Melawan rasa Takut

22 2 0
                                    

Jam 16:34, pesan wa masuk ke Clara, dengan cepat Clara menjawab pesan dari sang ayah.

Jam 16:34, pesan wa masuk ke Clara, dengan cepat Clara menjawab pesan dari sang ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dimas.. Jelita.. Ali.. kalian sudah siap?" Tanya Clara sambil melihat ketiganya yang takut

"Ayo.. ayahku sudah menunggu..."

🪐

Selama perjalanan menuju restaurant yang di sharelockkan, Dimas sudah mandi keringat dingin didahinya, bukan Dimas saja, tapi Ali dan Jelitapun tidak dipungkiri mereka juga sudah berkeringat sejak tadi.

Dinginnya ac mobil tidak bisa menghilangkan keringat didahi mereka, sedangkan Clara hanya terdiam sambil melihat kearah luar jendela.

Sesampainya di restaurant, mereka tidak langsung turun, Clara hanya memperhatikan diarea parkiran sedangkan Dimas, Jelita dan Ali hanya bisa menundukkan wajah mereka.

Tidak lama seorang wanita mendekati mobil mereka, wanita itu adalah asisten ayahnya Clara. Wanita muda itu mengetuk jendela mobil sebelah kiri.

Clara membuka pintu, lalu Clara berbicara berdua dengan asisten ayahnya, pembicaran itu cukup serius. Dimas hanya terdiam sambil melihat kearah Clara.

"Dim.. sumpah gue takut" ucap Ali sambil menatap Dimas

"Lo pikir gue kagak takut hah!?"

Tidak lama Clara membuka pintu dan menyuruh mereka turun dari mobil dan mengikuti Clara.

"Ok.. jangan takut.. kata Salsa (asisten) ayah cuma ingin makan malam bersama.. jadi jangan takut" ucap Clara   untuk menyakinkan ke Dimas, Jelita dan Ali supaya tidak takut, padahal sebenarnya dirinya juga takut

🪐

Diruangan vvip restaurant hanya ada Daffa yang sudah duduk disana. Clara masuk bersama Dimas lalu di susul oleh Jelita dan Ali.

Daffa menyambut dengan senyuman yang ramah. Clara sedikit ragu dengan senyuman itu, walau beberapa hari ini sang ayah sering bercanda dengan dirinya, tapi Clara juga masih takut dengan Daffa yang dulu.

"Kalian kenapa sangat lama? Apakah saya menakutkan sampai kalian masih menunggu dimobil?" Tanya Daffa ke mereka berempat

"Kami.. hanya.."

"Ayah.. sebenarnya ayah mengajak kami berempat ke sini untuk apa?"

Daffa hanya tersenyum. Lalu Salsa datang memberikan dokumen ke Clara dan setelah itu Salsa kembali ke luar ruangan.

"Ayah.. dokumen ini adalah...."

"Iya.. maka nya kalian duduk dulu.. ayah jadi bingung mau jelaskan ke kalian, kalau kalian hanya berdiri disana.. memang ayah masih seram sampai kalian tidak ada yang duduk dikursi?"

Clara dan kesabarannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang