Perlahan-lahan matanya terbuka, ruang aneh dengan warna putih ini terlihat sangat membingungkan. Gadis yang berada di atas bangsal rumah sakit itu memegangi kepalanya dan memijat pelipisnya. Matanya membulat melihat kalender yang menunjukan hari Kamis. Floryn bingung, perasaan di hari Senin ia menidurkan Jexian dan tertidur. Floryn berusaha mengingat kejadian, kemana ia selama hari Selasa dan Rabu?
Floryn berusaha turun dari bangsal rumah sakit, mendorong tiang infus yang ia pakai. Floryn tidak pernah mendatangi rumah sakit seperti ini, Floryn memandang sekeliling dan merasa bingung melihat interior rumah sakit. Koridor sepi itu terus Floryn telusuri hingga berada di depan pintu utama. Floryn merasa sangat aneh, memandang orang-orang yang terlihat berbeda. Ini bukan ras bangsanya, setahunya orang-orang dengan ciri fisik seperti ini adalah orang Amerika dan Eropa. Bahasa mereka juga berbeda! Floryn takut, dia berada di mana sekarang!
Floryn membulatkan matanya karena melihat bendera Canada berkibar diterpa angin di depan. Floryn mendekat pada meja administrasi, ia bingung untuk bertanya, ia bingung harus berkata apa.
"Excuse me, where is this?"
"This is in Canada, Mrs Lee."
"Mrs Lee? I'm not married and my name is not Lee." Floryn semakin bingung.
"Your name is listed here, Mrs Lee Jevan."
"Lee Jevan? Do you know him? You have his cell phone number on the administration sheet?"
"Mrs Lee, this is Mr Jevan's hospital. And you are his wife, right? So let us take you to Mr Jevan's room."
Istri Lee Jevan? ISTRI LER JEVAN? kapan mereka menikah, Floryn ingin menangis sekarang. Kenapa dunia begitu membingungkan. Semua ingatannya hilang, dan sekarang tiba-tiba ia menjadi istri Jevan.
Suster yang mengantar Floryn membuka pintu ruangan Jevan, suster itu membungkukkan badan dan pergi dari sana. Floryn masuk memandang adik iparnya yang sedang sibuk dengan komputer. Floryn dengan ragu duduk di depan Jevan, Floryn berdehem untuk memecahkan suasana. Jevan menggeser kepalanya untuk menatap wajah cantik milik Harin.
"Ya?"
"Kenapa kau membawaku ke Canada? Rasanya aku tertidur."
"Beberapa hari kau berada di bawah pengaruh obat."
"Boleh aku pinjam ponselmu? Mama dan Papa pasti mencariku, kau kenapa membawaku seperti ini?"
"Mereka tidak akan mencarimu."
"Kenapa begitu? Mereka pasti mencariku, jika kau tidak ingin aku bisa pulang sendiri."
Jevan mendorong ponselnya pada Floryn, gadis itu menyeringit melihat video yang terputar di ponsel Jevan. Floryn menontonnya sampai habis.
APA? AKU MENINGGAL? AKU MASIH HIDUP!
Floryn menatap Jevan dengan takut, pria tampan itu tersenyum miring lalu terkekeh, terdengar sangat jahat. Jevan mengambil sebuah cermin, lalu diberikan pada Floryn. Gadis itu menerima dengan keadaan bingung.
FUCK!
"KENAPA WAJAHKU SEPERTI INI?"
"Cantikan? Operasiku tidak pernah gagal Lee Harin."
"Aku bukan Harin sialan!"
Jevan berdiri dari duduknya, menggapai tangan Floryn untuk ia tarik keluar ruangan. Untung Floryn dengan cekatan mengambil infusnya dan meninggalkan sang tiang. Floryn yang terus memberontak membuat Jevan tidak sabar, laki-laki itu menggendong Floryn dengan mudah untuk ia bawa ke dalam mobilnya.
"BRENGSEK!"
Brak!
Tubuh Floryn menghantam telak sebuah kasur, Jevan tega sekali melemparnya seperti itu. Floryn sedikit meringis, memandang sang adik ipar yang terlihat begitu menakutkan. Tatapannya tajam, Floryn takut.
"Jangan melukai dirimu sendiri, karena aku bisa melukai siapa saja yang kau miliki!" Floryn tau ancaman Jevan mengarah pada orang tuanya.
"Siapkan dirimu, kita menikah dalam Minggu ini."
Floryn memejamkan matanya erat mendengar pintu itu tertutup dengan kencang. Floryn menangis, berusaha berdiri dan beranjak dari kasurnya. Gadis itu berdiri di depan cermin, memandang wajah cantiknya disana. Wajah cantik yang selalu ia puja sudah musnah. Hanya ada wajah cantik milik Harin tercetak disana.
Floryn mengusap pipinya, dulu ia sedikit iri melihat pipi adiknya. Sekarang ia memiliki semua wajah milik Harin. Floryn tidak ingin, ia benci pada wajah ini. Wajah yang melekat di tubuhnya terlihat sangat buruk. Floryn menangis dengan kencang memegangi rambutnya.
Ia baru sadar rambutnya sudah berubah warna. Rambut ini bukan miliknya, ini adalah milik Harin. Kenapa Jevan menjadikannya sebagai pengganti Harin? Mereka berbeda, mungkin iris mereka terlihat sama. Tapi Harin dan Floryn sangatlah berbeda.
Tidak bisakah Jevan menerima sebuah kenyataan? Kenyataan bahwa Harin sudah pergi, kenapa Jevan malah berbuat jahat pada kerluarga istirnya?
Tubuh itu jatuh melorot sendirinya hingga terduduk di lantai. Wajah cantik milik Harin ia benamkan di kedua lututnya yang ia peluk. Menangis sekencang yang ia bisa, Floryn Han sudah tiada, sekarang Floryn harus hidup di dalam bayangan sang adik. Hanya ada Harin Lee di dunia ini.
To be continued~
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐼'𝑚 𝑁𝑜𝑡 𝐻𝑎𝑟𝑖𝑛
RomanceSetelah beberapa bulan kematiannya, Harin kembali bangkit. Jevan berhasil membangkitkan Harin dengan medisnya. Setelah dua tahun menyembunyikan keberadaan Harin, Jevan kembali memampangkan istrinya itu di depan semua orang. Semuanya tercengang melih...