Mereka Yang Tahu (2)

195 19 1
                                    

Hidup cuma sekali, jangan sampai salah langkah..

Bukan tidak boleh, namun jatuh terus tandanya kamu sedang letih..









Bandung :   03 - 05 - 2021









Waktu pulang sekolah siapapun pasti menunggu dan bersiap pulang untuk beristirahat. Tapi tidak dengan yang baru saja bersitegang semakin dekat jam pulang, hati mereka semakin was-was.

Masalah yang terjadi sewaktu istirahat masih terbayang-bayang dibenak mereka. Sudah bisa dibayang betapa chaosnya perseturuan mereka nanti

Namun itu tidak bisa di hindari. Saat pulang sekolah, suasana panas kembali terjadi.

BUAAGH... BUAAGH...

Dua pukulan telak menghantam ulu hati Aldo. Nafasnya memburu tidak teratur, sakit di ulu hatinya membuatnya pusing.

"MAMPUS LO!!"

BUAAGH..

Tendangan kuat dari belakang berhasil mengenai Zean, ia pun terlempar ke tanah.

Pelakunya adalah Cs Aldo, ia bersama dua lainnya ikut menghajar Zean dan mengeroyoknya, membuat Zean keteteran.

Tanpa di duga, seorang cowok ikut membantu Zean. Ia menghajar tiga orang itu saat mereka sedang fokus mengeroyoknya Zean.

"Woy Farel, ngapain lo bantuin dia"

"Iya, ngapain hah.. Dasar pengkhianat"

Cowok bernama Farel itu melemaskan bahunya lalu menantang mereka dengan mengandungkan jari tengahnya.

"Dasar banci, mainnya keroyokan"

Tiga orang itu menjadi panas mendengarnya. Bersamaan mereka menyerang Zean dan Farel.

Walapun hanya berdua, mereka tidak kesulitan bahkan dengan mudah mengatasi kroco-kroco Aldo itu. Tiga orang itu terkapar mengerang sakit di berbagai bagian tubuhnya. Satu diantaranya memegang burungnya yang ditendang oleh Zean.

Aldo berdiri lemas sambil memegang tiang parkiran. Ia melihat teman-temannya terbantai dengan mudah. Sesaat menunggu, yang lain mulai berdatangan. Mereka membantu menggopoh Aldo dan hendak menyerang Zean dan Farel.

"BERHENTI KALIAN!!!"

Teriakan tegas terdengar dari Kepala sekolah yang memegang TOA. Ia dengan lantang menyuruh mereka semua menghadap dirinya ke kantor sekarang juga.

Oline hanya bisa melihat dari kejauhan. Ia begitu khawatir dengan Zean dan juga teman yang membantunya itu. Kalau nggk salah Farel namanya. Ia jadi keingat, dialah yang menolong Oline dan Nachia sewaktu Aldo menyiksanya saat piknik.



°°°


Di kantor kepala sekolah, Pak bagas selaku pemimpin tertinggi sekolah memandangi Para siswa yang baru saja berkelahi tadi. Emosinya ia tekan sekuat mungkin. Kalau tidak, sudah sejak tadi ia lempar buku ke wajah mereka satu persatu.

Zean, Farel, serta beberapa teman Aldo sekarang berhadapan orang yang paling berkuasa di sekolah ini. Ada secuil rasa gugup dalam hati mereka, namun bagi Zean dan Farel, mereka siap membela diri habis-habisan. Tentu bisa dipastikan posisi mereka tidaklah salah.

Pak bagas hanya diam memperhatikan murid-muridnya ini. Ia sedang menunggu seorang lagi, si pelopor masalah.

"Dimana Aldo?" Tanya sang kepala sekolah. Sudah 15 menit, ia sampai menyuruh murid lain untuk memanggilnya tapi belum juga datang.

Zean dan Farel hanya diam, sementara teman-teman Aldo cuma menengok kanan-kiri, mereka tidak tahu kemana bos mereka pergi.

Namun, ketidakhadiran Aldo membesit rasa khawatir di hati Zean. Entah kenapa perasaannya begitu tidak enak.

"Pak, mohon izinkan saya mencari nya pak" Ucap Zean. Ia sebenarnya ingin memastikan Oline aman

"Kamu jangan coba-coba Zee. Kalian berdua lah sumber masalahnya, bisa jadi kalian berantem nanti saat bertemu di sana tanpa pengawasan saya"

Mendengar keberatan itu, hati semakin kalut. Badannya bergetar pelan senada dengan rasa takut yang melayang di benaknya.

Adrenalinnya terpicu begitu kuat akibat rasa khawatirnya. Zean segera berlari keluar kantor tanpa mempedulikan teriakan marah Pak bagas.

Ia ke parkiran namun Zean tidak menemukan Oline disana, Ia lalu ke kelas, perpustakaan, ruang komputer, Lab, sampai di kantin. Tidak ada satupun tanda-tanda adanya Oline.

"Zee, kamu nyari Oline?" Tanya siswi yang berada di situ.

Zean mengangguk, nafasnya memburu karena capek berlari-lari mencari Oline.

"Tadi pergi sama Aldo"

Jawaban Siswi itu jelas membuat darahnya mendidih. Seketika terbayang hal-hal aneh yang akan di lakukan Aldo kepada Oline.

"HEI ZEAN, KEMBALI KE KANTOR!!" Pak bagas datang bersama 2 orang guru hendak menyeretnya kembali ke kantor. Tapi Ia segera lari ke motornya lalu melesat pergi tanpa bisa di cegah.

"Argh dasar!.."

Pak bagas menyuruh 2 orang guru itu kembali ke kegiatannya masing-masing. Lalu Ia mengambil HP nya dan mengetik pesan

"Maaf bos, Zee berhasil kabur dari penahanan saya"

Ia mengechat Aldo dan meminta maaf. Semua ini sudah diatur. Sengaja Aldo mengatur perkelahian dengan Zean agar membuat cowok itu di panggil lalu tertahan di kantor. Sementara Ia akan membawa Oline bersamanya.

Pengkhianat lebih berbahaya dari musuh terbesar...












Tbc.

Mr. Mouse 2: OrineshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang