HE'S| BAB 10

63 3 0
                                    

Ting...

Setelah dia sampai di tingkat dua ratus kaki terus menapak keluar dari dalam lift dan menuju ke arah pintu bilik milik Aaron. Jam yang berada di tangan dia jeling, sudah terlabat sepuluh minit. Makin Laju Lya berlari.

Sesampainya di depan pintu dengan nafas yang keluar masuk, keluar masuk dia mengurik kembali memorinya semasa dia berbual dengan Hayyan yang memberi tahunya untuk membuka pintu hanya tinggal memasukkan kata sendi.

Panel elektrik yang berada di sebelah kanan pintu dia lihat, kaki menapak ke depan lalu tangannya menekan panel elektrik itu.

Seperti yang Hayyan beritahu dirinya, nombor '132160' dimasukkan. Lepas saja kata laluan dimasukkan pintu pun terbuka. Pandangan yang tadi tertujuh pada panel sekarang melihat ke arah pintu yang terbuka.

Dia ingin berlalu masuk.

Tapi baru saja kakinya mendarat masuk tidak dia sangka akan melihat Aaron yang tidak berbaju hanya memakai seluar. Langkahnya mati seketika hingga membuatnya sedikit tergelincir dengan lantai dan terjatuh.

Buk...

Aaron yang mendendarkan suara dari arah belakang terus saja berpaling. Terlihat di matanya yang Lya sedang terduduk di lantai. Namun di dalam hatinya langsung tidak ada niat untuk membantu Lya.

"Ya Allah sakitnya," kata Lya dan cuba untuk bangun.

Setelah dia bangun tangannya mengusap punggung dengan perlahan. Terlihat wajah Lya begitu pahit menahan kesakitan.

"Itulah padahnya bila masuk bilik orang tak ketuk dulu." Tidak tahu itu dia marah ke tak tapi jelas seakan ingin Lya merasa bersalah.

Lya menunduk, "Maafkan saya tuan," ujar Lya meminta maaf.

Aaron seketika tersenyum sinis. Dia datang mendekat ke arah Lya.

"Since you are here..." belum habis Aaron mengatakan itu Lya langsung berundur ke belakang. Riak takut di wajahnya keluar.

Dia melihat Aaron dengan nafas yang tak terkawal. Ditambahkan lagi dengan Aaron yang sekarang ni tidak berbaju. Memang takutlah jadinya!

Apa dia nak buat dengan aku ni!? Perkosa? Ya Allah tolonglah jangan! Aku masih ingin hidup dengan kesucian. Tidak seperti ini ya Allah!

"Why, you're scared sweetheart?"

Bertambah takutlah si Lya, dalam dirinya jantungnya itu seakan ingin keluar saat Aaron semakin dekat dengan dia.

Pintu yang tadi terbuka luas tiba-tiba tertutup, laju Lya menolah ke arah pintu.

Satu saja, dia keluar selamatlah dia.

Dengan hatinya yang masih takut dia cuba untuk berlalu keluar sebelum pintu itu tertutup dengan sepenuhnya.

Tapi baru saja ingin membuka langkah, Aaron dengan cepat menangkap pergelangan tangannya lalu dirinya ditolak ke dinding. Hinggap saja tubuh Lya ke dinding bilik Aaron pintu pun tertutup.

Huhh... Itu semuanya hampa belaka. Kenyataannya Aaron lagi sigap bertindak.

Lya yang berada di dinding Aaron halangi dengan kedua tangannya, wajahnya dia dekatkan pada Lya.

Lya yang hanya seorang perempuan cuba untuk melepaskan diri tapi otaknya buntu untuk berbuat apa.

Apa aku nak buat ni? Tolak dia? Eee... Taknak aku dahlah tak pakai baju!

"Saya tak sangka yang awak ni sebenarnya cantik juga." Itu pujian ke atau saja nak main-mainkan aku? Lya bingun. Seketika mata Aaron meliar ke bawah.

Lya yang merasa ini sudah keterlaluan dia menolak Aaron dengan sekuat hatinya. Tidak disangka itu berhasil, Aaron sedikit ke belakang.

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐄𝐧𝐝𝐢𝐧𝐠'𝐬 | 𝐎𝐆Where stories live. Discover now