Setiap pesan, punya cara penyampaian..
Entah itu tersirat, atau tersurat..
Kamu tahu, ini ceritaku..
Menari dengan cepat bersama yang lain..
Singapura: 2023
Sebelum kami berangkat. Aku menatap jendela dengan pikiran melayang. Ditanganku ku genggam sepucuk surat merah. Sebuah pesan dengan isi yang membahagiakan....
Mobil kami melesat dijalanan kota. Menuju Rumah sakit dan akan sampai dalam waktu 20 menit. Aku bersandar di bahu Aldo yang sedang melihat ke jendela.
Pikiran ku kosong. Sejak tadi aku sedang menebak jalan rencananya. Tapi tidak sedikitpun terpikirkan. Dia memang tidak tertebak, membuatku terjebak.
Tanpa kami prediksi. Langit mendung perlahan-lahan di pagi ini, dan sekarang mulai menurunkan jutaan rintik air. Jalanan mulai basah, angin berhembus membawa dingin nusuk kulit.
Mobil yang kami tumpangi sangat futuristik dari segi kegunaan. Selain pendingin juga ada penghangat. Rasa hangat bersama pelukan Aldo membungkus tubuhku.
Mobil kami berhenti. Aldo memandang ke sopirnya "Ada apa?"
Sang supir menunjuk ke depan "Ada kecelakaan di depan sana Tuan. Banyak sekali kerumunan"
Aku yang penasaran juga menoleh dan melihat dari jendela kecelakaan itu. Terlihat sebuah mobil sedan menabrak mobil roll royce. Dan keadaan mobil itu mengalami rusak yang cukup parah.
Eh.. Sejak kapan..
Aku mulai merasa ada keanehan di sini.
Aldo yang melihat gangguan ini dengan cepat menyuruh supir melewati kerumunan itu.Sang supir mencoba melakukan nya, kerumunan itu membubarkan diri dengan cepat. Tapi sesaat mobil kami melewati tabrakan itu. Mereka kembali mengelilinginya dan juga mobil kami.
"Hei apa-apaan ini!?" Aldo jelas bingung dan kesal. Maksudnya apa ini. Kenapa mereka mengerumuni kami seakan-akan kamilah yang mengalami kecelakaan.
Brak.. Brak..
Salah satu dari mereka tiba-tiba memukul kaca jendela mobil kami kuat-kuat. Kemudian yang lainpun mulai mengikuti
Membuat kepanikan dalam mobil. Tak hanya kami, beberapa mobil bodyguard di juga dikerumuni.Para bodyguard itu mulai menunjukkan reaksi perlawanan. Namun banyaknya masa tidak mudah mereka hadapi. Prioritas utama mereka adalah kami, segenap usaha mereka coba.
Inilah saatnya. Ku ambil sebuah jarum besar seperti jarum karung yang sudah dilumuri obat bius. Dengan cepat ku tusukkan ke bahu, lalu ku timpa dan ku bekap mulut Aldo sekuat tenagaku hingga efek obatnya menjalar.
Terlihat efeknya mulai bekerja, di surat tertulis bahwa obat Bius ini 6x lebih kuat di bandingkan obat bius biasa. Hanya dalam waktu 7-10 detik ia akan langsung bekerja maksimal.
Sang supir tidak dapat membantu Aldo karena ia sudah di seret keluar oleh massa. Kemudian aku keluar dari mobil dan di tuntun oleh seorang perempuan menuju mobil sedan berwarna putih yang sudah mereka siapkan.
Aku menaikinya dan dibawa ke tempat yang tidak ku ketahui. Setidaknya aku sudah terbebas dari Aldo.
Sang supir mobil ini memberikan sebuah Hp yang berbunyi. Hp itu sedang mendapat panggilan.
"Ini dari nona.." Ucap supir itu.
Aku menerimanya dan mengangkat telpon tersebut.
"Halo... "
"Halo, Oline. Kamu ok?"
"Ya, aku baik-baik aja. Makasih Sha udah bantuin aku lolos."
"Ini bukan waktunya ucapin makasih. Kamu harus sampai dulu ke tempat tujuan"
"Ok, take care Sha."
"Aman.. "
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Mouse 2: Orineship
FanfictionPart 2 dari Cerita Mr. Mouse... Kisah perkapalan antara Oline & Erine. Penuh dengan gelombang masalah dan angin kencang, apakah mereka dapat berlabuh di pulau kebahagiaan? Atau berakhir karam di tengah laut, terlupakan? Orineship.. (Oline x Erine)...