Bab 18

116 8 4
                                    


[Sudut pandang orang ketiga]




Di suatu tempat terlihat seorang ultra dgn corak merah hitam perak yg gelap tengah memangku dua ekor bayi kaiju.

Suasana nya yg tenang dan Pemandangan langit galaksi yg indah bertabur kan bintang² yg bersinar terang.

Lama dalam suasana tenang dan sunyi ini lalu terdengar suara kecil yg lucu.

"Kakak besar! Kenapa bintang² itu bisa bersinar terang?" Baby kaiju 1

"Hm.. mungkin karena dia memiliki cahaya impian dan harapan"???

"Tapi.. kenapa? Padahal bintang itu sangat jauh dan tidak jarang dia selalu bersinar sendiri?" Baby kaiju 2

"...karena mereka tidak pernah menyerah pada harapan serta impian yg ada dalam diri mereka"???

"Meski kadang mereka selalu sendiri, nyatanya mereka sebenarnya kesepian, tapi karena mereka memiliki harapan serta impian yg membuat mereka selalu bersinar dan terus bersinar, tak peduli mau itu di dalam gelap kegelapan sekalipun, mereka akan selalu bersinar untuk mewujudkan nya"???

"Begitu.. tapi jika dia gagal? Dan menyerah Apakah ia akan redup dan menghilang? Serta harapan dan impian nya?" Baby kaiju 1

Mendengar pertanyaan itu, ultra itu tidak bisa tidak tersenyum, lalu dia mulai berkata dgn suara yg jauh lebih lembut dari sebelumnya.

"..kakak besar ini akan memberi tahu kalian tentang sesuatu yg sangat luarbiasa"???

"Uh? Apa itu?" Baby kaiju 1/2

"...kalian tau? Lelah itu pasti namun menyerah bukan solusi.. badanmu boleh lelah, pipimu boleh basah, tapi jangan sampai menyerah, tidak peduli sesulit apapun itu"???

//hembusan//

GREPP?!

"AKH...."

"a-apa itu barusan?"

Tok.. tok.. tok..

Cklek..

"Oi yuna kau baik² saja?" Sora

"Uh.. oh! Sora.... y-ya aku baik² saja kok" yuna

"...baiklah kalu begitu" sora

"Oh iya.. jika kau lapar, makanan sudah ada di meja makan, aku akan pergi menghadiri kelas" sora

Setelah itu sora menutup pintu kamar yuna lalu pergi, sedangkan yuna sendiri masih diam dan merenungi kejadian sebelumnya.

"Apakah tadi itu mimpi? Tapi itu terasa sangat nyata!" Yuna bergumam pada dirinya sendiri.

"Tapi.. ultra itu bisa mengerti bahasa moster.."

"Juga.. dari bentuk dan corak.. ultra itu tampak familiar.. terlihat mirip denganku.. geed?"

"....emang geed bisa bahasa moster yah?"

"Akkhhh!!!! Ini membingungkan kan?!"

Setelah bergulat dgn pikirannya sendiri, yuna mulai beranjak dari kasur menuju kamar mandi, ia kemudian menatap pantulan dirinya di cermin wasstafel.

"Sungguh sulit dipercaya.. " sebuah senyum tak luput dari wajahnya, tapi senyum itu bukan senyum biasa bahagia, senang atau pun terharu, tapi sebaliknya.

《Ultrawomen Geed: Yume To Unmei》 [Diberhentikan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang