Pengkhianatan

258 25 1
                                    

Maafkan aku, aku salah..

Aku salah, karena sudah mempercayaimu..






SINGAPORE:  2023





Rasa empuk kasur begitu memanjakan punggungnya. Sejak tulang rusuk oline pulih, ia bisa bergerak leluasa lagi. Namun masalahnya oline harus tetap terlihat seperti biasa.

Kalau ada Aldo dan yang lain, ia akan berpura-pura sakit. Dan ini jadi PR untuknya. Takutnya oline bersikap berlebihan dalam berakting, jadinya bisa ketahuan nanti.

Dan untungnya ia sedang sendiri dikamar. Bebas bergerak menggeliat kesana-kemari. Kan ada CCTV? Tenang aja. Semua CCTV disini sudah di atur oleh Mr. Mouse. Khususnya kamar oline, semua dalam kendalinya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 23:26, ini sudah tengah malam tapi sejak tadi oline tidak bisa tidur. Ia sedang memikirkan Erine, berapa lama lagi sahabatnya itu sampai di Singapura dan menjemputnya. Ia sudah tidak sabar lagi ingin bertemu dengannya.

"Erine.. Please, cepat datang kesini."

Oline menghela nafas. Besok ia harus menjalani operasi tulang rusuk. Dirinya seharusnya tidak bergadang supaya tidak mengantuk besok. Tapi matanya sulit terpejam.

Akhirnya setelah terus berusaha memejamkan mata selama 30 menit. Oline pun tertidur.



SMA Tunas karya:  2023




Suasana kembali kondusif. Setelah kehebohan dengan kasus yang menimpa oline, sekolah diliburkan selama 1 pekan sekaligus untuk memudahkan para polisi menginvestigasi. Teman-teman dekat oline sudah di periksa, dan hasilnya nihil. Tidak ada yang bisa dijadikan petunjuk.

Pak judi sang kepala sekolah sedang berada di kantornya bersama bu Ashel selalu wali kelas X IPA kls A. Mereka sedang membahas tentang kasus hilangnya oline beserta kaitannya dengan kelompok geng motor The Dominus.

"Para polisi tidak bisa kita percayai seratus persen. Mereka bisa saja diutus oleh pemimpin geng itu untuk menghilangkan bukti-bukti keberadaan dan kegiatan mereka di sekolah ini." Ucap pak judi kesel.

Kehadiran polisi memaksa yayasan meliburkan sekolah selama seminggu menjadi beban pikirannya. Bisa saja polisi itu suruhan, orang bayaran yang sengaja di datangkan ke sekolah untuk menyabotasi sekolah.

"Pak, kita ngak punya pilihan lain. Mereka datang dengan laporan dan surat perintah yang sah. Nggak ada yang bisa hentiin mereka sekarang." Ucap bu Ashel menggeleng pasrah.

Dirinya pun termasuk yang di investigasi oleh petugas kepolisian karena kedekatannya dengan oline.

Tak...

"Hahhh.. Pelapornya dirahasiakan. Apa maksudnya itu. Jelas-jelas ini mencurigakan. Bukannya saya nggak mau mempercayai mereka, tapi semua seperti tersetting oleh seseorang. Apa kamu nggk ngerasa itu!?" Ucap pak judi
Sedikit membanting gelas minumnya yang sudah kosong.

Bu Ashel menggeleng. "Saya tidak kepikiran sampai sana. Yang saya pikirkan sekarang itu keadaan oline."

Pak judi menghela nafas pelan. Ia mengangguk kecil. Benar, dirinya pun memprioritaskan itu. Oline ada murid dari sekolah yang ia kepalai, dan juga kasus hilangnya oline berhubungan dengan sejarah kelam sekolah ini. Secara tidak langsung ia harus punya andil dalam pencarian oline.

"Kalau gitu pak. Saya permisi dulu" Bu Ashel pamit undur diri dari kantor. Setelah dipersilahkan keluar, ia keluar dan pergi ke lift.

Sekarang waktunya kelas masuk, Penggunaan lift menjadi leluasa. Ia kemudian menekan nomor 6. Pintu lift tertutup kemudian perlahan-lahan naik.

Sesampainya ia di lantai 6, Bu Ashel tidak ke kantor nya ataupun ke kelas. Tapi ia pergi ke ruangan toilet perempuan. Lalu kemudian ia menutup dan mengunci pintu ruangan itu. ia lalu mendekati wastafel di situ dan mengetuk-ngetuk kacanya dengan ketukan khusus.

3 toilet kecil di ruangan itu tiba-tiba masuk dan tersimpan kedalam lantai. Di samping kanan dinding terbuka sebuah pintu. Disitu ternyata ada sebuah lift tersembunyi. Bu Ashel lalu segera memasuki lift tersebut.

di dalam lift, terlihat pilihan tombol lantai yang ganjil. Bukan lantai 1 - 10, tapi lantai 11 - 13. Bu Ashel menekan tombol 12, lift bukannya naik tapi justru berjalan turun kebawah.

Sesaat menunggu. Lift itu sampai di lantai 12. Saat pintu lift terbuka, terlihat di depan, lorong yang remang-remang. Tapi Bu Ashel melangkah memasuki lorong itu dengan santai.

Di sisi kanan-kiri terdapat banyak pintu. Namun tempat yang dituju olehnya berada di ujung lorong ini. Dan terlihat sebuah pintu berwarna biru, itulah ruangan yang ia tuju.

Saat sampai di depan pintu biru itu, ia mengetuk sebanyak 6 kali. Secara otomatis pintu itu terbuka dan Bu Ashel memasukinya.

Di dalam ruangan itu, hanya terdapat 4 sofa dan meja kayu berbentuk kotak persegi panjang ditengahnya. Dan di sofa itu, terdapat 4 orang. Mereka adalah Sasha, Kak Chika, Kak Christy. Dan Mr mouse.

"Sudah lama kami menunggumu. Ashelia  Narendra."









Tbc.

Mr. Mouse 2: OrineshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang