Halo semua🥰 Puasa hari ke dua semoga lancar ya🥰
| ××× |
20 Tahun Kemudian....
Seorang pria mengenakan sorban yang melilit di lehernya sedang mengajar dan menceritakan tentang perjalanan nabi besar Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.
"Peristiwa Isra' Miraj itu sendiri sudah tercantum dalam Al-Qur'an surat Al Isra ayat 1 yang artinya 'Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui," jelas pria itu panjang lebar kepada para muridnya yang mendengar. Pria itu lantas mempersilahkan murid-muridnya untuk mengajukan pertanyaan.
Anak laki-laki yang duduknya berada di bangku paling belakang sontak saja tidak mau menyia-nyiakan kesempatan.
"Pak Arkanza bolehkah saya bertanya?"
"Ya, Fathan. Silahkan. Kau ingin bertanya apa?" jawab Arkanza.
Dia adalah Arkanza Zayyan El Zein. Seorang guru, pendakwah, sekaligus pemilik El Zein International School-yang dibangun secara pribadi oleh keluarga El Zein di tengah-tengah padatnya kota Istanbul, dengan harapan anak-anak yang kurang mampu dapat memiliki pendidikan yang sama dengan anak-anak lainnya. Meski mayoritas pelajarnya muslim, tapi El Zein International School juga menerima murid yang non muslim.
"Isra dan Miraj itu sendiri apakah memiliki arti, pak?" tanya Fathan menarik perhatian teman-temannya kembali menyimak.
"Pertanyaan yang bagus, Fathan. Tentu saja Isra dan Miraj itu memiliki arti masing-masih yang berbeda. Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsha. Sementara Miraj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW ke alam yang paling tinggi yang dinamakan Sidratul Muntaha dan disanalah sholat lima waktu diwajibkan," papar Arkanza.
"Awalnya Allah perintahkan sholat lima puluh waktu dalam sehari. Namun, demi umatnya... Nabi Muhammad SAW terus meminta keringanan sampai berkali-kali sehingga menjadi lima waktu dalam dalam sehari semalam yang mana pahalanya setara dengan sholat lima puluh waktu, Masyaallah..."
Arkanza terus bercerita mengenai perjalanan Isra Miraj nabi Muhammad SAW. Dan menjawab semua pertanyaan dari murid-muridnya. Semua penjelasan yang ia sam mudah dipahami dan dimengerti.
"Sekian untuk hari ini, Asassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."
"Walaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh."
Arkanza keluar dari kelas bertepatan dengan Adzan yang tengah berkumandang. Tujuan Arkanza adalah Masjid yang letaknya berada di ujung barat tak jauh dari gerbang utama. Tidak jarang, beberapa murid yang bertemu menyapa Arkanza yang kemudian dibalas Arkanza dengan senyuman. Ditengah perjalanan Arkanza berpapasan dengan seorang wanita muslimah.
"Assalamualaikum, pak Arkanza."
"Walaikumsalam, Azzaira."
Azzaira Lalitha, wanita cantik yang mengenakan gamis berwarna cerah itu tersenyum manis. Berbeda dengan Arkanza yang memilih menatap jalan setapak ketimbang melihat wajah cantik Azzaira.
"Pak Arkanza mau pergi ke Masjid?"
"Kau tidak dengar bahwa adzan tengah berkumandang?"
Azzaira merutuki pertanyaannya. "Maaf, Pak. Saya---"
"Jika tidak ada yang ingin dibicarakan, saya ijin untuk segera pergi ke masjid, Azzaira. Sesungguhnya Allah tidak menyukai umat yang suka mengulur-ulur waktu ketika dipanggil. Begitupun dengan saya. Assalamualaikum," pamit Arkanza. Langkahnya terburu-buru melihat orang-orang sudah mulai memenuhi masjid.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Tak Bertuan
Ficción GeneralSheza Humaira yang putus asa karena nyaris menjadi korban pelecehan dan perundungan sejak kecil, tidak percaya dengan keberadaan Allah. Hingga suatu hari... Ia yang jauh dari kata baik, justru bertemu dengan Arkanza Zayyan El-Zein. Lelaki taat dan t...