- CHAPTER > 2 UDK.

69 7 3
                                    

Haii tolong bantu

Vote‼️

Comment ‼️

And Follow 🤗

__HAPPY READING__

Axton yang tengah dibawa emosi langsung menghampiri marvin dan menamparnya

Plak...

" MARVIN APA KAU TIDAK PUNYA HATI HAH? BISA-BISANYA KAU MENDORONG MAMAMU SENDIRI!! " ucap Axton dengan nada keras sampai-sampai emi atau eyang, glori, dan juga dario yang tadinya berada di kamar masing-masing sekarang mereka sudah berada di depan kamar Marvin

" Seharusnya Marvin yang bertanya seperti itu, apa papa punya hati? Semenjak wanita ini datang ke kehidupan kita papa jadi berbeda papa hanya mengurus anak yang bahkan tidak darah daging papa sendiri, sedangkan aku anak kandung papa harus mengalah demi anak wanita tak jelas ini " Marvin mengeluarkan semua unek - unek nya yang dari lama ia pendam

" Marvin juga butuh kasih sayang pa!! " sambung Marvin

Plakk.....

Satu tamparan berhasil mendarat di pipi Marvin saking kerasanya sampai-sampai di bagian sudut bibir Marvin keluar darah.

" SUDAH? SUDAH SELESAI KAU BICARA? KAU MAU TAU KANAPA PAPA BISA PILIHAN KASIH?, KAU LIHAT GLORI DAN DARIO DIA SELALU MENDAPATKAN PERINGKAT PERTAMA DI SEKOLAHNYA SEDANGKAN KAU HANYA BISA BALAPAN SAJA, KAU PIKIR PAPA TIDAK MALU PUNYA ANAK SEPERTI MU? " Marvin membeku mendengar ucapan Axton setidak bergunanya kah dia?

Trus untuk apa Marvin dilahirkan ke dunia ini jika ujung-ujungnya Marvin hanya membuat malu? - batin Marvin

" SUDAH - SUDAH! KALIAN SEMUA KEMBALI KE KAMAR KALIAN MASING - MASING! " emi menyuruh semuanya

Axton menghela napas panjang lalu ia pergi menghampiri Elmira dan mengajaknya untuk pergi dari sana, Axton yang hendak pergi tiba-tiba saja dicegat oleh Marvin.

" HEY AXTON!! " panggil Marvin

Axton memberhentikan langkahnya tanpa membalikkan tubuhnya

" Jika kau malu punya anak seperti ini, anggap saja kau tidak pernah punya anak yang bernama Marvin, aku juga akan seperti itu tidak menganggapmu papa ku lagi! " ucap Marvin tanpa menyesal sedikitpun

" Baiklah itu lebih bagus urus diri masing - masing dan kau jangan pernah menemuiku lagi " Axton melanjutkan perjalanannya ke kamarnya meninggalkan Marvin

Marvin duduk lemas di ranjang rasanya dunia ini tidak adil padanya, kenapa harus penderitaan? kenapa harus kesengsaraan yang ia dapatkan, kenapa ia baru menyesal atas apa yang ia katakan tadi?

" Kapan ini selesai? " batin Marvin

Sekarang semua orang sudah kambali ke kamar mereka Masing-masing.

Beberapa menit setelahnya pembantu dirumah itu datang menghampiri marvin sambil membawa nampan berisi nasi dan air.

" Tuan muda makanlah ini " dia bi yan pembantu yang merawat marvin dari ia kecil

Marvin melihat ke arah bi yan

" Bi gak udah repot² marvin ga laper " tolak Marvin sebenarnya ia sangat lapar

" Ini makanlah bibi memang sengaja nyisain tuan, ini "

" Engga bi mending bibi aja yang makan " ucap marvin

" Tuan sangat keras kepala, biar bibi saja yang suapin kalau seperti itu " bi yan duduk disamping marvin dan menyendokkan makanan

" Aaak.... " bi yan menyuapkan makanan itu ke mulut marvin mau tidak mau marvin pun membuka mulutnya

UJUNG DARI KESENGSARAANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang