Cerita selalu punya awal..
Kadang-kadang kembali lagi ke awal..
Hanya untuk menjelaskan..
Yang perlu dan harus di sampaikan..
"Spion ada untuk melihat kebelakang!!"
Oline Imanuela Xenovia.
Aldo sedang berada di kokpit pesawat, entah apa yang dilakukannya. Baring terus rasanya bosan setengah mati, tapi kalau aku banyak gerak bisa-bisa aku mati beneran.
Aku berasa di kamar khusus pesawat berkapasitas 2 orang. Pesawat keluarga pantjoro memang tidak sulit memfasilitasi semua ini, kenyamanan dan keamanan tentunya nomor satu.
Sesekali ku lihat keluar jendela, terlihat gumpalan awan jauh dibawah sana. Pesawat kami terbang tinggi diatas awan, jauh diatas burung-burung yang melintas juga.
Sudah 7x aku melihat keluar jendela hanya untuk menghilangkan kebosenan. Main HP juga bukan opsi terbaik, menonton youtube hanya membuatku semakin pusing. Dan juga setiap aku memegang HP, pikiranku langsung tertuju ke teman-temanku, aku rindu sekali sama mereka.
Tok. Tok. Tok...
Suara ketukan terdengar dari luar. Aku memiringkan kepalaku, bingung siapa yang melakukannya.
Tok. Tok. Tok...
Terdengar lagi suara nya, dengan penasaran aku pelan-pelan bergerak ke pintu untuk membukanya dan melihat siapa yang mengetuk.
Begitu ku bukan pintu kamar, tidak ada siapapun orang yang terlihat. Aku kebingungan dan berpikir, apa aku dikerjain Aldo?
Pluk...
Ada amplop jatuh di depan pintu, aku cepat-cepat melihat sekitar tapi nggak ada siapa-siapa. Suasana jadi seram, seketika aku merinding, Jangan-jangan pesawat ini berhantu.
Tapi segera aku menepis pikiran itu. Mana ada setan memberi amplop, jelas-jelas ini pasti ulah seseorang. Perlahan ku ambil amplop itu, kurasa ini memang ditujukan untukku. Seseorang yang tidak ku ketahui mencoba menyampaikan pesan untukku.
Lalu aku kembali masuk kamar dan membuka isi amplop itu. Tidak disangka, didalamnya terdapat 2 kertas, yang satu putih dan yang satunya lagi biru. Kubaca surat putih terlebih dahulu..
"Erine!? Ini darimu?"
Di surat itu tertulis (Dear Oline, This is Cegil). Kemudian ku baca isinya, tapi sebelum ku selesai membacanya. Terdengar suara langkah kaki, itu pasti Aldo.
Cepat-cepat ku sembunyikan surat-surat itu, dan ku selipkan di bantal tidurku. Karena gerakanku yang cepat, membuat tulang rusuk ku kesakitan.
"Aaarrgh... "
Karena suara teriakanku, Aldo segera berjalan cepat menghampiri. Wajahnya panik melihatku menahan sakit.
"Kamu kenapa line, dadamu sakit?"
Aku mengangguk, ku atur nafasku yang menipis, tapi setiap ku hirup nafas, dadaku terasa sesak dan ngilu.
Aldo menekan tombol darurat yang tersedia, memberitahu kondisi ku sekarang yang sangat membutuhkan bantuan.
"Kenapa nggak mau nyala sih??" Ucap Aldo kesal. Tombol darurat sudah ia tekan berkali-kali, namun suaranya pun tidak keluar sama sekali.
Ku lihat pintu kamar dibuka pelan hingga tidak menarik perhatian Aldo. Aku melihatnya tapi kondisiku bahkan membuatku tidak bisa bersuara. Orang itu dengan cepat memukul leher belakang Aldo hingga pingsan.
Walaupun panik, tapi aku tidak bisa apa-apa. Hanya pasrah melihat orang itu menyingkirkan tubuh Aldo yang pingsan kemudian mendekatiku.
"AAARGH.. "
Tubuhku dipaksa berbaring dengan cara dihempaskan. Rasa sakit di tukang rusukku semakin menggila, mataku memejam kuat menahan sakit yang bertambah sekarang. Dari tenggorokan ku terasa ada sesuatu yang hendak memaksa keluar. Aku muntah darah.
"Ada pesan dari Mr. Mouse untukmu!"
Orang itu kemudian mengeluarkan Hp dan hendak memutar sesuatu, tapi sebelum aku mendengarnya, kesadaranku menghilang.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Mouse 2: Orineship
FanfictionPart 2 dari Cerita Mr. Mouse... Kisah perkapalan antara Oline & Erine. Penuh dengan gelombang masalah dan angin kencang, apakah mereka dapat berlabuh di pulau kebahagiaan? Atau berakhir karam di tengah laut, terlupakan? Orineship.. (Oline x Erine)...