itu, yang BMW.”

“Oh, terima kasih atas informasimu yang nggak berguna itu.”

Di seberang sana Chaeyoung tertawa mendengar Jennie yang menanggapinya dengan sinis. Pagi-pagi ia menghubungi untuk bertanya perkara mantan kekasih sahabatnya itu yang batang hidungnya mendadak berkeliaran di Seoul.

Plate of Love ➳ JENLISA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang