Good Or Bad?

131 9 0
                                        


Setelah semua itu terjadi, paginya Soobin terbangun dan melihat kesebelahnya Yeonjun sudah tidak ada disana. Soobin bangun dari tidurannya dan duduk, lalu memanggil Yeonjun. "Yeonjun??" Soobin tidak mendengarnya. Dia berusaha untuk berdiri dan mencari Yeonjun, setelah berdiri Yeonjun sudah dihadapannya. Soobin terdiam melihat Yeonjun dihadapannya, Yeonjun juga terdiam melihat Soobin yang berdiri dihadapannya dengan baju terkancing sedikit dan tidak memakai bawahan. "Kenapa bangun?" Yeonjun menanyakan kenapa Soobin bangun dari tidurannya "Um..aku..mau nyari kamu.." jawab Soobin membuat Yeonjun menghampirinya, Soobin sedikit terkejut dengan Yeonjun yang tiba-tiba jalan mendekatinya. Yeonjun berlutut lalu menggenggam tangan Soobin dan bertanya lagi "Kenapa nyari aku? kangen?" Soobin terdiam, hati Soobin berdetak kencang. Yeonjun yang melihat Soobin terdiam dan menunduk ke bawah, Yeonjun berdiri lalu memegang dagu Soobin dan mengarahkannya tepat di hadapan Yeonjun. "Kenapa? kamu ngerasa ada yang sakit?" Soobin refleks menepis tangan Yeonjun, setelahnya Soobin terkejut lalu meminta maaf. Yeonjun yang melihat Soobin bertingkah aneh, menarik tangan Soobin dan membawanya ke ruang tamu.

Di ruang tamu, "Kamu kenapa? inget sesuatu?" Yeonjun bertanya pada Soobin yang sedang terduduk di sofa. Soobin hanya menunduk dan tidak berkata apa-apa, Yeonjun duduk disebelahnya dan merangkul pinggang Soobin. Yeonjun terlihat bingung apa yang harus dia lakukan jika Soobin seperti ini. "Kalo kamu inget sesuatu, bilang aja. Ga masalah." mendengar itu Soobin jadi berpikir, apa dia harus memberi tahu Yeonjun apa yang terjadi saat dia di rantai oleh Yeonjun atau tidak. Soobin memutuskan untuk memberi tahu Yeonjun "Aku..mimpi" Yeonjun menatapnya dan bertanya "Mimpi apa? ceritain semuanya ke aku, ya?" Soobin mulai bercerita dari dimana dia merasa pusing dan terus mengingat memori dia dan Yeonjun sampai dimana dia menjatuhkan dirinya saat dirantai di bangku. Yeonjun mendengarnya terkikik "Itu bukan mimpi, sayang.." Soobin mengangkat kepalanya dan menatap Yeonjun "Bukan mimpi..?" Yeonjun mengangguk dan bergeser lebih dekat ke Soobin "Aku buat ruangan itu khusus, jadi setelah satu jam kamu di dalam sana, kamu akan mengingat memori aku dan kamu." Soobin melihat Yeonjun bingung, tanpa disadari Soobin mengecup bibir Yeonjun. Yeonjun terkejut, Soobin membuat Yeonjun terdiam. "Maaf..." Yeonjun memegang wajah Soobin, dan mengarahkannya ke wajah dia "Ga perlu minta maaf, jadi, kamu ingat sayang kenapa kamu minta putus?" Soobin mengangguk "Iya? kenapa itu" Soobin sedikit takut mengatakannya, Yeonjun menunggu Soobin menjawabnya sembari dia menatap Soobin. Soobin jadi merasa lebih takut, entah mengapa sekarang dia yang takut dengan ini. Yeonjun masih menatapnya, dia menghela membuat Soobin tersentak. "Kamu ingin menjawabnya sekarang atau nanti?" Soobin ingin menjawannya sekarang, tapi dia takut dengan ekspresi Yeonjun jika dia memberi tahu Yeonjun. "Aku malu..." "Kenapa?" Hendak Soobin menjawabnya, Yeonjun mengelak dan berkata "Kamu ngeliat aku ngomongin tentang kamu sama Bongju, ya?" Soobin kaget, Yeonjun mengetahui apa yang mau Soobin keluarkan dari mulutnya. Soobin mengangguk, dan lanjut mengatakan apa yang dia ingat "Aku ngerasa kalau aku ga berguna, jadi...aku minta putus.." melihat wajah Yeonjun, terlihat Yeonjun sedikit kesal. Soobin meminta maaf, dan menundukkan kepalanya lagi. "Kamu udah bilang kan kalau kamu pernah ga sengaja nguping percakapan aku sama Bongju?" Yeonjun mengingat kalau Soobin pernah bercerita itu. Tapi, Soobin sebenarnya menceritakan hal lain yang membuatnya ingin putus dengan Yeonjun. Soobin menggelengkan kepalanya dan "Ada hal lain yang buat aku ngerasa ga berguna deket kamu..." Yeonjun tidak mengira kalau bukan itu, Yeonjun bertanya pada Soobin apa hal lain itu. "Aku...denger kamu ngomong sama orang lain tentang aku, topik yang kamu bicarain sama orang itu..." Yeonjun masih mendengarkan Soobin, Soobin takut untuk lanjut memberitahu Yeonjun. "Kamu mau bilang atau ga?" "Ga akan...marah, kan?" tanya Soobin sekalau dia memeberi tahu Yeonjun hal yang membuatnya putus dengan Yeonjun. Yeonjun menggelengkan kepalanya, Soobin melanjutkan memberitahu Yeonjun "Orang itu mengejek aku gay, dan kamu bilang 'Aku tahu, itu menjijikan.' setelah aku denger itu, dada aku terasa sakit banget, sebelum aku pergi dari sana orang yang bersamamu bilang 'Kenapa kau berteman dengannya? katamu dia menjijikan dan tidak berguna dalam hal apapun.' aku semakin sakit mendengarnya, dan aku segera pergi dari sana. Sepulang sekolah, kau tahu kan? aku minta putus denganmu, seminggu kemudian aku memutuskan untuk pindah sekolah. Saat di sekolah baruku, aku sepulang sekolah ga lihat ada mobil sedang melaju cepat, tanpa sengaja menabraku, aku jatuh koma dan membuatku hilang ingatan. Sudah sedikit sembuh, aku mulai sekolah lagi. Dan disana aku bertemu dengan Cha Joowan, dia perduli denganku, dia ga pernah membicarakan hal buruk tentangku. Setelah lulus SMA, aku berpacaran dengannya. Sampai sekarang, aku masih berpacaran dengannya. Maaf..." Yeonjun mendengarnya terdiam. Soobin mengalihkan pandangannya, dia tidak berani menatap Yeonjun setelah mengatakan itu semua. Yeonjun menepuk pundaknya Soobin dengan lembut, Soobin bingung apa yang dilakukan Yeonjun. "Maaf...aku gatau kamu mendengar pembicaraanku dengan temanku, disana aku berpura-pura tidak menyukaimu. Aku ga mau dijauhkan teman-temanku, jadi aku terpaksa mengatakan itu. Maaf...Soobin." Soobin sedikit kesal, tanpa sengaja dia meneteskan air mata yang membuat Yeonjun memegang wajah Soobin dan mengarahkan ke wajahnya. "Kenapa?.." dengan nada khawatir, Soobin menggelengkan kepalanya. Yeonjun memeluknya, "Maaf Soobin, setelah kamu putus denganku. Aku sedikit bingung dan kesal, aku sebenarnya gamau putus, tapi kamu tetap ingin putus denganku. Aku...menyesal mengatakan itu tentangmu...maaf Soobin, aku minta maaf..." kata Yeonjun dengan nada bicara seperti ingin menangis, Soobin memeluknya dan menepuk pelan-pelan punggungnya. "Gapapa...aku udah maafin kamu dari lama, hanya saja aku sedikit sakit hati." Yeonjun menangis berat dipelukan Soobin, Soobin mendengarnya hanya bisa menepuk punggungnya Yeonjun.

Malamnya, Yeonjun tertidur setelah menangis di pelukan Soobin selama 10 menit. Soobin ke ruang tamu dan duduk di sofa, memikirkan bagaimana caranya dia bisa mengingat semua itu sekarang, dan kenapa bukannya dari dulu sebelum bertemu dengan Yeonjun?

Tidak lama, ada yang mengetuk pintu lumayan kencang. Seperti memaksa Soobin untuk membukakan pintu untuk siapapun yang mengetuk pintu itu, Soobin setengah kaget sampai terbangun dari duduknya. Sebelum membuka pintu, Soobin melihat ke lubang pengintip dan dia melihat Cha Joowan berdiri dengan wajah khawatir. Soobin segera membukanya dan "Joowan?? kok kamu tau aku disini??" dengan suara pelan tetapi tegas "Kamu harus pulang, ayo ikut aku" sembari menarik tangan Soobin, Soobin melepas genggaman itu "Apa maksud kamu?" bertanya pada Joowan yang kaget setelah Soobin melepaskan genggamannya "Aku gamau kamu disini, ayo pulang" paksa Joowan lagi menarik tangan Soobin kembali, Soobin mencoba melepaskan tarikan itu tapi tidak bisa. Tiba-tiba Yeonjun muncul dan menarik Soobin ke arahnya, Joowan terkejut dengan itu yang menarik dirinya juga ke arah Yeonjun. Yeonjun menarik Soobin jauh dari Joowan, sesampai Joowan jatuh terduduk. (Keadaan berada diluar)

Joowan bangun dari jatuhnya dan berusaha untuk menarik Soobin kembali. "Lepaskan dia!" Yeonjun hanya berdiri diam disana sembari tetap memengang erat Soobin, Soobin hanya terdiam bingung apa yang harus dia lakukan. Joowan mendekati mereka berdua dan mencoba untuk melepaskan Soobin dari Yeonjun dengan memukul Yeonjun, tetapi gagal dengan Yeonjun yang menghindari pukulan itu. Joowan berakhir di pukul dengan Yeonjun, Soobin terkejut dengan keadaan yang tiba-tiba itu dan melepaskan genggaman Yeonjun untuk membantu Joowan berdiri. "Apa yang kamu lakukan?!" sembari membantu Joowan, "Aku gapapa, Soobin...ayo kita pergi, ya?.." Joowan bilang pada Soobin kalau dia baik-baik saja dan meminta Soobin untuk pergi dari sana bersamanya, Yeonjun tidak berdiam diri disana. Dia menarik Soobin kembali, melepaskan tarikannya ke arah belakang Yeonjun yang mendekati pintu. Soobin yang terhempas dengan tarikan tadi terbaring lalu berusaha untuk berdiri menghampiri Yeonjun yang mendekati Joowan.

Yeonjun mengepal kerah baju Joowan dan mendekatkan wajah Joowan ke wajahnya, "Pergi dari sini, atau SAYA tarik paksa ANDA keluar dari sini?" ancam Yeonjun pada Joowan, Joowan tetap ingin membawa Soobin kembali, Soobin menghampiri Yeonjun dan memegang lengan Yeonjun lalu menariknya jauh dari Joowan. Yeonjun yang ditarik menepis Soobin sampai membuat Soobin terjatuh duduk, Joowan yang melihat itu hendak menonjok Yeonjun. Yeonjun yang tertonjok menjadi lebih kesal dan mereka berdua berkelahi di tempat, Soobin yang diabaikan kembali ke dalam rumah Yeonjun dan mencari sesuatu untuk menghentikan mereka. Soobin mengambil buku yang lumayan tebal dan berat, dia juga tidak mau membuat Yeonjun berdarah. Soobin kembali keluar dan memukul kepala Yeonjun yang membuat Yeonjun seketika terjatuh, Soobin menyuruh Joowan untuk kembali saja ke tempat Soobin dan Soobin memberitahunya akan segera kembali. Joowan tidak bisa apa-apa dengan Soobin, jadi dia menurutinya untuk pergi dari sana. Soobin menunggu diluar sampai Yeonjun terbangun, setelah beberapa menit Yeonjun terbangun. Dia bertanya "Kenapa kamu pukul aku pake buku?" Soobin yang tiba-tiba mendengar itu terkejut, sebelumnya dia sudah merencanai untuk memberitahu Yeonjun kalau Joowan yang memukulnya sampai jatuh pingsan, tetapi Yeonjun sudah mengetahuinya.

Soobin terdiam disana, Yeonjun bangun dari kepalanya yang sebelumnya terbaring di pangkuan Soobin. Yeonjun tiba-tiba mencium Soobin dan berdiri, Yeonjun membantu Soobin berdiri juga. Setelahnya "Maaf..." Soobin meminta maaf kepada Yeonjun, Yeonjun hanya terkikik, tetap jalan ke arah pintu. Di dalam, Yeonjun tiba-tiba menarik Soobin dan mendorong Soobin tepat ke tembok. Soobin terkejut dengan itu, Yeonjun mencium Soobin dengan agresif. Soobin yang mendapatkan itu sedikit terbawa suasana dan hampir kehabisan nafas, Soobin mendorong Yeonjun dan terengah-engah. Yeonjun yang melihat Soobin tersenyum, "Mau di lanjut, atau berhenti disini?" Soobin terdiam sebentar, setelahnya menyerang Yeonjun dengan ciuman.

Choices - [YeonBin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang